Dasar dari Hukum ketujuh “Jangan
berzinah” adalah relasi kita dengan Tuhan. Relasi dengan Tuhan yang
melandasi relasi kita dengan sesama. Oleh karena itu, Tuhan menuntut
setiap umat-Nya untuk menghormati Dia dan hanya berbakti kepada-Nya
sebagai satu-satunya Tuhan bagi hidupnya. “Cinta” harus terkait dengan
“hanya memiliki satu sasaran”.
Ini adalah dua hal yang tidak bisa
dikompromikan. Jika seseorang mengaku mencintai Tuhan, tetapi di luar
Tuhan masih ada ilah yang lain, maka pasti orang itu tidak mengenal
Tuhan dan tidak mengasihi Tuhan dengan sungguh. Tuhan berfirman,
“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, sepenuh jiwamu dan
sepenuh kekuatanmu, karena Dia adalah satu-satunya Allah.” Berdasarkan hal ini kita baru bisa membangun relasi yang benar dengan sesama manusia.
Relasi dengan sesama diawali dengan
menghormati orang tua. Sama seperti Tuhan itu Esa, maka orang tua kita
juga merupakan satu pasangan. Meskipun ada kemungkinan, ketika ayah atau
ibu kita telah meninggal dunia, lalu ibu atau ayah kita menikah lagi,
namun sesungguhnya ayah dan ibu kita yang asli adalah orang tua yang
telah Tuhan berikan kepada kita untuk menjadikan dan melahirkan kita.
Oleh karena itu, kita harus menghormati mereka. Sekalipun
sebagai manusia, mereka memiliki kelemahan, kekurangan atau sifat yang
bertolak belakang dengan kita, kepatuhan kita kepada firman Tuhan
mengharuskan kita untuk tetap menghormati mereka. Sama seperti
prinsip Tuhan Yesus yang mengajarkan bahwa kita harus mendengarkan
ajaran orang Farisi yang duduk di kursi Musa, tetapi jangan ikuti
teladan mereka; demikian kita harus tetap menghormati orang tua, tetapi
tidak perlu meneladani sifat mereka yang buruk. Teladan kita adalah
Tuhan Yesus Kristus. Perintah ini dilanjutkan dengan jangan membunuh.
Kita harus menghargai hak asasi manusia. Kita harus menjunjung tinggi
keberadaan orang lain. Sekalipun derajat status sosial atau pendidikan
mereka lebih rendah daripada kita, secara hakikat mereka adalah manusia
sama seperti kita, yang dicipta menurut peta teladan Allah, sehingga
harus kita hormati. Itu sebabnya, orang miskin tidak boleh membenci
orang kaya; dan orang kaya tidak boleh menghina orang miskin. Orang yang
berkemampuan intelektual yang tinggi, tidak boleh menghina atau
melecehkan yang bodoh; orang yang ganteng tidak boleh menghina orang
yang kurang elok parasnya. Status manusia sama di hadapan Allah. Iman
dan etika orang Kristen juga tidak memperbolehkan kita membenci orang
lain, karena barang siapa membenci sesamanya, ia telah menanamkan
motivasi pembunuhan di dalam hatinya.
Hukum ini dilanjutkan dengan “Jangan
Berzinah”. Hukum ini berkenaan dengan hubungan pria dan wanita, secara
khusus dalam hal hubungan seksual. Dosa seksual adalah dosa yang
menghancurkan kelestarian seluruh umat manusia. Tidak ada agama lain di
dunia yang memberikan larangan perzinahan lebih keras dan lebih serius
daripada Alkitab. Sejak Perjanjian Lama, Tuhan tidak pernah memisahkan
kesucian seseorang dengan kesucian seksualnya. Allah menuntut umat
pilihan-Nya menjadi bangsa yang suci. Allah berkata, “Aku, Allah yang
memanggil engkau adalah suci, maka hendaklah engkau suci di dalam segala
hal yang engkau perbuat” (Im. 11:45; 20:26; Ul. 7:6).
Abraham dan Hidup Suci
Abraham adalah orang yang sedemikian
penting di dalam Perjanjian Lama. Ia pernah berbuat salah karena
mengikuti anjuran istrinya yang kurang taat kepada Tuhan. Ia tidur
dengan dayang yang diberikan oleh istrinya yang mandul untuk mendapatkan
seorang anak. Akibat ketidaksucian itu akhirnya mendatangkan malapetaka
yang dahsyat di dalam sejarah, yaitu mengakibatkan peperangan yang
tidak habis-habis antara bangsa Arab dan bangsa Yahudi, sampai Kristus
datang kembali. Saya pernah mengatakan bahwa saya tidak percaya bahwa
Palestina dan Yahudi akan dapat berdamai. Kedua bangsa ini berbeda
mutlak, orang Palestina menganut agama Islam sementara orang Yahudi
menganut agama Yahudi. Kedua agama ini tidak mengenal dan mengajarkan
pentingnya pengampunan. Akibatnya, yang timbul adalah semangat
kebencian, balas dendam, dan keberanian berbuat kejahatan yang akan
dibalas dengan kejahatan. Tanpa konsep pengampunan, maka keadilan akan
diidentikkan dengan balas dendam. Konsep keadilan yang sempit ini sangat
berbeda dari ajaran Kitab Suci, di mana Yesus Kristus memenuhi tuntutan
keadilan Allah dengan cara menanggung dosa kita di atas kayu salib dan
menebus kita. Inilah keadilan yang dipenuhi dengan pengorbanan yang
bersifat penggantian (substitusi), sehingga pengampunan Allah yang
didasarkan pada kasih-Nya berlaku atas kita. Maka di dalam iman Kristen,
cinta kasih dan keadilan, yaitu dua sifat dasar ilahi, bersifat sejajar
dan sejalan, tidak berbenturan dan bertentangan. Di dalam Tuhan Yesus
Kristus dan di dalam iman Kristen, pengampunan dan penghakiman dapat
berjalan tanpa kontradiksi satu terhadap yang lain. Sungguh tidak ada
keagungan ajaran agama yang setuntas ini. Oleh karena itu, hanya di
dalam Kitab Suci ada pengharapan sejati bagi umat manusia dan ada jalan
keluar dari dosa secara benar dan bertanggung jawab.
Karena Abraham telah bersalah di dalam
seks, terjadilah kesusahan yang berkepanjangan dan tidak mungkin
dibereskan di dalam sejarah. Itu sebabnya kita harus waspada. Jangan
memberikan sumber hidupmu kepada perempuan lain di luar istrimu. Jangan
mencari kenikmatan seksual dari orang yang bukan pasangan hidupmu.
Melainkan puaslah dengan pasangan hidupmu yang sudah Tuhan berikan
kepadamu. Peliharalah hubungan suami istri dengan baik.
Kecuali engkau bertekad untuk
sungguh-sungguh mau mencintai dan bertanggung jawab pada satu orang itu,
lebih baik engkau tidak menikah. Jangan engkau bermain-main dengan
seks. Abraham sangat mengetahui hal itu sehingga ia tidak memperkenan
anaknya, Ishak, untuk menikah dengan wanita Kanaan, melainkan ia
mencarikan istri dari Mesopotamia. Bukankah Abraham sudah Tuhan panggil
keluar dari Mesopotamia, mengapa ia tetap mau mengambil menantu dari
Mesopotamia dan bukan dari Kanaan? Bukankah Kanaan adalah tempat yang
Tuhan janjikan bagi keturunannya? Abraham tahu bahwa perempuan Kanaan
menyembah berhala dan hampir tidak ada orang Kanaan yang sungguh-sungguh
takut akan Allah. Meskipun orang Mesopotamia juga menyembah berhala,
tetapi kehidupan seks mereka jauh lebih baik dari orang Kanaan. Bahkan
di antara mereka, masih ada orang-orang yang mau mencari dan rindu untuk
menyembah Allah yang sejati. Abraham adalah salah satu orang yang
paling murni hatinya. Yesaya menuliskan, “Ketika Abraham seorang diri,
Tuhan memanggil dia” (Yes. 51:2). Dikatakan “seorang diri,” berarti ia
berbeda dari semua orang yang ada di sekitarnya. Tidak ada orang yang
seperti dia, yang takut kepada Allah yang Esa. Di dalam keadaan ini
Allah memanggil dia keluar dari tanah airnya, tempat bapanya, untuk
menuju ke tempat yang akan Tuhan tunjukkan kepadanya. Abraham
meninggalkan tempat asalnya ketika ia berusia 75 tahun. Dia meninggal di
usia 175 tahun. Itu berarti genap satu abad Abraham mengikut Tuhan
dengan setia, jujur, dan tekun. Oleh karena itu, Tuhan membangkitkan
suatu bangsa yang suci dari keturunannya. Dan kesucian itu ditandai
dengan kesucian di dalam hubungan seksual.
Abraham memanggil pembantunya yang
paling tua dan paling baik dari 318 orang pembantunya. Ia berkata, “Aku
sudah tua. Aku berpesan kepadamu, jangan mencarikan jodoh bagi anakku
satu-satunya, Ishak, dari tanah ini. Engkau harus pergi ke tempat
asalku, carikan seorang perempuan yang baik untuknya” (Kej. 24:1-4).
Abraham sedemikian ketat dalam mencari istri bagi anaknya. Pemikiran ini
dilandaskan karena Tuhan menginginkan rumah tangga yang suci, di mana
suami istri saling setia, sama-sama menjaga kesucian diri. Kesucian diri
itu dinilai dari kesucian hubungan seksual yang merupakan dasar untuk
melestarikan kebahagiaan seluruh masyarakat dan negara.
Kesucian dan Kenikmatan Seksual
Rumah tangga adalah unit yang paling
dasar di dalam masyarakat, negara, maupun seluruh umat manusia. Tuhan
sangat memberkati seorang laki-laki dan seorang perempuan yang seumur
hidup saling setia. Seorang laki-laki yang berhubungan seksual hanya
dengan seorang perempuan, kedua-duanya tidak mungkin terjangkit penyakit
kelamin. Tetapi orang yang suka berganti-ganti pasangan, melakukan
hubungan seks di luar pasangannya yang sah, Tuhan mengizinkan bakteri
penyakit kelamin menyerang dia. Meskipun sudah ada antibiotik yang dapat
mengobati dan menyembuhkan penyakit kelamin itu, tetap tidak memberikan
jaminan kesembuhan yang total dan kebaikan bagi umat manusia.
Kadang-kadang Tuhan mengizinkan penyakit merajalela dalam hidup manusia
untuk menghukum orang yang tidak suci dalam hubungan seksual.
Tuhan berulang kali berfirman kepada
orang Israel, “Jangan membiarkan anak-anak bergaul, menikah dengan
orang-orang Kanaan, karena anak-anakmu akan ikut dengan mereka menyembah
berhala, menyimpang dari firman-Ku; tidak lagi setia kepada-Ku, dan
hidup berzinah.” Di sini kita melihat tiga hal yang dikaitkan: agama, seks, dan kesucian.
Ketiga hal ini memiliki relasi yang saling terkait erat. Ini adalah
pemikiran yang penting sekali. Jika anak-anakmu menikah dengan orang
kafir, anakmu akan ikut-ikutan menyembah berhala, akan menyembah ilah
palsu. Padahal Allah yang Esa, yang sejati, yang suci, menginginkan
engkau hidup di dalam kesucian.
ahukah Anda bagaimana dan mengapa penyakit syphillis,
yaitu penyakit kelamin yang mengerikan menjalar di benua Eropa?
Penyakit ini hadir di Eropa mulai dari sebuah kapal yang kembali dari
keliling dunia. Kapal ini dipimpin oleh Ferdinand Magellan, seorang
petualang Portugis, yang dibiayai oleh Raja Charles I dari Spanyol.
Mereka berlayar melewati Amerika Selatan sampai ke Filipina. Di
Filipina, mereka berperang dan Magellan mati di situ. Awak kapalnya
melanjutkan perjalanan kembali ke Spanyol. Setelah itu, para awak kapal
itu hidup di tengah-tengah orang-orang Eropa. Inilah mulainya malapetaka
menjalar di Eropa. Selama berlayar, para awak kapal ini melacur di
mana-mana, dan ketika mereka kembali ke rumah mereka, mereka membawa
serta bakteri syphillis. Cukup empat belas tahun untuk
menjangkitkan penyakit yang menakutkan ini ke seluruh Eropa. Jangan
main-main! Tuhan membiarkan penyakit itu merajalela selama lima ratus
tahun tanpa ada obat yang dapat menyembuhkannya. Orang-orang yang
terserang penyakit kelamin ini, bukan hanya menderita rasa sakit, tetapi
juga rasa malu yang luar biasa.
Ketika seorang sakit flu, ia akan dengan
mudah menjawab orang yang bertanya tentang penyakitnya. Akan menjadi
lebih lirih dan tidak selantang yang pertama, jika seseorang terjangkit
penyakit TBC (tuberkulosis). Namun, akan sangat malu dan tidak bisa
menjawab ketika seorang yang terkena penyakit kelamin, ditanya oleh
orang lain tentang penyakit yang dideritanya. Ia akan sakit dan
sekaligus merasa sangat malu. Ia akan sangat berharap tidak ada orang
yang akan menanyakan penyakitnya. Ia tidak ingin ada orang memperhatikan
dia dengan menanyakan penyakitnya. Di situ rasa sakit dan malu
bercampur menjadi satu.
Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang memiliki rasa malu dan tahu malu. Kalau seseorang sudah
tidak tahu malu, maka dia boleh dianggap lebih rendah dari binatang.
Saraf yang paling rumit di seluruh tubuh kita hanya ada di dua tempat
yaitu di seputar mata dan di alat kelamin. Tuhan menciptakan alat
kelamin sebagai tempat yang memiliki begitu banyak saraf. Tempat ini
menjadi tempat yang sangat peka sehingga kita bisa menikmati kenikmatan
seks yang luar biasa. Ada orang yang suka mencari perempuan lain dan
tidak setia kepada pasangan hidupnya, karena ia merasa nikmat dan tidak
lagi berpikir tentang kesetiaan dan kesucian yang Tuhan perintahkan. Dia
tidak lagi memikirkan tentang dosa karena yang diinginkan hanyalah
kenikmatan. Memang, alat kelamin kita memiliki begitu banyak saraf yang
membuat kita dapat menikmati anugerah Tuhan. Kita memiliki kebebasan pada saat melakukan hubungan seksual, tetapi bukan kebebasan untuk melampiaskan nafsu tanpa kontrol. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kebebasan
kita untuk tetap berada di dalam rel. Bagai kereta api yang boleh saja
melaju dengan cepat atau lambat, tetapi tetap tidak boleh keluar dari
rel. Jika ia tergelincir dan keluar dari rel, maka akan terjadi bahaya
dan kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu, kebebasan dan kenikmatan
seks harus tetap dijaga di dalam rel yang sudah Tuhan tetapkan, yaitu:
Jangan berzinah.
Perzinahan mengakibatkan banyak hal yang
tidak bisa kita bayangkan. Perzinahan bukan saja akan merusak tubuhmu,
tetapi juga memukul jiwamu, membuat hati nuranimu akan kehilangan
sejahtera. Setiap orang yang tidak setia di dalam hubungan seksual, yang
melampiaskan nafsu berahi dengan semaunya, akan selalu mendapatkan
teguran dari hati nuraninya. Ketika hati nurani itu tidak lagi menegur,
maka dapat dikatakan orang itu sudah hampir tidak memiliki harapan lagi.
Saya bukan mengatakan mutlak tidak ada harapan, tetapi hampir tidak
punya harapan, karena bagaimanapun Tuhan masih bisa memberikan belas
kasihan dengan cara didikan yang khusus dari-Nya.
Status dan Fakta Kesucian Umat Tuhan
Ketika Paulus menulis surat kepada
jemaat Korintus, ia menyebut mereka sebagai orang suci atau orang kudus.
Jika kita membaca surat ini, kita jelas melihat bahwa jemaat ini tidak
hidup kudus. Ada beberapa hal yang tidak baik tertulis di situ, seperti:
1) Memperebutkan makanan pada saat perjamuan kasih. Gereja Korintus
mengadakan perjamuan kasih agar jemaat yang miskin bisa menikmati
makanan yang tersedia. Tetapi ada orang-orang yang serakah, mengambil
sebanyak-banyaknya tanpa memedulikan apakah orang lain akan mendapatkan
makanan atau tidak. Orang-orang egois ini akan membuat orang miskin
tidak mendapatkan makanan yang cukup. Ini adalah dosa. 2) Ada
perpecahan. Ada orang yang menyebut diri golongan Paulus atau golongan
Petrus atau golongan Apolos. Mereka saling memusuhi dan menganggap diri
yang paling baik dan paling rohani. Yang paling celaka adalah ada orang
yang tidak menyebut diri golongan Paulus atau Petrus atau yang lain,
tetapi menyebut diri milik Kristus. Apakah yang mengaku milik Kristus
adalah yang paling baik? Justru mereka yang paling buruk. Mereka adalah
orang yang paling sombong dan menganggap hanya mereka yang milik
Kristus, sementara yang lain tidak. Kita harus sadar, ketika kita
menyebut diri orang Reformed, bukan berarti kita orang paling baik,
tetapi karena kita mengikuti semangat Reformed yang mau terus belajar
firman Tuhan, mengikuti Sola Scriptura, dan mau setia hidup di
dalamnya. 3) Ada kekacauan tentang karunia Roh Kudus dan karunia lidah.
Hal ini membuat gereja menjadi tidak tertib. Tetapi ada hal penting yang
perlu kita bahas di dalam topik kita, yaitu: 4) Ada orang yang berzinah
dengan ibu tiri. Berita buruk ini tiba di telinga Paulus sehingga
Paulus merasa perlu untuk membereskannya.
Pada bagian awal suratnya, Paulus
menyebut jemaat Korintus sebagai jemaat yang suci. Tetapi di dalam 1
Korintus 5, Paulus membicarakan adanya orang yang sampai berani berzinah
dengan ibu tirinya sendiri. Di sini kita melihat suatu prinsip yang
penting. Secara status, jemaat Korintus adalah jemaat yang telah
dikuduskan dan diselamatkan oleh Tuhan. Tetapi secara kondisi dan
pelaksanaannya, banyak orang Kristen yang hidupnya tidak sejalan dengan
keselamatan yang telah ia terima. Maka, di sini Paulus menyatakan,
jangan bergaul dengan orang seperti itu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kita
harus menyerahkan dia kepada setan supaya pada waktu Tuhan Yesus datang
kembali kelak, ia diselamatkan. Di sini kita melihat adanya kaitan
antara perzinahan, keselamatan, dan ekskomunikasi (pengucilan).
Di dalam acara yang lain, saya
menegaskan beberapa hal yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di abad
pertama, yang menunjukkan bahwa mereka adalah Gereja yang sejati, yaitu:
1) menjaga dan memelihara ajaran para rasul; 2) berdoa; 3) bersekutu;
4) menjalankan sakramen: memecahkan roti. Selain itu, gereja yang sejati
harus memiliki satu tanda lagi, yaitu: mendisiplin orang berdosa. Jika
ada orang Kristen yang berzinah, ia harus dihentikan dari menerima
perjamuan kudus. Jika ada majelis yang berzinah, harus berani diumumkan
dan memberlakukan ekskomunikasi, mengeluarkannya dari gereja. Disiplin
terhadap orang Kristen yang berdosa adalah tuntutan Alkitab. Orang
berdosa harus ditegur di hadapan umum. Hal seperti ini, mungkin akan
sangat langka kita temukan di dalam gereja-gereja modern saat ini.
Hampir tidak ada pendeta yang berani menjalankannya. Ada pandangan,
lebih baik hanya ditegur empat mata, secara pribadi saja. Tetapi jika
kita melihat Alkitab, dengan tegas Alkitab mengatakan: Tegurlah orang
berdosa di muka umum. Tetapi sebaliknya, mungkin bisa terjadi ada anak
muda yang belum mengerti dengan baik, setelah membaca ayat ini langsung
menegur kanan kiri karena dia beranggapan bahwa dia sedang menjalankan
ayat tersebut. Itu pun tidak benar. Oleh karena itu, perlu keseimbangan
pengertian dan sinkronisasi antara penggembalaan, pengajaran, dan disiplin.
Allah yang kasih adalah juga Allah yang adil. Allah yang mengampuni
juga adalah Allah yang menghukum. Menerapkan hal seperti ini tidaklah
mudah.
Di dalam persoalan jemaat Korintus,
Paulus mengucilkan orang yang telah berzinah tersebut secara
terang-terangan. Kemudian di dalam nama Tuhan Yesus, orang tersebut
diserahkan ke tangan setan, agar tubuhnya dihancurkan. Maksudnya, orang
berzinah itu mungkin saja akan terkena akibat-akibat dosanya, terkena
penyakit kelamin, atau yang lainnya. Maka kita serahkan dan biarkan dia
mati digerogoti oleh penyakit itu. Tuhan membenci dosa, apalagi dosa
perzinahan. Itulah sebabnya, kita harus selalu mengingatkan diri kita
sendiri, bahwa berzinah adalah perkara yang keji, melanggar kesucian
yang Tuhan tuntut, dan akan mendukakan hati Tuhan.
Dosa Perzinahan dan Pengampunan
Bukankah Tuhan Yesus mengampuni
perempuan yang berzinah, tidak menghakiminya, dan memintanya untuk
bertobat? Tuhan memang mencintai setiap orang berdosa. Dia juga sanggup
untuk mengampuni dosa yang sebesar apa pun, tetapi itu bukan berarti
Tuhan tidak membenci dosa. Maka setelah engkau bertobat, menerima Tuhan
Yesus, janganlah kembali lagi ke jalan dosa. Engkau harus memelihara
diri di dalam kesucian. Jika engkau tetap berbuat dosa dengan sengaja,
maka gereja akan melakukan disiplin terhadap dirimu, mengeluarkan
engkau, dan menyerahkan tubuhmu kepada Iblis. Di dalam waktu itu,
kiranya orang tersebut sadar akan dosanya, meminta pengampunan dari
Tuhan, dan jiwanya bisa diselamatkan, walaupun tubuhnya dibiarkan
mengalami kerusakan dan penderitaan.
Sama seperti Simson yang mengalami
penderitaan hingga matanya dicungkil karena dia bergaul dengan seorang
pelacur dari lembah Sorek di wilayah Filistin, yang bernama Delila.
Simson adalah seorang hakim yang kehidupan seksnya tidak sejalan dengan
pelayanannya, padahal ia dikaruniai kekuatan yang lebih dari siapapun
bukan hanya orang di zamannya, tetapi di segala zaman. Dia seorang diri
sanggup mencabut dan mengangkat pintu gerbang kota lalu mengusungnya
mendaki bukit. Dia bisa memakai tulang rahang keledai untuk membunuh
seribu orang musuh. Sayang sekali, orang yang sedemikian kuat, ternyata
begitu lemah di dalam urusan seksual. Ada orang yang memiliki kekuatan
dan kemampuan untuk menguasai begitu banyak hal, tetapi tidak sanggup
menguasai daging yang hanya beberapa inci. Simson tidak mampu mengontrol
diri khususnya nafsu seksnya. Simson begitu perkasa di hadapan musuh,
tetapi luluh di hadapan seorang perempuan cantik, bahkan dibuat menjadi
tidak berdaya. Akhirnya, Tuhan membiarkan tubuhnya hancur, matanya
dicungkil, tangannya dirantai, dan dipekerjakan sebagai penggiling
hingga akhir hidupnya. Tetapi, sesaat sebelum mati, dia sempat berdoa,
“Tuhan, kasihanilah aku. Pulihkanlah kekuatanku untuk membunuh
musuh-musuhku,” dan Tuhan mendengar doanya (Hak. 16). Tuhan memberikan
kekuatan sehingga Simson mampu merangkul dan menghancurkan dua tiang
utama penunjang bangunan kuil orang Filistin, yaitu tempat yang biasa
dipergunakan oleh para pria dan wanita Filistin untuk berbuat zinah pada
saat melakukan upacara penyembahan berhala. Pada saat kuil itu roboh,
semua orang tidak sempat menyelamatkan diri. Tiga ribu orang mati
bersama-sama dengan Simson. Alkitab mencatat bahwa jumlah yang dibunuh
saat kematian Simson lebih banyak daripada yang dia bunuh ketika dia
hidup. Itu berarti Tuhan menerima dia kembali, tetapi tidak memberinya
kesempatan untuk hidup lagi. Jadi Alkitab memperlihatkan bahwa
perzinahan dapat mengakibatkan kematian jasmani, tetapi mungkin Tuhan
masih mengampuni dosanya dan menyelamatkan jiwanya. Kita harus memandang
serius pernikahan kita, memperlakukan dengan baik tubuh kita, khususnya
hidup suci di dalam kehidupan seksual kita, sehingga berkat Tuhan yang
semakin besar akan dilimpahkan kepada rumah tangga dan anak-anak kita.
Orang yang berhubungan seks secara sembarangan akan mengundang
perceraian, memberikan pukulan psikis kepada anak-anaknya dan
menghancurkan kehidupan mereka. Orang-orang seperti ini hanya mencari
kenikmatan daging tanpa mau bertanggung jawab atas kelestarian, berkat,
dan pemeliharaan untuk kehidupan pribadinya dan kehidupan keluarganya di
hadapan Tuhan.
Allah Suci dan Hidup Suci
Hukum ketujuh ini didasarkan kepada
sifat Allah yang berbeda dari semua sifat ilah-ilah lain. Allah yang
sejati adalah Allah yang suci dan menuntut kehidupan suci. Jika
kehidupan umat yang Ia pilih dan Ia tebus tidak lebih suci dari
orang-orang yang tidak mengenal Allah, maka hancurlah kesaksian orang
Kristen. Apa gunanya gereja memiliki banyak jemaat, tetapi kehidupan
mereka begitu bobrok dan lebih najis dari orang-orang yang tidak
mengenal Tuhan Yesus? Bukankah mereka telah menyia-nyiakan darah Tuhan
Yesus yang telah dicurahkan di kayu salib dan mempermainkan
anugerah-Nya?
Tuhan adalah dasar mengapa kita tidak
berzinah dan menuntut hidup yang suci. Tuhan berfirman, “Engkau harus
suci di dalam segala perbuatanmu, karena Aku, Allah yang memanggilmu
adalah Allah yang suci.” Jadi, alasan satu-satunya mengapa kita harus
suci adalah karena Allah yang memanggil kita adalah Allah yang suci
adanya. Allah yang suci mencipta manusia menurut peta teladan-Nya. Allah
membatasi kebebasan-Nya dengan sifat ilahi-Nya. John Stott pernah
berkata, “Bahkan kebebasan Allah pun tidak absolut.” Saya tidak menerima
pernyataan ini karena Allah adalah Allah yang satu-satunya mutlak, maka
tidak ada apa pun yang tidak mutlak di dalam hidup Allah. Maka, dengan
demikian, kebebasan Allah pun juga mutlak. Masalahnya apakah dengan
kemutlakan kebebasan itu Allah boleh melakukan apa saja? Menurut John
Stott, tidak, sehingga ia menyatakan kebebasan Allah tidak mutlak. Bagi
saya, kebebasan Allah tetap mutlak, tetapi Ia rela membatasi
kebebasan-Nya dengan sifat ilahi-Nya yang lain, seperti kesucian,
kebenaran, kebajikan, kasih, keadilan, dan lain-lain. Kesatuan semua
atribut inilah yang menjadikan Allah itu Allah. Maka kalau Ia tidak
kasih, tidak adil, tidak suci, tidak benar, tidak mutlak, tidak baik, Ia
bukanlah Allah. Oleh karena itu, etika pun harus kita pandang dari
kesatuan atribut Allah ini.
Pada suatu ketika, Reformed Institute di
Amerika Serikat — yang saya dirikan — ingin mengundang seorang doktor
dari Yale University untuk mengajar etika. Sebelum diundang, saya
meminta seseorang untuk bertanya kepadanya, “Apakah engkau percaya bahwa
atribut Allah adalah dasar bagi etika manusia?” Ia menjawab: “Tidak.”
Maka kami pun tidak jadi mengundang dia karena dia tidak layak mengajar
di sana. Atribut moral Allah adalah dasar dari etika manusia yang tidak
boleh dikompromikan, karena manusia dicipta menurut peta teladan Allah.
Jadi, karena Allah itu suci maka kita harus hidup suci; karena Allah
adil maka kita memiliki kemungkinan untuk menjalankan keadilan; karena
Allah itu benar maka kita dapat mengerti kebenaran. Orang yang hanya
memiliki banyak pengetahuan kognitif, teoretis, tetapi tidak memiliki
niat untuk membawa orang kembali kepada Tuhan akan menjadi seorang
pendidik yang sia-sia, karena semua yang diberikan olehnya pada
hakikatnya nihil adanya. Mendidik bukan hanya memberikan pengetahuan
rasional atau mengisi rasa ingin tahu manusia. Mendidik adalah membentuk
karakter seseorang agar ia dapat memantulkan peta teladan Allah yang
ada di dalam dirinya. Oleh karena manusia dicipta menurut peta teladan
Allah maka ia harus hidup sinkron dengan Allah dan meneladani Allah.
Perintah “Jangan berzinah” selalu
dikaitkan dengan kesucian. Tuhan berfirman kepada orang Israel, “Jangan
menikahkan anakmu dengan orang kafir karena dia akan ikut menyembah
berhala.” Di sini kita melihat bagaimana Allah mengaitkan antara
pernikahan dengan penyembahan berhala. Allah ingin kita tidak bercabang
hati dengan jalan tidak mencintai Dia dengan sepenuh hati. Begitu juga
Allah tidak mau tubuh kita tidak setia kepada pasangan hidup kita. Oleh
karena itu, jangan sembarangan berzinah dengan perempuan atau laki-laki
lain. Perzinahan adalah perkara yang begitu najis di mata Tuhan. Abad
ke-21 ini akan menjadi abad yang paling biadab dalam segi seks. Setiap
tahun di New York, San Francisco, Los Angeles, ada hari homoseks di mana
kaum homo dan lesbian, pria dengan pria, wanita dengan wanita,
berpelukan dan bercumbu di jalan di hadapan ratusan ribu penonton tanpa
rasa malu. Ini adalah tindakan yang melanggar perintah Alkitab dan
menghancurkan moral manusia. Mereka bahkan menuntut masyarakat
memberikan kebebasan dan mengesahkan hubungan mereka, padahal kebebasan
tanpa dibatasi kebenaran adalah kebuasan. Allah yang suci menuntut
manusia hidup suci.
“Jangan berzinah” adalah salah satu
hukum yang paling mendasar, yang dipakai untuk melestarikan kebudayaan
dan kesehatan seluruh umat manusia. Bangsa yang tidak menangani hal ini
dengan ketat akan mengalami kemunduran bahkan kehancuran. Di Musée
d’Orsay di Paris, terdapat suatu lukisan yang menggambarkan masa senja
Kerajaan Romawi. Di situ digambarkan pria memeluk wanita cantik yang
telanjang. Keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan moral sedemikian
parah telah menodai Kerajaan Roma dan membawanya kepada kehancuran.
Bangsa yang tidak menjalankan prinsip kesucian dalam hubungan seksual,
sebenarnya sedang bunuh diri. Will Durant, seorang sejarawan yang
terkenal, menulis dalam bukunya yang menganalisis kebudayaan dan
sejarah: Kerajaan Roma bukan dihancurkan dari luar melainkan dari dalam,
melalui dua hal, yaitu: 1) kekuasaan yang mutlak; dan 2) tidak serius
di dalam menangani kebejatan moral. Dua ratus tahun setelah Konfusius,
filsuf yang bernama Mensius mengatakan,
“Sebelum negara menjadi jaya, pasti ada tanda-tanda yang baik; dan
sesaat sebelum dia mengalami kehancuran, pasti muncul banyak hal yang
aneh-aneh.” Sekarang, Eropa dan Amerika bagaikan tidak
berpengharapan lagi kecuali mereka berbalik kepada Tuhan. Memang mereka
dulu pernah mengerti Alkitab, kebenaran yang Tuhan wahyukan, tetapi
sekarang mereka mengabaikan dan menghina firman Tuhan. Sementara, di
Asia orang-orang mulai mencari Tuhan. Tiga puluh lima tahun yang silam,
kebaktian kebangunan rohani yang saya pimpin di Amerika Serikat banyak
dihadiri oleh orang-orang dari Taiwan dan Hongkong. Tetapi sekarang
justru banyak dihadiri oleh orang-orang dari daratan Tiongkok karena
setelah sekian lama mereka mengikuti Mao Zedong, mereka mulai sadar
bahwa ada yang tidak beres dalam ajaran komunisme. Dahulu mereka diajar
untuk menentang kekristenan, tetapi sekarang mereka menemukan bahwa
kekristenan memiliki sesuatu yang tidak ada di dalam ajaran komunisme.
Tahun lalu, ketika saya memimpin KKR di
Toronto, di antara sekitar enam ribu orang yang hadir, terdapat sekitar
empat ribu orang yang berasal dari Tiongkok. Seseorang berkata,
“Sekarang KKR di Amerika Serikat kecuali dihadiri oleh orang-orang
Tiongkok, pasti sepi, karena mereka yang dulu membenci kekristenan
sekarang mulai mencari tahu firman Tuhan, sementara mereka yang berasal
dari negara Kristen justru mulai bosan dengan firman Tuhan.”
Hidup suci adalah ciri khas orang-orang
yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan. Masyarakat yang berzinah,
melampiaskan nafsu seks sesuka hati akan menghancurkan diri sendiri.
Inilah dalil yang hampir tidak mempunyai perkecualian di sepanjang
sejarah. Mantan Presiden Soeharto, lewat istrinya, Ibu Tien, menegakkan
suatu peraturan bahwa semua pejabat yang bertugas ke tempat lain harus
membawa serta istrinya agar mereka tidak menyeleweng. Maka Tuhan masih
memberkati dia, walaupun akhirnya pemerintahannya hancur akibat masalah
uang, nepotisme, dan memberi hak istimewa terlalu berlebih kepada
anak-anaknya. Kita melihat bahwa uang dan seks sangatlah berbahaya.
Orang yang bisa menjaga diri dengan ketat, hidup suci terus-menerus,
akan diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Gereja jangan
bangga karena memiliki gedung yang besar, tetapi harus belajar menuntut
diri dengan ketat untuk setia dalam hal keuangan dan seks, karena
keduanya dapat dipakai setan untuk menghancurkan tubuh Kristus, atau
dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat-Nya.
Cinta Sejati adalah Cinta Tunggal yang Penuh
Alkitab memberitahukan kita bahwa Tuhan
sedemikian membenci perzinahan. Bangsa Israel adalah bangsa yang Tuhan
panggil untuk menjadi bangsa yang suci. Oleh karena itu, Tuhan menuntut
mereka untuk hidup suci, setia dalam hal seks. Kita telah membahas bahwa
cinta kasih suami istri, pria wanita, tidak dapat dilepaskan dari: 1)
Hati yang jujur, yang hanya mengarah kepada satu orang saja. Kita tidak
mungkin pada saat yang sama mencintai dua orang lawan jenis dengan kadar
cinta yang sama besar sepenuh hati. Kita bisa membagi cinta secara
merata kepada lima orang anak, tetapi tidak mungkin membagi cinta secara
merata kepada lima orang istri. Ketika engkau mencintai seorang pria
atau wanita, tidak boleh ada orang lain yang mengintervensi. Hal ini
dikarenakan Tuhan menciptakan manusia dengan sifat seperti itu. Ketika
seorang manusia mencintai seseorang, cintanya hanya bisa mengarah secara
penuh kepada satu orang saja. Itu sebabnya, poligami bukanlah kehendak
Tuhan karena tidak sesuai dengan sifat yang Allah cipta di dalam diri
manusia sebagai peta teladan Allah. Allah mengawali perintah-Nya dengan
“Allah-Mu adalah Allah yang Esa”, barulah setelah itu Ia memerintahkan
Israel untuk mencintai-Nya dengan segenap hati. Di situ kita melihat
bahwa cinta hanya mengarah kepada satu objek. Ilmu psikologi hanya bisa
menemukan dan tidak bisa menolak fakta bahwa engkau tidak mungkin
mencintai lebih dari satu lawan jenis pada waktu yang sama dengan
derajat yang sama. 2) Mempunyai harapan kekal. “Aku akan mencarimu
sampai selama-lamanya” adalah kalimat yang mungkin tidak bisa kita
jalankan, tetapi akan kita ucapkan ketika menyatakan cinta yang
sesungguhnya. Tidak mungkin kita berkata kepada kekasih kita, “Aku
sangat mencintaimu dan hanya akan mencintaimu dua tahun saja.” Kalau
berkata seperti itu, pasti tidak ada yang mau menjadi istri kita. Maka,
sadar atau tidak sadar seseorang akan berkata pada pacarnya bahwa dia
akan mencintai pacarnya selamanya, walau dia belum tentu bisa
melaksanakan apa yang dia katakan. Itulah ungkapan cinta yang sejati.
Dia berharap cintanya berlangsung selamanya.
Mengapa kedua orang menyatu dengan
cinta? Saya tidak tahu, tetapi saya sadar bahwa Allah menciptakan kita
dengan suatu substansi dasar yaitu cinta yang sejati haruslah
selama-lamanya hanya untuk satu hati saja. Tuhan yang mencipta kita itu
Esa. Allah yang Esa bisa dimengerti dari banyak segi, tetapi yang paling
penting ialah: Dia satu-satunya objek yang kita sembah dan kasihi.
Cintailah Dia dengan sekuat tenagamu, sebulat hatimu, segenap pikiranmu
dan sifatmu. Tuhan menginginkan kita mengasihi Dia dengan seluruh
keberadaan kita, bukan hanya sebagian saja. Demikian pula cinta kita
terhadap suami atau istri kita. Kita perlu minta Tuhan memelihara cinta
kita sedemikian rupa, sehingga sekalipun masih bisa berubah, tidak
sampai berzinah. Bisa berubah karena mungkin dahulu kurang pengalaman
sehingga kita jatuh cinta kepada orang yang salah. Dan sekarang engkau
menemui godaan, bertemu dengan orang yang lebih cantik, lebih bergairah,
lebih menarik. Itu sebabnya, orang yang belum menikah, jangan terlalu
cepat jatuh cinta atau mengikat janji nikah. Dan orang yang sudah
menikah, jangan memungkiri janji karena Tuhan sangat membenci
perzinahan. Jadi, apa pun yang terjadi, engkau harus meminta Tuhan agar
memampukan engkau mengekang diri untuk tidak menyeleweng, karena Allah
yang mutlak bebas telah rela membatasi kebebasan-Nya yang mutlak dengan
atribut-Nya yang lain. Sebagai orang beriman, Allah yang Esa dan kekal
dapat memelihara kita sesuai dengan kehendak-Nya, khususnya di dalam
hubungan seksual. Oleh karena itu, biarlah setiap orang Kristen tidak
berlaku sembrono. Hendaklah engkau memikirkan baik-baik akan iman dan
kesetiaanmu kepada Tuhan dan pasangan hidupmu, dan memelihara
pernikahanmu dengan baik.
Kekurangan Pasangan dan Kesetiaan Pernikahan
Di satu kota di mana saya melayani, ada
suami istri yang sebelum menikah suami ini sadar bahwa ia sulit hidup
dengan pacarnya. Pacarnya selalu mau menang sendiri, semua orang harus
mengikuti kemauannya. Kalau keinginannya tidak dituruti, ia mengancam
akan bunuh diri atau berteriak histeris. Si pria sempat ingin
membatalkan pernikahannya, tetapi karena takut akhirnya mereka menikah.
Setelah menikah, mereka terus bertengkar dan semakin hebat. Setiap hari
istrinya mengancam akan bunuh diri. Jangan terlalu cepat jatuh cinta dan
memberikan dirimu kepada orang lain tanpa pikir panjang. Pemuda pemudi
yang terlalu yakin bahwa pilihannya benar, sangat mungkin akan menyesal
di kemudian hari. Celakanya, kesalahan ini tidak bisa mengembalikan
engkau kepada kebebasanmu yang semula. Banyak orang yang terlalu cepat
menikah dan melakukan kesalahan, tidak bisa lagi memperbaiki kesalahan
itu.
Seorang yang mendengar khotbah saya
mengatakan bahwa dia selalu mendapat berkat dan mendapat jawaban atas
pergumulannya, dan sekarang ia ingin mendapatkan jawaban yang baik bagi
problem yang sedang dia hadapi. Saya merasa bahwa orang ini ingin
menjebak saya. Ia bertanya, “Apakah seseorang harus bertobat jika telah
berbuat suatu kesalahan?” Saya katakan, “Benar.” Ia mengatakan bahwa ia
telah salah memilih istri, maka apakah dengan bertobat ia bisa memilih
istri yang lain. Saya katakan, “Tidak.” Ia mengatakan bahwa istrinya
begitu buruk dan ia membeberkan semua keburukan istrinya. Saya katakan
bahwa kita tidak menikah dengan malaikat,
melainkan dengan keturunan Adam yang berdosa. Bahkan bukan hanya
pasangan kita, tetapi kita sendiri juga keturunan Adam yang berdosa. Itu
sebabnya, kita harus sama-sama mencari titik temu di dalam Tuhan,
memperbaiki relasi yang kurang baik, dan mengusahakan harmoni pernikahan
yang baik. Bukankah dulu engkau pernah sungguh-sungguh
mencintainya? Kembalilah kepada cinta yang semula itu. Jangan karena
sekarang engkau menemukan orang yang lebih baik, lalu mencari-cari
alasan untuk menceraikan istrimu. Niat berzinah seperti itu dibenci oleh
Tuhan. Mungkin engkau berdalih bahwa engkau tidak cocok dengan dia.
Yang disebut cocok bukanlah dua orang yang sama sifatnya. Bukan dua-dua
sama keras atau sama lembut, tetapi yang satu keras yang lainnya lembut.
Dengan demikian kedua sifat itu saling menetralkan sifat yang terlalu
ekstrem, sehingga kelak anak-anakmu menjadi lebih baik dan lebih netral.
Sifat yang tidak sama bukan berarti tidak cocok. Keberbedaan ini justru
menjadi daya pikat alami. Yang keras tertarik pada yang lembut; yang
ekstrovert tertarik pada yang introvert. Memang setelah menikah, mulai
menemui fakta yang kurang serasi, karena saat itu emosi sudah berubah
menjadi rasionil. Sebelum menikah selalu terlihat bagai malaikat;
sesudah menikah baru tahu bau badannya kurang sedap, terlalu malas,
sifatnya keras, dan lainnya, lalu mulai merasa tidak cocok. Orang yang
kelihatannya pendiam sering kali menyimpan banyak hal di dalamnya;
sementara orang yang kelihatan bawel, tidak menyimpan apa-apa di
hatinya. Ada kalanya orang yang kelihatan lembut ternyata sangat keras;
sebaliknya, orang yang kelihatan keras di luar, ternyata begitu lembut.
Inilah relativisme. Banyak orang yang karena tidak
berpengalaman terlalu cepat menikah. Itulah sebabnya, jalanilah
pernikahan melalui tiga tahap: (1) bergaul sebagai teman biasa terlebih
dahulu; (2) baru bergaul sebagai kawan yang lebih akrab; (3) sesudah
mengenal lebih mendalam, baru memutuskan untuk menjadikan teman seumur
hidup atau tidak. Jangan terlalu percaya diri, terlalu sembrono, barulah
rumah tangga kita bisa bahagia.
Sebelum menikah, hendaklah setiap kita
membuka mata lebar-lebar, tetapi tangan jangan menggerayang. Sesudah
menikah tutup mata dan tutup mulut. Jangan melirik orang lain lagi.
Kalau engkau menginginkan kuda berlari dengan cepat, pasanglah penutup
di samping matanya. Jadi, sebelum menikah, engkau boleh melirik ke kanan
dan ke kiri; tetapi setelah menikah, pasanglah penutup mata, arahkanlah
pandanganmu hanya kepada istrimu atau suamimu. Jangan suka menonton
film atau buku porno, karena pembuat film atau buku porno selalu memilih
perempuan yang cantik dengan postur tubuh yang menggiurkan sebagai
pemerannya. Makin banyak engkau melihat foto-foto bugil dan membandingkan dengan istrimu, semakin rusak otakmu.
Apalagi orang yang sudah tua masih suka memandangi foto bugil wanita
muda, bukan saja kurang ajar sekali, tetapi juga membuat engkau akan
mencela istrimu yang sudah mulai tua, padahal engkau lupa bahwa engkau
sendiri juga sudah tua. Itu sebabnya, janganlah kita membiasakan diri
menjadi orang bodoh.
Hai para istri, jangan mencari pembantu
yang muda dan cantik. Mungkin ada orang yang tertawa mendengar nasihat
ini. Tetapi ini adalah fakta yang sangat penting. Jangan engkau pikir
bahwa setelah menikah, suamimu tidak bisa berbuat macam-macam. Ingatlah
bahwa suamimu tertarik kepadamu dan menikahimu karena engkau cantik,
muda, dan sifatmu yang lembut. Maka setelah menikah, aspek-aspek itu
harus engkau pelihara dan jangan membuangnya. Ketika daya tarikmu
hilang, orang lain akan memakai daya tariknya untuk memikat suamimu dan
engkau bisa dipakai Iblis. Itulah sebabnya, setelah engkau menikah,
engkau harus senantiasa memelihara dirimu seperti sediakala,
mempertahankan kebersihan tubuhmu, berdandan yang pas, tenang, dan
pelihara daya tarik dirimu. Peliharalah relasimu dengan suami tetap
baik. Wanita jangan tampil cantik untuk orang lain dan tidak menarik
bagi suaminya, karena ia selalu berada di dalam keadaan yang paling
buruk di hadapan suaminya. Ketika suamimu menganggap dirimu adalah
wanita yang paling cantik, meskipun orang lain memandang engkau jelek,
tidak jadi masalah. Suami istri harus saling mencari jalan agar bisa
saling menyesuaikan diri. Jangan menuntut pasangan hidupmu menuruti
keinginanmu, melainkan harus saling menghormati, mau mengubah diri,
saling melengkapi, dan membuat kalian berdua lebih senang di rumah
ketimbang di tempat lain. Kalau ada perempuan lain menggoda suamimu dan
engkau marah-marah, maka engkau sedang dipakai oleh setan. Ingatlah,
kalau perempuan lain menggoda suamimu, engkau harus semakin menyatakan
kelebihanmu sehingga ketika dia membandingkan dirimu dengan perempuan
itu, dia tetap akan lebih menghargai engkau. Semua perempuan harus siap
sedia dan waspada menjaga diri dengan baik. Jangan memakai pakaian yang
terlalu tembus pandang atau terlalu ketat. Sebelum menikah pilihlah
pacar dengan sangat cermat, setelah menikah hanya mempertontonkan
tubuhnya untuk suami bukan untuk orang lain. Ketika berada di tempat
umum, kenakanlah pakaian yang sopan, cukup tebal dan cukup panjang,
sehingga tidak menonjolkan bagian-bagian tubuh tertentu, karena tubuhmu
hanya boleh dinikmati oleh suamimu seorang. Begitu juga suami, tubuhnya
hanya boleh dinikmati oleh istrimu seorang. Suami istri yang sama-sama
menikmati ciptaan Tuhan dalam ikatan pernikahan yang sah, akan diberkati
Tuhan. Kalau wanita suka memamerkan tubuhnya untuk lelaki lain, dia
mengacaukan lalu lintas dunia. Juga ketika wanita mandi, pastikan pintu
terkunci dengan rapat, dan jangan mandi sambil menyanyi, karena jika
suaramu merdu akan memancing pria untuk berpikir yang tidak baik.
Daud berdosa karena ketika sedang
berjalan-jalan di atap istana, ia melihat seorang perempuan yang sedang
mandi di tempat terbuka. Tubuhnya begitu menggiurkan dan Daud pun
mengingininya. Ketika pria mengingini tubuh lain di luar tubuh istrinya,
itulah bibit dari setan. Daud mencari tahu siapa wanita itu. Daud
mengetahui siapa wanita itu dan siapa suaminya. Maka ia mulai mengatur
siasat. Sebagai raja, Daud bisa mengatur agar Uria bertempur di garis
depan dan akhirnya binasa. Dengan demikian ia bisa memiliki istrinya
yang cantik. Dan itu pun akan mendatangkan nama baik bagi Daud karena ia
akan dipandang sebagai raja yang murah hati karena memelihara janda
perwiranya, padahal dia yang merancang kematian suaminya. Daud melakukan
semua ini karena dia menginginkan tubuh istri perwira itu.
Daud mengingini tubuh wanita itu karena
ia melihat tubuh bugil wanita itu yang telah membuat nafsu berahinya
meluap-luap. Hanya satu kali itu Daud melihat Batsyeba telanjang dan itu
sudah membuat Daud terjerumus dan jatuh ke dalam dosa perzinahan. Ini
satu-satunya perkara di sepanjang hidup Daud yang membangkitkan murka
Tuhan atas dirinya. Daud adalah seorang yang diperkenan Tuhan, yang
menyenangkan hati Tuhan. Tetapi karena dosanya itu, Tuhan mengirim nabi
Natan untuk menegurnya. Akibat dari dosa ini, anaknya, Salomo, ikut
punya istri dan selir hingga seribu orang. Orang yang hidupnya sembrono
akan menyebabkan anak cucunya hidup lebih sembrono lagi. Jika engkau
berzinah, keturunanmu akan cenderung mengikuti jejakmu, karena
pendidikan bukan sekadar menyalurkan pengetahuan, melainkan membangun
kehidupan moral melalui teladan yang engkau berikan kepada anak-anak
yang engkau didik.
Saya bersyukur untuk orang-orang yang
Tuhan pelihara kesucian hidupnya, karena mereka adalah teladan dan
berkat bagi orang-orang sezamannya. Saya berjanji di hadapan Tuhan,
menjadi teladan dalam hal mempersembahkan diri, menyangkal diri, bekerja
keras, dan berkhotbah. Maka saya terus menuntut diri, menjadi teladan
bagi gereja dan anak-anak saya. Daud gagal hanya karena dia melihat
seorang perempuan yang sedang mandi. Perzinahan yang dia lakukan
mendatangkan murka Tuhan yang besar, empat orang anaknya mati secara
tidak wajar. Baiklah kita tidak menjadi orang Kristen yang sembrono,
khususnya dalam kehidupan seksual kita. Kiranya Tuhan memimpin kita.
Amin.
Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar