Sabtu, 29 November 2014

Patung David

Micheangelo
Di Florence, terdapat sebuah museum istimewa yang sengaja dibangun bagi sebuah patung David yang diciptakan oleh Michelangelo beberapa ratus tahun yang lalu. Patung itu barangkali adalah sebuah patung yang paling indah di dunia. Berada secara fisik di dalam ruangan yang sama dengan patung tersebut adalah sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dapat dilupakan. 


Cerita tentang pembuatan David sangat menarik dan menjadi pelajaran berharga. Dahulu, Michelangelo diminta secara khusus oleh keluarga Medicis untuk menciptakan sebuah patung yang akan diletakkan di alun-alun Kota Florence. Keluarga Medicis adalah “sebuah keluarga yang kaya raya dan terpandang di Italia pada zaman tersebut”. Sebuah pesanan khusus dari keluarga Medicis bukan hanya berarti sebagai sebuah kehormatan besar; pesanan seperti ini juga sebuah tugas yang tidak dapat ditolak begitu saja. Selama dua tahun penuh Michelangelo mencari sebongkah batu yang dapat dia pergunakan untuk menciptakan sebuah mahakarya bagi keluarga Medicis.

Akhirnya, di pinggir sebuah jalan di Florence, separuh tertutup semak belukar dan tertimbun lumpur, dia menemukan sebongkah besar pualam di atas sebuah titian kayu. Batu tersebut bertahun-tahun sebelumnya telah diangkut, dari pegunungan, tetapi tidak pernah dipergunakan orang.

Michelangelo telah melalui jalanan itu berkali-kaki, tetapi kali ini dia berhenti dan menatap batu tersebut lebih dekat lagi. Ketika dia maju mundur mengamati bongkahan pualam itu, dengan jelas dia dapat membayangkan patung David dan melihatnya di dalam batu tersebut secara keseluruhan.

Keberhasilan Membutuhkan Kerja Keras


Sang pematung dengan segera mengatur agar bongkahan pualam itu dapat diangkut ke studionya yang cukup jauh dari tempat ditemukannya batu tersebut. Dia kemudian memulai pekerjaannya yang panjang dan berat, memalu dan memahat. Diperlukan dua tahun penuh baginya untuk bekerja menciptakan gambaran kasar patung tersebut. Dia kemudian menyisihkan palu dan pahatnya, dan menghabiskan dua tahun lagi untuk memoles dan menghaluskan sampai patung itu benar-benar siap.

Michelangelo pada saat itu telah menjadi seorang pematung yang terkenal, dan kabar bahwa dia sedang mengerjakan sebuah pesanan khusus dari keluarga Medicis telah menyebar ke seantero Italia. Ketika waktunya tiba untuk mempertontonkan patung tersebut kepada publik, ribuan orang datang dari seluruh Italia danberkumpul di alun-alun kota.

Ketika selubung yang menutup patung dibuka, kerumunan massa yang berada disana tercengang dengan mulut ternganga. Patung itu luar biasa indah. Orang banyak bersorak-sorai. Wanita-wanita jatuh pingsan. Para pengunjung merasa kagum melihat kecantikan luar biasa patung hebat itu. Michelangelo dengan segera dikenal sebagai pematung terhebat pada zamannya.

Sesudah itu, ketika Michelangelo ditanya bagaimana dia dapat menciptakan sebuah mahakarya seperti itu, dia menjawab dengan mengatakan bahwa dia telah melihat David dengan lengkap dan sempurna pada batu pualam yang dia temukan. Yang dia lakukan hanyalah membuang apa-apa yang bukan David.

Kita Adalah Sebuah Mahakarya


Terdapat beberapa kesamaan antara Kita dan patung David, Kita pun kurang lebih seperti sebuab mahakarya hebat yang terdapat dalam sebongkah pualam. Akan tetapi, pualam yang menutupi Kita, seperti juga kebanyakan orang lain, adalah pemikiran yang sempit dan terbatas serta kekhawatiran yang berlebih terhadap berbagai kemungkinan kerugian dan kegagalan, dan bukannya antisipasi penuh semangat menyongsong datangnya kesuksesan dan keberhasilan.

Agar dapat menyadari potensi Kita, hal mendesak yang perlu Kita lakukan adalah menjebol pemikiran sempit Kita dengan memimpikan impian yang besar dan membayangkan berbagai kemungkinan yang tak terbatas. Kita harus menghilangkan semua keyakinan-keyakinan negatif yang telah menghambat Kita untuk menjadi apa yang sebenarnya dapat Kita capai.

Namun ingatlah, bahkan setelah David dibebaskan dari batu pualamnya, Michelangelo membutuhkan dua tahun penuh untuk memoles dan menghaluskannya dan menjadikannya sebuah mahakarya, Demikian juga Kita.

Kitalah yang harus meneruskannya, memoles dan menghaluskan, belajar dan berlatih, selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, mengembangkan dan mengeluarkan semua bakat dan kebisaan Kita yang terdapat jauh di dalam diri Kita.

...


Sumber : http://www.nusahati.com/2014/01/michelangelo-patung-david/

Kembali Kepada Tuhan

Pdt. Dr. Stephen Tong
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,…” (Efesus 4 : 11-12) 


Surat Efesus adalah surat yang sangat penting untuk mengerti apa itu Tubuh Kristus, apa itu Gereja. Di seluruh ciptaan hanya ada satu tempat yang paling penting yaitu bumi, karena di bumi ada manusia, yang merupakan ciptaan Allah yang paling mulia, yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah. Di antara manusia, yang difokuskan adalah manusia yang percaya kepada Tuhan. Di antara orang yang percaya kepada Tuhan, difokuskan lagi, yaitu mereka yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan mau melayani Tuhan. Dari sini kita tahu, walaupun sebagai Penginjil, kita tidak kaya seperti konglomerat, tidak pintar seperti profesor, tetapi kita mencintai Tuhan lebih daripada mereka. Jika hamba Tuhan tidak mengerti nilai sendiri, bahwa kita berkenan kepada Tuhan, kita tidak mungkin melayani Tuhan dengan baik.

Biarlah semua hamba Tuhan berdiri di atas fondasi yang benar, di atas karunia Tuhan, di atas kesucian Roh Tuhan yang suci. Jika engkau memberitakan iman yang salah, harus minder, jika engkau melayani dengan tidak jujur, harus minder, dan bukan hanya minder melainkan juga harus mundur. Jika engkau sungguh-sungguh melayani Tuhan, jangan takut karena Tuhan menyertai engkau. Orang yang menjadi hamba Tuhan harus mempunyai harkat, penghargaan diri yang tidak boleh digoncangkan oleh siapapun. Ketika kita, semua Pendeta-Pendeta di Indonesia, semua berdiri dengan tekun, dan tegar dihadapan Tuhan, siapapun kita, kita tidak boleh takut, karena Tuhan menyertai kita.

Gereja adalah fokus di antara seluruh ruang-waktu, dan di dalam Gereja, orang yang mencintai Tuhan adalah fokus di antara semua orang yang menamai diri mereka Kristen. Orang-orang yang sungguh-sungguh mengetahui kehendak Tuhan, yang melayani Tuhan, adalah orang-orang yang difokuskan oleh Tuhan,  seperti butir mata di dalam diri Yesus, yang dipilih oleh Tuhan Yesus. Di hari Pantekosta pertama Roh-Kudus turun Gereja dibangkitkan, Gereja hadir di dunia, menjadi saksi Kristus sampai Yesus datang kembali.

Di dalam Gereja, ada Rasul, ada Nabi, ada Pengabar injil, ada Gembala/Pendeta dan Pengajar. Ini adalah lima jabatan Gerejawi yang paling penting di dalam setiap zaman. Mereka lebih penting dari elders/tua-tua, dan semua yang melayani di dalam Gereja.

Mengapa Rasul ditaruh sebelum Nabi? Rasul di Perjanjian Baru, Nabi di Perjanjian Lama. Di dalam 1 Kor 12:28-29, disebutkan “Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: pertama sebagai Rasul, kedua sebagai Nabi”. Bukankah Nabi terlebih dahulu datang? Karena Roh-Kudus yang mewahyukan ini kepada Paulus, dan Paulus tidak boleh menukar urutan ini. Perjanjian Baru adalah sesuatu yang pernah disimpan dan dikandung di dalam Perjanjian Lama. Perjanjian Lama mengatur Perjanjian Baru, Perjanjian Baru menguduskan dan menggenapi Perjanjian Lama.

Nubuat di Perjanjian Lama terlaksana di Perjanjian Baru, seperti Yesus lahir, Nabi-nabi sudah memberikan nubuat. Bagaimana Yesus dijual dengan 30 keping perak (Mat 26:15, Mat 27:9), semuanya ditulis dalam Perjanjian Lama (bandingkan dengan Zak 11:12-13). Karena Perjanjian Lama mengatur Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru melaksanakan dan menguduskan Perjanjian Lama. Itulah sebabnya Perjanjian Baru harus lebih penting daripada Perjanjian Lama.

Efesus 2:20 mengatakan “yang dibangun di atas para Rasul dan para Nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru”. Dasar Gereja adalah Kitab Suci, dasar Kitab Suci adalah Yesus Kristus. Di atas Kristus yang menjadi batu penjuru ini dibangun fondasi, fondasinya ini adalah ajaran Rasul dan Nabi, berarti Gereja hanya berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diberikan kepada kita adalah Yesus Kristus yang menjadi batu penjuru. Itu sebab Gereja yang tidak lagi berakar dalam Kitab Suci, harus dibuang. Gereja yang tidak lagi memberitakan Kitab Suci akan menjadi Gereja yang layu. Pendeta-pendeta yang tidak lagi memberitakan Kitab Suci akan mati pelan-pelan dan tidak ada lagi.

Karena Tuhan memberikan kepada Gereja, Rasul dan Nabi, itu sebab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diwakili oleh Rasul dan Nabi, adalah berdasarkan ajaran tentang Yesus Kristus. Dari setiap Kitab di dalam Kitab Suci, yang dibicarakan adalah Kristus, di dalam setiap pasal, ada bayang-bayang yang intinya adalah ajaran Kristus.

Kita bersyukur kepada Tuhan, karena hanya Kristus yang mempunyai kelimpahan yang tidak akan punah. Orang yang mencintai Kristus akan memberitakan Kristus. Karena itu seumur hidup khotbah-nya tidak habis-habis. Saya berkhotbah sudah 32.000 kali, kepada kira-kira 32 juta manusia di seluruh dunia. Setelah berkhotbah 56 setengah tahun, khotbah saya belum habis, karena khotbah tentang Kristus, tentang inti daripada Alkitab tidak akan mungkin habis.

Tuhan memberikan kepada kita kelimpahan, di dalam Kristus yang tidak habis-habis, kita boleh bersyukur kepada Tuhan. Dan setelah Perjanjian Baru dan Lama, Kitab Suci sudah lengkap dan tidak ada lagi pewahyuan. Jangan percaya kepada Pendeta yang berkata, “Kemarin, Tuhan berbicara kepada saya”.  Itu semua omong-kosong, palsu, penipu. Tidak ada Rasul lagi, tidak ada Nabi lagi, karena Kitab Suci sudah lengkap, sudah genap, diwahyukan oleh Tuhan. Seluruh Firman Tuhan kepada manusia berada di dalam satu-satunya buku, yang mencatat semua wahyu Tuhan kepada Rasul dan Nabi, yaitu Alkitab.

Pendeta-Pendeta yang mengatakan bahwa mereka sudah menerima wahyu Tuhan, beranikah mereka menulis Kitab yang baru. Mereka pasti tidak berani. Jika dibandingkan dengan Kitab Paulus lebih tinggi yang mana? Kalau Kitab Paulus lebih tinggi, buat apa membaca Kitab mereka? Sekali lagi kita harus kembali kepada Alkitab. Kita tidak boleh dikibuli, kita harus mendapatkan fondasi yang kuat.

Firman Tuhan itu Firman Tuhan, yang bukan Firman Tuhan itu bukan Firman Tuhan. Karena segala sesuatu mengenai hidup, mengenai ibadah sudah seluruhnya diwahyukan di dalam Alkitab. Kitab Suci sudah lengkap, segala sesuatu mengenai hidup mengenai ibadah, sudah seluruhnya diwahyukan, dari dunia dicipta, sampai bagaimana dunia diakhiri seluruhnya ada di dalam Alkitab. Jadi apa lagi yang kurang?

Tetapi Alkitab tidak mengajarkan bagaimana menjadi kaya dan sukses, yang ada adalah bahwa orang yang percaya harus memikul salib dan mengikut Kristus (Mat 16:24). Yang tidak mau menyangkal diri, memikul salib, namun mau menjadi Pendeta, tidak akan menjadi Pendeta yang baik, tetapi menjadi pendusta.

Lebih baik menjadi Pendeta yang menderita, daripada menjadi Pendeta yang kaya, tetapi menipu orang. Banyak orang yang begitu kecewa kepada Gereja, karena mereka sering dirugikan oleh Pendeta yang berdagang. Pendeta yang berdagang, yang mau mencari uang, dan tidak mau menghormati Tuhan, silahkan turun dari mimbar. Di Amerika ada seorang pengemudi taksi, yang sewaktu mengemudikan taksi selalu memakai toga Pendeta. Ketika ditanya mengapa dia melakukan hal itu, dia menjawab bahwa dia menjadi Pendeta uangnya tidak cukup tetapi dengan mengemudi taksi dan dengan memakai toga uangnya lebih banyak. Kalau kita mau melayani, kita harus melayani dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita. Kalau kita mau menjadi Pendeta, lalu mau menjadi kaya, lebih baik tidak melakukan itu.

Kalau ada Pendeta yang berani mengatakan bahwa apa yang diwahyukan kepada dia lebih tinggi dari Alkitab maka dia telah menghujat Tuhan. Kalau mereka mengatakan lebih baik mendengarkan perkataan mereka, daripada perkataan Alkitab, maka itu berarti dia berusaha mengalihkan iman kita kepada mereka, keluar dari iman kita kepada Tuhan. Kalau perkataan mereka lebih rendah, maka buat apa ikut dia; kalau sama-tinggi, maka Alkitab sudah cukup, buat apa ikut dia. Itulah sebabnya kita harus kembali kepada Alkitab, Sola Scriptura  yang menjadi berita di dalam hidup kita.

Maka Rasul dan Nabi tidak ada lagi, karena Kitab Suci sudah genap diwahyukan. Kalau ada orang yang berkata, “Saya ini Nabi baru”, maka katakan kepada dia, “Enyahlah engkau!”. Kalau ada orang yang berkata, “Saya ini Rasul baru”, maka katakan kepadanya, “Pendusta kamu!”. Karena Alkitab adalah Firman Tuhan yang sudah sempurna, maka kita tidak perlu mencari wahyu lain dari Pendeta-pendeta yang sesat.

Di dalam Gereja, PengabarInjil, Pendeta dan Pengajar-pengajar harus ada dari zaman ke zaman. Di dalam setiap zaman, setiap generasi, setiap abad, harus ada tiga macam manusia yaitu Penginjil, Pendeta dan Pengajar.

Siapakah Penginjil itu? Mengapa mereka di taruh di tempat yang paling depan? Di dalam Kitab Suci ada dua macam urutan, ada kalanya yang terakhir yang paling penting, tetapi di lain tempat, yang pertama adalah yang paling penting. Di dalam ordo penciptaan, manusia sebagai ciptaan yang paling penting dicipta yang paling terakhir. Tetapi dalam ordo pelayanan, yang disebut di depan adalah yang lebih penting.

Penginjil ditulis sebelum Pendeta, mengapa diurutkan seperti ini? Karena Penginjil mencari jiwa, mempertobatkan orang, memberitakan Kristus, mempunyai kuasa mengubah orang yang belum bertobat menjadi bertobat, orang yang belum beriman menjadi beriman, orang yang milik setan menjadi millik Kristus, dari orang berdosa menjadi anak-anak Tuhan.

Untuk mengabarkan Injil memerlukan kuasa yang paling besar, menghadapi pertarungan yang lebih sengit, berperang dengan setan untuk merebut orang-orang dari tangannya. Pekerjaan ini tidak mungkin dapat dilakukan dengan kekuatan sendiri, maka kita harus banyak berdoa kepada Tuhan, supaya di dalam peperangan Penginjilan, kita disertai, kita dipenuhi, dan diurapi oleh Roh-Kudus.

Penginjil itu penting di Gereja, tetapi Penginjil yang tidak mempertobatkan orang lebih baik dia mundur. Kalau engkau tidak menjadikan orang untuk mempunyai hidup yang baru, dan hanya bisa mengoceh, engkau lebih baik mundur. Berdoalah kepada Tuhan supaya Dia memberikan kuasa, kekuatan, supaya engkau dapat merampas orang keluar dari tangan setan dan membuat mereka datang kepada Tuhan. Bisa menyalurkan hidup Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, boleh memberikan terang hidup bagi orang yang mendengarkan Firman-Nya. Penginjil sangat penting karena Penginjil membawa orang kembali kepada Tuhan.

Sesudah itu, orang yang baru bertobat harus digembalakan, barulah kemudian Pendeta bekerja untuk mengasuh jiwa, membawa manusia untuk bertumbuh di dalam iman. Tugas Pendeta, mempertumbuhkan orang untuk menjadi lebih dalam hidup rohaninya.

Sesudah digembalakan, orang harus diajarkan dengan doktrin agama, iman yang penting supaya mereka mempunyai pengetahuan tentang apa arti iman. Seperti Paulus berkata (2 Tim 1:12), “I Know whom I have believed”.  Aku mengetahui siapa yang kupercaya. Jadi iman harus ada terlebih dahulu sebelum pengetahuan. Iman mendahului pengetahuan, iman mendahului pelajaran. Iman kepada Tuhan, sesudah itu baru tahu apa yang diimani. Bedanya orang Karismatik dan Reformed adalah orang Reformed beriman dan kemudian dia mau tahu dia beriman kepada siapa, apa pengetahuan tentang iman yang Tuhan berikan kepadanya. Sedangkan orang Karismatik bukan mencari pengetahuan, mereka menggunakan iman untuk mencari keuntungan. Mereka mengatakan “Aku percaya Engkau Maha Kuasa, maka sembuhkan kankerku”. Jadi melalui iman, mereka memerintah Tuhan, mereka menginginkan segala kelimpahan yang harus Tuhan berikan kepada mereka. Sebaliknya, kedaulatan Tuhan harus menjadi dasar anugerah, bukan doa-doa yang ngotot. Iman bukan mencari anugerah, iman harus mencari kebenaran. Lalu bagaimana anugerah itu datang? Tidak usah takut, Tuhan sudah mempersiapkan banyak sekali anugerah kepada kita, tetapi kita harus mengingat Yesus berkata (Mat 6:33) “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akanditambahkan kepadamu”. Ayat ini tidak menggunakan kata “diberikan” tetapi “ditambahkan”, jadi tidak usah serakah, jangan minta lebih banyak lagi. Banyak orang mendapat uang banyak akhirnya dirampas oleh perampok, dihamburkan untuk pelacur, dan dihabiskan oleh berbagai perbuatan dosa. Carilah dahulu Kerajaan Allah sesudah itu semua yang engkau butuhkan pasti akan ditambahkan kepadamu.

Saya bersyukur, saya tidak kaya tetapi saya sangat mengerti apa itu “bahagianya” orang kaya. Saya tidak mengharapkan mereka menjadi kaya, karena mengetahui mereka mempunyai kepahitan hati yang luar biasa. Karena uang tidak pernah memberikan kepuasan di dalam hati seseorang. Mengerti kebenaran lebih penting daripada mempunyai kekayaan. Tetapi saya puas, saya bersyukur kepada Tuhan, karena mengerti kebenaran adalah lebih penting daripada mempunyai kekayaan.

Penginjil, Gembala dan Pengajar dapat diibaratkan sebagai melahirkan anak, membesarkan anak dan mendidik anak. Yang mana yang lebih penting? Ketiga-tiganya penting. Kalau tidak ada yang melahirkan, mau membesarkan siapa? Kalau tidak ada yang membesarkan, mau mendidik siapa? Tetapi yang paling dasar adalah tetap yang melahirkan, karena dengan melahirkan, baru membuktikan bahwa keluarga itu subur, bahwa ada hari depan.

Bangsa-bangsa yang tidak melahirkan anak-anak, adalah bangsa yang hari depannya suram. Di Jerman, tingkat kelahirannya semakin berkurang, dan mereka mengimpor orang Turki ke negara mereka. Di dalam 30 tahun akan lebih banyak orang Islam daripada Kristen di Jerman. Jika orang-orang muda tidak mau melahirkan anak, dan orang-orang tua tidak mau mati, maka celaka sekali. Di Jepang, ribuan bahkan puluhan ribu orang yang berumur di atas 100 tahun, karena pelayanan kesehatan semakin baik. Yang tua tidak mau mati, yang muda tidak mau melahirkan. Orang yang pensiun menjadi jauh lebih banyak dibanding orang-orang muda yang harus membayar pajak untuk membayar pensiun orang-orang tua. Makin lama makin sedikit orang yang bekerja.

Demikian pula di dalam Gereja. Orang-orang semakin tua. Jika tidak ada orang-orang yang dilahirkan baru, hari depan Gereja semakin suram. Gereja akan membunuh dirinya sendiri. Itulah sebabnya Penginjil itu penting.

Setiap minggu Pendeta berkhotbah untuk menggembalakan. Di dalam Yoh 21:15-17, Yesus berkata kepada Petrus tiga kali: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”. Petrus menjawab tiga kali juga: “Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”. Kemudian Yesus berkata kepadanya tiga kali juga: ”Gembalakanlah domba-dombaku”. Setelah orang di Injili, mereka tidak bisa dibiarkan, mereka harus digembalakan.

Setelah digembalakan, mereka juga harus dididik, diajar dengan doktrin-doktrin yang penting. Doktrin dikuatkan, hati dibakar, supaya kita menjadi orang yang berotak dan berapi. Kalau berotak tetapi tidak berapi, itu sama saja dengan kepala besar. Jika berotak tapi tidak berapi, engkau sakit malaria. Biarlah kita mempunyai iman, dan mempunyai kemampuan mengerti Firman dan memberitakan Firman. Dokter saya berkata, ini adalah minggu terakhir sebelum saya dioperasi jantung dan karena itu saya tidak boleh khotbah. Saya sudah siapkan KIN begitu lama, dan untuk menyelesaikan KIN, saya harus berkhotbah berkali-kali. Dokter memberitahu bahwa saya sewaktu-waktu bisa lumpuh, stroke atau mati. Saya bilang mati ataupun tidak mati pokoknya pekerjaan Tuhan yang utama. Saya tidak perduli kesehatan saya sendiri.

Kita melihat Penginjil, Gembala dan Guru. Engkau bisa bilang, saya pilih satu saja, jadi Pendeta lebih gengsi. Atau jadi guru saja, karena hanya perlu mengajarkan hal yang itu-itu saja. Atau jadi Penginjil saja, yang paling susah, karena perlu penyangkalan diri, perlu pengabdian, perlu doa, perlu pikul salib.

Tetapi saya berkata kepada Tuhan, “Berkati saya, saya berjanji, seumur hidup, saya ingin bukan hanya menjadi satu, saya ingin menjadi ketiga-tiganya, saya mau mengerjakan ketiga-tiganya, menjadi Penginjil, menjadi Gembala, menjadi Guru”.

Mungkinkah itu? Mungkin, tetapi susah. Menjadi ketiga-tiganya: menjadi Penginjil, sekaligus menjadi Pendeta, sekaligus menjadi Guru, itu sulit. Tetapi saya sudah buktikan. Tuhan sudah menolong saya dari umur 17 sampai umur 73, tiga-tiganya saya lakukan. Di Gereja lain lebih enak, Pendeta khotbah hari minggu, sesudah itu istirahat 6 hari. Hari senin, telepon pun tidak mau diangkat. Lalu setelah bekerja 6 tahun, dapat 1 tahun sabatical leave. Saya mau bertanya, mengapa pedagang tidak mau berhenti berdagang setelah 6 tahun berdagang? Karena kurang untung. Pendeta tidak takut kurang untung, karena setelah 1 tahun istirahat, gajinya sama.

Mari kita lebih giat melayani Tuhan, dan kalau mungkin, semua dari kita, menjadi Penginjil, sekaligus juga menjadi Pendeta, sekaligus juga menjadi Pengajar. Engkau coba kerjakan tiga-tiganya, engkau akan menjadi orang yang kuat luar-biasa, rohaninya kuat, perjuangannya kuat, pelayanannya kuat, khotbahnya kuat.

Paulus Penginjil bukan? Paulus Pengajar bukan? Paulus menggembalakan bukan? Kenapa sekarang yang menjadi Pendeta tidak mau menginjili, kenapa menginjili tetapi tidak tahu teologi, kenapa tahu teologi tetapi tidak mau menjadi Pendeta? Karena ini adalah didikan teologi barat yang telah merusak Asia. Setelah pulang dapat gelar Doktor, menjadi orang penting, akademisi, menjadi Pendeta, selain membaca buku tidak mau mengabarkan Injil.

Orang yang mengabarkan Injil, capek tetapi senang. Yang tidak mengajarkan Injil, tidak capek, tetapi juga tidak senang. Puji Tuhan!

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

(Khotbah Pdt Stephen Tong di hadapan ribuan Penginjil dari seluruh pelosok Indonesia, yang menghadiri KIN (Konvensi Injil Nasional) 2013)


Sumber : http://www.nusahati.com/2014/01/kembali-kepada-tuhan-konvensi-injil-nasional/

Karakter Pemimpin

Fiorello La Guardia
Fiorello LaGuardia adalah seorang walikota di kota New York saat terjadi depresi besar saat itu, sebagai walikota tiga periode (1934 – 1945). Walikota ini dekat dengan warganya, bahkan  terlibat dalam tim pemadam kebakaran, atau kegiatan pengamanan polisi adalah hal biasa baginya, (Sepertinya inilah yang ditiru oleh Gubernur DKI saat ini, :)). Pada musim dingin di bulan Januari 1935, sang walikota hadir dalam suatu pengadilan bagi warga miskin di kota itu. 


Karena hormatnya kepada sang Walikota, sang hakim mempersilahkan tempatnya digantikan oleh sang Walikota, dan tidak lama kemudian seorang wanita tua dengan baju yang sangat lusuh dibawa ke meja hakim dengan tuduhan mencuri roti disebuah toko. Di depan sang hakim wanita tua ini menceritakan motivasi kenapa dia mencuri roti adalah karena  suami dari putrinya sudah lama pergi, dan sang putri sedang dalam keadaan sakit sementara dua cucunya sedang kelaparan.

Melihat gelagat yang tidak baik, sang pemilik toko dimana sang wanita tua itu mencuri mengatakan kepada hakim bahwa dia tidak akan menarik tuntutannya, sambil berkata “Ini adalah lingkungan yang buruk namun nyata, yang Mulia” dan dia harus dihukum untuk memberi pelajaran dan efek jera bagi yang lain.”.

Sang walikota menarik nafas, dan memandang kepada wanita tua tersebut dan berkata “Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda 10 dollar dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 10 hari”.

Sang wanita tua itu tertunduk sedih, hatinya remuk. Namun tiba-tiba sang walikota tersebut mengangkat topinya dan memasukkan 10 dollar ke dalamnya dan berkata kepada pengunjung diruang sidang, “saya atas nama keadilan memberikan kepaqda wanita tua itu 10 dollar untuk membayar tuntutan, dan saya meminta pengunjung untuk membayar masing-masing 50 sen karena tinggal di kota ini namun tidak perduli dengan sesamanya, sehingga seseorang harus mencuri roti agar cucunya bisa makan.” Sang juru sita mengedarkan topi tersebut serta memberikan kepada terdakwa.

Keesokannya harinya koran lokal memberitakan tentang seorang wanita tua yang mencuri roti untuk cucunya yang sedang kelaparan menerima 47,5 dollar, bahkan 50 sen dari nilai tersebut berasal dari Toko Roti dimana wanita tua itu mencuri roti.

...


Sumber : http://www.nusahati.com/2014/01/fiorello-la-guardia-karakter-pemimpin/

Hajaran Tuhan



Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. … Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (Ibrani 12 : 5-10) 


Bagian yang baru kita baca memberikan kita suatu contoh yang mudah, supaya kita mengerti artinya, apabila kita dihajar oleh Tuhan. Saudara, nasihat di atas mengatakan, Tuhan menghajar orang-orang yang dikasihi-Nya sebagaimana seorang ayah mengajar anaknya. Seorang ayah mengajar anaknya menurut apa yang dia anggap baik, demikian kata Alkitab, tetapi Ayah kita di surga mengajar kita supaya kita menjadi baik, dan beroleh bagian di dalam kekudusan-Nya. Di sini kita melihat suatu tujuan akhir yang sangat tinggi nilainya.

Saudara, kita dihajar oleh Tuhan supaya kita beroleh bagian di dalam kekudusan Allah. Tujuan ini memberi pengharapan yang sangat menghibur kita masing-masing. Alkitab berkata, “Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan” (Ibr.12:14). Dengan segala kesedihan dan penyesalan saya harus mengatakan dengan jujur, bahwa kegagalan pelayanan Kristen sering kali disebabkan oleh hidup yang tidak suci. Maksudnya, orang yang tidak suci melayani Tuhan, akibatnya merugikan pekerjaan Tuhan. Gereja dicela, orang Kristen dicaci-maki dan kekristenan dihina di dalam dunia karena banyak pelayan Tuhan tidak mementingkan sifat kesucian sebagai hal yang pokok dan sebagai dasar yang penting untuk melayani Tuhan.
Di seluruh dunia, di tempat-tempat yang saya kunjungi, pemuda-pemudi ingin sekali saya menandatangani Alkitab mereka. Saya selalu melihat dulu berapa kira-kira umur mereka. Kalau mereka masih muda, saya suka memberikan ayat 2 Timotius 2:21, “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, … ia dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” Saudara, dipakai oleh Tuhan adalah hak yang terbesar, suatu kemuliaan yang luar biasa, yang bisa diperoleh seorang Kristen. Namun Allah memberikan ayat yang penting ini, yaitu supaya kita menjadi suci, sehingga layak dipakai oleh Tuhan. Kesucian merupakan sifat Allah sendiri. Bukankah kita ingin melayani Tuhan, ingin giat bekerja dalam ladang Tuhan? Bagaimana kita dapat memakai tangan yang kotor untuk pekerjaan Tuhan yang suci? Bagaimana kita dapat dengan pikiran-pikiran yang najis memikirkan hal-hal surgawi? Sebab itu, kalau tanganmu kotor, bersihkan dirimu; kalau pikiranmu bercabang, konsentrasikan hatimu. Jika hati yang belum dibersihkan, sucikan dirimu di dalam rencana dan cara yang Tuhan tetapkan, sehingga kita boleh melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh! 

Gereja harus selalu menekankan, selalu memperingatkan orang Kristen tentang hidup dalam kesucian sebagai satu-satunya hal yang penting sekali untuk melayakkan kita melayani Tuhan. Jika gereja bertobat, orang Kristen bertobat, setiap pelayan Tuhan bertobat, meninggalkan hal-hal yang najis, hal-hal yang rendah, tidak mungkin kebangunan tidak datang kepada gereja; tidak mungkin kebangunan tidak tiba kepada setiap pelayan Tuhan secara pribadi, dan dia mendapatkan berkat besar.

Saudara, salah satu ajaran ibu saya sejak saya kecil ialah, “Hati-hati, jangan engkau dipakai oleh setan. Berbuat dosa gampang sekali, beberapa menit cukup engkau berzina, beberapa menit cukup engkau berbuat dosa, tetapi berpuluh-puluh tahun tidak cukup engkau menyesali apa yang sudah engkau perbuat.” Kalimat itu datang dari ibu yang setia. Sejak saya berumur tiga tahun, dia sudah menjadi janda. Dia sering berkata kepada kami, “Kalau engkau besar, engkau mau melayani Tuhan, engkau menjadi hamba Tuhan, jangan lupa: hidup suci, pikiran yang suci, perkataan yang suci, hati yang suci, motivasi yang suci, dengan jiwa yang suci, baru engkau bisa dipakai oleh Tuhan.”

Saudara, saya khusus membicarakan kesucian digabungkan dengan pengajaran. Allah menghajar anak-anak-Nya. Dia mencambuk. Ini perlu sekali untuk kita masing-masing. Dalam Amsal, Salomo berkata agar para ayah jangan takut memukul anaknya, agar dia tidak pergi kepada kebinasaan (Ams. 23:13, 14). Kalau anak kecil, anak remaja, tidak diajar dengan disiplin ketat, hari depannya akan ke mana? Dalam kebebasan yang tak terkendalikan, yang mencari kebuasan, berapa banyak kebudayaan, orang pribadi atau massa secara kolektif telah memilih kebinasaan bagi diri sendiri? Allah tidak mau orang Kristen yang santai-santai dan hidup sembarangan, tidak menerima pengajaran dan disiplin.

Saudara, mendisiplin anak merupakan tugas seorang ayah atau orang tua. Mendisiplinkan anak juga dikerjakan oleh Bapa segala roh. Oleh sebab itu, jangan dengan enteng memandang pengajaran Tuhan. Hal ini harus ditanggapi dengan serius sebagai suatu hal yang bermakna, suatu hal yang bersangkut-paut dengan kemajuan rohani dan suksesnya pelayanan kita masing-masing. Pada waktu Tuhan menghajar, kadang-kadang kita tidak bisa menerimanya karena seolah-olah terlalu berat. Kita protes, mengapa orang lain berdosa sama seperti saya, tetapi tidak dihajar sekeras ini?

Saudara, bersyukurlah kepada Tuhan, jika tangan Tuhan berat atas dirimu. Bersyukurlah kepada Tuhan, jika sedikit pun Tuhan tidak mau engkau menoleransi dosa. Makin keras, makin ketat disiplin atas dirimu, makin menyatakan kemungkinan engkau dipakai Tuhan lebih daripada orang lain. Calvin berkata, “Seorang suci bukan orang yang tidak berbuat dosa. Seorang suci adalah orang yang mempunyai kepekaan yang besar terhadap dosa.” Jika engkau tidak lagi peka terhadap dosa, karena engkau memandang enteng hajaran Tuhan berkali-kali, akhirnya Tuhan akan membiarkan engkau. Paling celakalah orang yang dengan bebas dan lancar berbuat dosa, tidak ada lagi suara hatinya menegur dia. Tetapi berbahagialah, jika tangan Tuhan masih mencampuri hidupmu, jika engkau masih dihajar oleh-Nya, jika Roh Kudus masih menegur hatimu, jika hati nuranimu masih digerakkan oleh terang firman Tuhan melalui Roh-Nya. Saudara, jangan pandang enteng, jangan meringankan, jangan anggap sepi pengajaran Tuhan Allah

Saat engkau bertemu dengan orang yang menjengkelkan dalam pelayanan, itulah saatnya motivasi pelayananmu diuji. (Stephen Tong)

...

 
Sumber : http://www.nusahati.com/2014/01/hajaran-tuhan/

Pengalaman Buruk

Louis Armstrong
Louis Armstrong dilahirkan di New Orleans pada 04 Agustus 1901 (ada yang mengatakan 04 Juli 1900). Pada malam tahun baru ketika ia berusia 13 tahun, ia ikut dalam perayaan tersebut dan menembakkan pistol milik ayah tirinya ke udara. Ia segera ditahan polisi dan dimasukkan ke penampungan anak kulit hitam, Home for Colored Waifs.


Rumah itu ketat dan sangat disiplin. Meski demikian, rumah itu memiliki marching band yang terkenal. Louis sangat ingin bergabung. Ia memohon pada pemimpin band, Peter Davis untuk mendapat kesempatan audisi. Tetapi Davis menolak.

Selama enam bulan, ia menunda memenuhi permintaan Louis, sampai akhirnya menyerah dan mengundang anak itu ikut latihan band. Ketika Louis tiba, ia disodori tamborin. Hanya seminggu setelah itu, Pak Davis mengijinkannya memainkan alto horn. Kemudian terompet dan akhirnya cornet. Davis tidak hanya mengajarkan musik kepada Louis tetapi juga disiplin, nilai moral, dan keyakinan.

Setahun di bawah bimbingan Davis, Louis menerima penghargaan tertinggi dalam hidupnya. Ia ditunjuk menjadi pemimpin band sekolah itu. Louis Armstrong muncul, menunjukkan talenta, kepemimpinan dan sifat murah hati yang membuatnya menonjol selama kariernya.

Usia 35, ia mengadakan tur ke seluruh Eropa bersama bandnya sendiri. Sampai saat ini, seluruh dunia mengenalnya sebagai biangnya musik jazz dan pemusik jenius. Ia dikenal sebagai sosok karismatik di atas panggung, suara parau sekaligus permainan trompetnya, pengaruh Armstrong jauh melampaui musik jazz. Pada akhir kariernya pada tahun 1960-an, ia secara luas dianggap berpengaruh besar terhadap musik populer secara umum. Armstrong adalah salah satu dari penghibur Afrika-Amerika populer pertama yang berhasil “lintas ras”. Di Amerika Serikat yang waktu itu sangat terbagi menurut ras, musiknya justru lebih penting daripada warna kulitnya. Ia jarang memolitikkan rasnya sehingga sering mengecewakan sesama Afrika-Amerika.

Langkah kejayaan Louis dimulai dari kenakalannya,

“Tembakan itu, saya yakin telah memulai karir saya. Kesuksesan bermula pada waktu saya ditahan sebagai anak berusia 13 tahun yang berulah. Hal itu membuat saya harus berhenti berjalan di tempat, dan mulai mempelajari sesuatu. Yang terpenting, saya mulai mempelajari musik.”

“Kita mungkin tidak menyadarinya ketika hal itu terjadi, tetapi pengalaman buruk kadang menjadi hal terbaik bagi Kita.” (Walt Disney)

...
Sumber : http://www.nusahati.com/2014/01/pengalaman-buruk/

Minggu, 02 November 2014

Tanya Jawab : Pdt. Dr. Stephen Tong



Pdt. Dr. Stephen Tong
Tanya : Apakah perpuluhan hanya boleh diberikan pada gereja, dimana kita jadi anggota. Meski kita tahu, mereka tak memakainya untuk pekerjaan Tuhan?

Jawab : Jangan memberikan uang kepada gereja yang tidak menjalankan kehendak Tuhan. Karena orang-orang seperti Benny Hinn misalnya, yang membayar Body Guard, beli pesawat pribadi... merupakan perampok yang mengenakan jubbah pendeta, hamba setan yang menyusup ke dalam gereja, menipu orang Kristen yang sangat hormat pada hamba Tuhan, bahkan berani meniup udara, membuat orang berjatuhan lalu mengklaimnya sebagai pekerjaan roh kudus. Itu adalah kerjasama dengan setan untuk mengacaukan kekristenan. 

Karena Alkitab mengatakan: Roh Kudus datang untuk membangkitkan bukan untuk menjatuhkan orang. Jadi, maaf kalau saya kata, orang Kristen yang bodoh akan tertipu oleh ‘nabi palsu, pendeta palsu, rasul palsu, guru palsu’ yang kelak akan masuk neraka, kalau tidak bertobat. Banyak orang Kristen menyerahkan uangnya pada pemimpin Karismatik yang kelihatannya punya karisma besar, bukan pada hamba Tuhan yang melayani dengan sungguh. Saya merasa sedih untuk anak-anak Tuhan yang tak mau dididik; disadarkan dari penipuan yang mereka derita. 

Jadi, jangan berikan uangmu pada gereja yang tidak menjalankan kehendak Tuhan. Sudah berulang kali saya tegaskan: jangan mencintai GRII lebih dari mencintai Tuhan. Itu dosa! Dan Yesus juga mengajarkan: ‘barangsiapa melakukan kehendak Tuhan, dialah ibuku, saudaraku’. Gereja punya tiga tugas yang penting:  
  1. Berbakti pada Tuhan, memberikan mulia, hormat yang tertinggi padaNya bukan pada manusia, dan mematuhi perintahNya. 
  2. Menjalankan kehendak Tuhan dengan pengertian doktrin yang benar. Karena tanda dari gereja adalah: keep all the teachings inherited from the apostles dari zaman ke zaman. Jadi, barangsiapa memalsukan atau menyelewengkan ajaran rasul, lalu memasang plang gereja sebenarnya bukan gereja. 
  3. Bersekutu di dalam kasih. 
  4. Mengabarkan injil. 
Kalau gereja menjalankan semua ini, kau boleh memberikan dana mendukung program yang sungguh-sungguh dia lakukan untuk Tuhan. Kemarin, saya mendengar laporan: khotbah kita yang ditayangkan di sembilan belas stasiun TV, mendapatkan respon baik dari pemirsa. Itu berarti, setelah GRII diuji dua puluh dua tahun, Tuhan memimpin kita masuk ke satu fase baru: menyampaikan firman Tuhan ke seluruh Nusantara, bahkan kelak, ke seluruh dunia. Karena nothing is impossible for our God. Dan puji Tuhan, Dia menggerakkan para pemirsa turut serta mendukung dana yang kita butuhkan untuk acara penyiaran di TV. Karena GRII menjalankan kehendak Tuhan. Jadi, you only give your money to those, who does the work of God faithfully
 
Jadi, misalnya, karena GRII tak mencetak Alkitab, dan kau jelas akan pimpinan Tuhan, tergerak untuk menyalurkan dana untuk lembaga Alkitab atau Palang Merah atau sekolah teologi lain... Silahkan! Karena uang adalah pemberian Tuhan, maka setialah pada Tuhan bukan pada manusia. Sebagai hamba Tuhan, saya harus punya konsep Kingdom of God --- universal, bukan hanya GRII --- lokal. Begitu juga semua pendeta di GRII, mulai ditutus memimpin KKR Regional, merambah ke gereja yang kudus dan am (Artinya: universal), dipimpin selangkah demi selangkah agar mempunyai wawasan Kingdom of God. Maka mereka super sibuk, bahkan ada kalanya sedikit keteteran. Tapi saya percaya, Tuhan akan memimpin kita semakin sesuai dengan kehendakNya, membawa orang mengenal Tuhan, amin? Maka sebagai orang Kristen, kalau Tuhan mengizinkan kau kaya, bukan jadi sombong, lalu menghina yang miskin tapi dukunglah pekerjaanNya. Adakah orang yang memberi pada Tuhan ditelantarkan olehNya? Tidak ada! Itu sebab, saya terus dan terus memberi untuk kemuliaan Tuhan.

Tanya : Saya percaya, orang pilihan yang hidup di zaman sebelum Yesus Kristus juga diselamatkan, tapi saya sulit menjelaskannya pada orang lain. Mohon dibantu. 

Jawab : Dua ribu tahun silam, Yesus lahir --- Dia yang kekal datang ke dunia yang sementara, Dia yang tak nampak menerobos masuk ke dunia yang nampak. Itulah the greatest visitation: Yesus Kristus sang Pencipta (Yoh.1:1-3) menjadi daging, tinggal di tengah-tengah kita (Yoh.1:14). Saat Dia datang, sejarah sudah ada. Dan setelah Dia mati, bangkit, naik ke sorga, sejarah tetap ada. Dimanakah kita berada? Di sejarah sesudah kedatanganNya. Dimanakah Yesaya, Yehezkiel, Daniel, Musa berada? Di sejarah sebelum kedatanganNya. Bagaimana caranya orang-orang di P.L. diselamatkan? Memandang ke depan, kepada Yesus yang akan datang. Karena saat Dia  belum datang, sudah ada nubuat tentang kedatanganNya. Yang diberikan oleh: Allah sendiri. Ingat: nubuat keselamatan yang pertama (Kej.3:15) bukan disampaikan oleh nabi tapi oleh Allah sendiri. Karenanya, semua orang di P.L. look forward to the coming Christ dan diselamatkan karena iman. Tapi orang-orang yang hidup setelah Kristus naik ke sorga sampai hari kiamat, termasuk kita: look backward pada keselamatan yang sudah Dia genapkan. Tapi baik mereka yang memandang ke depan maupun kita yang memandang ke belakang, berada di atas satu garis linear yang diawali dengan titik Alfa dan diakhiri dengan titik Omega. (Alfa – Omega adalah Kristus). Karenanya pengertian sejarah orang Kristen adalah linear tipe bukan circle type, seperti yang dianut oleh orang India dan Gerika. Siapa yang mengawali pengertian ini? Yesaya, yang mengatakan: ‘Tuhan berfirman, Aku adalah Allah, Who point from the Alpha point to the Omega point --- linear. Maka those who lived before Christ came to this world looked forward, and those who live after Christ went back to heaven look backward. Mereka sama-sama berada di sejarah yang Tuhan cipta, sama-sama dipilih oleh Allah sebelum dunia dicipta. Dan akan disatukan di akhir zaman atas dasar iman yang sama, yang tertuju pada Kristus, the only central; focal point of the universe.

Tanya : Yesus pernah mengutus murid-muridNya pergi menginjili berdua-dua. Dan berpesan: kalau orang tak menerima, kebaskanlah debu di kakimu. Pertanyaannya: apakah kita juga harus mengadopsinya, sehingga tak menghabiskan waktu buat mereka yang menolak injil?

Jawab : Seorang tidak boleh mambaca satu ayat, lalu mengambil bagian ini dan menolak bagian itu, atau mencomot satu ayat guna menyerang Tuhan. Karena ayat-ayat di Alkitab menggunakan bahasa manusia yang sangat terbatas. Sehingga ada kalanya, kita memerlukan bantuan dari ayat-ayat lain, agar pengertian kita jadi proposional. Saat kita menginjili orang dan ditolak, bolehkah kita mengebaskan debu di kaki sambil berkata: go to hell? Kalau penginjilan memang semudah itu, tentu tugas menginjili seluruh dunia sudah kita selesaikan dalam waktu satu bulan. Mengapa Alkitab juga mengajar kita untuk membimbing seorang dengan sabar dan kasih, tidakkah itu bertentangan? Bukan bertentangan, tapi kebenaran harus dimengerti dari banyak aspek. Saat kita menginjili satu tempat, dan mereka tak mau menerima. Bukan berarti kita tak perlu menginjili tempat itu lagi. Di kota Kediri, terdapat satu gereja yang sangat rajin mengabarkan injil. Tapi karena kurang sabar, hasilnya kurang. Bahkan membuat orang menutup hati untuk injil. Sampai datang misionari-misionari yang mengabarkan injil dengan sabar, baru menghasilkan satu buah dan disusul dengan buah yang kedua.... sama seperti di China, sebenarnya di abad ke-7, injil sudah diberitakan di kota Xi an (ibukota China yang paling kuno) oleh Nestorian. Catatan tentang hal itu terdapat di da qing jing jiao bei; batu replica yang memuat dokumen kekristenan pertama. Sementara batu aslinya dikirim ke Vatikan. Di batu itu terdapat istilah Allah Tritunggal, Yesus Kristus, Elohim... istilah-istilah penting kekristenan. Sayang, Nestorian adalah bidat. Yang melakukan indigenization, menyelaraskan secara paksa akan kekristenan dan ajaran Budha yang bahkan tak mengenal sorga, hanya mengenal nirwana. Mereka mengadopsi istilah istilah ajaran Budha, agar orang Tionghoa menganggap Kristen identik dengan Budha dan mau jadi orang Kristen. Tapi Tuhan tak berkenan akan cara itu, maka dua ratus tahun kemudian: di abad ke-9, Nestorian di Tiongkok punah. Baru pada abad ke 13, yaitu empat ratus tahun kemudian, John of Montecorvino, diutus oleh misi Katholik ke Tiongkok. Saat itu, ibukota China bukan lagi di Xi an, tapi di Da du (sekarang: Bei jing). Siapa yang memindahkannya? Orang Mongolia; cucu dari Gengkis khan yang menjadikan Bei jing sebagai ibukota dari Dinasti Yuan.  

John of Montecorvino mengabarkan injil di istana, kepada orang Monggolia yang tak mengenal Tuhan. Tapi, Dinasti Yuan hanya bertahan sembilan puluh delapan tahun. Digantikan oleh Dinasti Ming, yang diawali oleh kaisar Zu yuan zhang atau Hong wu. Dinasti ini tak menerima ajaran Kristen, lebih memilih ajaran Konfusionisme. Baru di masa akhir Dinasti ini, ada banyak orang Katholik ke Tiongkok, termasuk Matteo Ricci. Setelah Dinasti Ming berakhir, dan diteruskan oleh dinasti terakhir: Dinasti Qing, yang memerintah dua ratus tujuh puluh tahun. Lalu di th. 1911, Sun yat sen mengakhiri sistem dinasti, mendirikan Republic of China. Jadi, dalam sejarah dinasti di China, kekristenan pernah beberapa kali diterima dengan baik oleh kaisar. Diantaranya, kaisar Kang xi-lah yang menerima kekristenan paling baik. Sampai hampir jadi Kristen, hanya masih merasa keberatan dengan larangan menyembah leluhur. Maka dia menulis surat dan menyuruh orang membawanya ke Vatikan, menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Tiongkok sebagai negara Kristen. Asal Paus mengizinkan mereka tetap menyembah leluhur. Tapi karena surat itu dibawa lewat jalan darat oleh penunggang kuda, perlu waktu satu tahun empat bulan baru tiba di Vatikan. 

Dan Paus, yang sangat simpati dengan kebudayaan Tiongkok itu sudah meninggal dunia. Setelah Paus yang baru membaca surat dari Kang xi, dia membalas surat, menolak permohonannya. Surat ini juga perlu waktu satu tahun empat bulan lagi baru tiba. Setelah Kang xi membacanya, dia marah besar, langsung menyatakan putus hubungan dengan kekristenan dan Paus. (Kalau anda ke Bei jing, dapat menyaksikan: di luar pintu Gereja Katholik Cong wen men terdapat satu tembok, dimana terdapat tulisan tangan kaisar Kang xi tentang pujiannya terhadap kekristenan, yang diukir diatas marmer. Inilah sejarah penginjilan, begitu tidak mudah, memerlukan kesabaran yang sangat besar baru dapat membimbing orang Chinese meninggalkan agama mereka; jadi orang Kristen. 

Tak mungkin seorang datang menginjili, dan bila ditolak lalu mengebaskan debu dan pergi. Karena bangsa yang kebudayaannya makin ketat dan makin dalam, makin sulit diinjili. Begitu juga mama saya, meski sudah diinjili puluhan kali oleh seorang wanita Kristen, dia tetap menolak, bahkan pernah mengusirnya. Lewat beberapa bulan, waktu orang itu mendengar berita: kakak saya sakit parah, dia datang lagi. Mengapa dia yang pernah diusir mau datang lagi, apa karena dia bodoh atau tak waras? Bukan, karena Tuhan menggerakkan dia datang mendoakan kakak saya. Dan sore itu, Tuhan melakukan mujizat: kakak saya sembuh. Barulah mama membawa kami ke gereja. Jadi, kita tak dapat menjalankan ayat itu secara harafiah: saat orang yang kita injili tak mau menerima, kita langsung mengebaskan debu di kaki dan pergi; tak kembali lagi. Karena sesungguhnya, di dalam konteks ayat itu, masih ada hal-hal yang perlu kita dalami lagi.

Tanya : Bukankah Yesus itu Juruselamat dunia, mengapa Dia mengatakan: Aku hanya diutus kepada domba-domba terhilang di Israel?

Jawab : Selama tiga puluh tiga setengah tahun Yesus di dunia, memang Dia tak pernah ke tempat lain; terus di Israel. Dibandingkan dengan tempat yang pernah saya jelajah: Rusia, Eropa, Amerika, Australia, New Zealand, Afrika.... ribuan kali lebih luas dari tempat yang pernah Dia jelajah. Karena janji Yesus: ‘kamu akan mengerjakan hal yang lebih besar dariKu’. Mengindikasikan teladan yang Dia berikan pada kita: seorang pemimpin yang baik, mengharapkan penerusnya lebih hebat darinya. Waktu Yesus inkarnasi, memang Dia hanya berada di Israel. Tapi setelah Dia bangkit, Dia memerintahkan muridNya ‘pergi ke seluruh dunia, mengabarkan injil, menjadikan semua bangsa muridKu’, menyatakan bahwa masaNya berada di tengah-tengah Israel sudah berakhir. And afterward, becomes global evangelization.

Tanya : Tolong jelaskan perbedaan antara: tidak ada sebelum kita ada di dunia, dan tidak ada setelah kita tidak lagi di dunia.

Jawab : Kita memang berbeda dengan Allah yang ada dari kekal sampai kekal. Karena hanya Dia yang ada dari kekal sampai kekal. Kita juga berbeda dengan materi yang ada hanya untuk sementara dan akan lenyap. Kita juga berbeda dengan binatang, yang punya nafas untuk hidup di dunia, tapi tak tak punya roh, maka setelah bintang mati, ya tidak ada lagi. Jadi, hanya Allah yang ada sebelum dan sesudah dunia dicipta; ada dari kekal sampai kekal; eternal self existing for ever and ever. Dengan kata lain, kekekalan Allah itu tanpa awal dan tanpa akhir. Sementara manusia, ada setelah dia dicipta, tapi karena dia punya peta teladan Allah; mirip dengan Allah, maka keberadaannya adalah kekal; dari dicipta sampai selamanya; kekekalan yang ada awal - tak ada akhir.

Tanya : Bagaimana kita tahu: kita adalah orang yang dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan?

Jawab : Kau punya kesempatan mendengar injil, itulah tanda kau adalah pilihan Allah. Karena sebenarnya, kau tak mau dan tak pernah berencana jadi orang Kristen. Jadi, kalau kau bisa mendengar injil bahkan bertemu Tuhan, adalah karena predestinasi Tuhan dan pimpinanNya. Sama seperti Paulus, pernahkah dia berencana jadi orang Kristen? Tidak; yang dia rencanakan adalah menangkap, memenjarakan bahkan membunuh orang Kristen. Tapi mengapa dia malah mendengar suara: “Saulus, Saulus, mengapa kau menganiaya Aku?” Karena Tuhan merencanakan dan memberinya kesempatan, lalu menggerakan hatinya untuk menerima Tuhan. Jadi, Tuhan berencana menerimamu, dan kau, menerima penerimaanNya; the exceptance of the exceptance. Inilah kalimat Martin Luther yang paling agung: I do not know why, You want to except a wrecked sinner like me? Tapi karena hal itu sudah menjadi satu fakta, aku hanya dapat menerima fakta bahwa Kau sudah menerima aku. Jadi, dari mana kita tahu bahwa kita dipilih?  
  1. Punya kesempatan mendengar injil, dan hatimu digerakkan untuk menerima Tuhan.  
  2. Roh Kudus menerangimu, membuatmu punya guilty feeling, so sad for your sin.  
  3. Mau menerima Kristus, dan merasa sukacita karena dosamu telah Dia ampuni.  
  4. Sifatmu berubah: membenci hal yang Tuhan benci dan mencintai hal yang Tuhan cinta --- menandakan kau sudah jadi a new creation in Jesus Christ. Tidak lagi memikirkan hal-hal yang tak berkenan pada Tuhan, yang melawan Dia. Melainkan mencintai yang Tuhan cinta dan membenci yang Tuhan benci.  
  5. Berbeban untuk mengasihi sesamamu, mengabarkan injil Kristus pada mereka. Jadi, orang yang tak punya perubahan hidup, tak mau mengabarkan injil, tak peduli pada sesamanya, sulit tahu dia itu pilihan Tuhan atau bukan.  
Tanya : Menurut Alkitab, Tuhan Yesus datang untuk menebus, tapi juga akan datang menghakimi.  Apakah orang yang sudah ditebus masih perlu dihakimi?

Jawab : Baca Ibr.9:28, waktu Kristus datang kedua kali, tak ada hubungan dengan menghukum orang beriman. Karena dosanya sudah diampuni; dia sudah diselamatkan once for ever, tak perlu dicampakkan ke neraka. Lalu bagaimana dengan orang Kristen yang malas, yang tidak setia? Tetap akan dihakimi. Karena sebenarnya, di Alkitab terdapat tujuh jenis penghakiman (baca di buku saya: Dosa, Penghakiman dan Keadilan). Diantaranya, ada dua penghakiman yang paling penting:  
  1. Penghakiman untuk orang Kristen, bukan untuk mencampakkannya ke neraka, melainkan memberinya pahala atau teguran, karena tidak mengabarkan injil, kurang setia, kurang mematuhi perintah Tuhan dan sebagainya --- the jugment before the throne of Christ.  
  2. Penghakiman di depan tahta putih yang disediakan bagi orang-orang yang menolak, yang akan dilempar ke neraka. Jadi, orang Kristen yang sudah diselamatkan tak mungkin binasa. Tapi mungkin akan menerima teguran yang membuatmu malu luar biasa. Dengan kata lain, meski masuk sorga, tapi bukan masuk dengan gagah. Berbeda dengan mereka yang setia, yang memperkenan Tuhan, yang masuk sorga dengan gagah, karena menerima the crown of life.
Tanya : Mungkinkah kelak, di penghakiman terakhir, kita dihakimi oleh Tuhan dari agama lain?

Jawab : Tentu tidak! Karena Tuhan yang sejati itu Esa, Dia adalah Tuhan yang tertulis di Alkitab: Tuhan yang Mahasuci, Mahaadil, Mahakasih, Mahabajik, Mahabesar dan Mahabenar --- Tuhan Yesus Kristus. Bukan ‘tuhan’ yang membeda bedakan tuntutNya pada pemimpin dan pengikut, juga bukan tuhan buatan tangan manusia atau tuhan yang tak punya sifat ketuhanan yang sejati. Untuk apa kau kuatirkan soal bertemu dengan Tuhan yang lain? Karena sesungguhnya, tak ada Tuhan yang lain.

Tanya : Bukankah Yohanes pembaptis itu nabi yang terakhir, mengapa di Kis. 11:27-28 terdapat nabi?

Jawab : Istilah ‘nabi’ mengacu pada: 1. Segi yang sempit: orang yang punya jabatan sebagai nabi. 2. Segi yang luas: orang Tuhan urapi untuk menyampaikan firmanNya. ‘Yohanes pembaptis disebut nabi yang terakhir’ karena ‘nabi-nabi’ di P.L., menubuatkan Yesus yang inkarnasi, dan Yohanes pembaptis, tak perlu menubuatkan hal itu, karena Yesus sudah inkarnasi, dan dia sudah bertemu denganNya. Maka dia disebut ‘nabi yang terakhir’. 

Lalu mengapa di P.B. masih ada nabi? di Kisah Para Rasul terdapat: 1. Agabus, yang bernubuat tentang Paulus, Yerusalem. Dan nubuatnya terwujud. 2. empat orang anak perempuan Philip, the evangelist yang dapat bernubuat. Jadi, di GRII juga ada ‘nabi’? Tidak ada. Karena dua perkara tadi terdapat di masa Kisah Para Rasul, masa dimana Kitab Suci belum diwahyukan secara lengkap. Tapi setelah Alkitab selesai ditulis, tidak ada jabatan nabi atau rasul lagi. Di gereja hanya ada tiga jabatan: 1. Penginjil: orang yang memberitakan injil, membawa orang percaya Yesus. Bagai ‘ibu’ yang melahirkan anak. 2. Guru: instruktur bagi anak-anak yang sudah lahir baru. 3. Gembala: Membalut domba yang luka, membawa yang sakit ke dokter, memberi makan.... namun meski jabatan nabi, rasul sudah tak ada, fungsi sebagai nabi, rasul tetap ada. 

Maka kata Paulus, tuntutlah karunia menjadi nabi. Maksudnya: tuntutlah karunia untuk menyampaikan firman Tuhan; berkhotbah. Bukan menubuatkan kedatangan Yesus. Empat macam nubuat di Alkitab:  
  1. Prophesied of Jesus Christ to come: Yesus akan lahir di Betlehem, akan disalib, mati di atas kayu salib.... 
  2. Prophecied of God’s judgment to all the nations: Babilonia akan digulingkan, Mesir akan dihancurkan, Sidom dan Tirus akan mendapat melapetaka.... --- menyatakan keadilan Tuhan. 
  3. Prophecied of some small things will happen in the few days: ‘Ahab, kau akan mati, darahmu akan dijilat oleh anjing’ ‘Tak akan ada hujan...’ Nubuat mana yang lebih penting: kedatangan Yesus atau kematian seseorang? Kristologi. Tapi sekarang, Karismatik membalikkan ordo di Alkitab: tak menganggap penting akan kedatangan Kristus, menganggap penting hal-hal kecil yang akan terjadi.  
  4. Satu-satunya nubuat yang belum digenapkan: the second coming of Christ. Gereja harus menegaskan pada dunia, Yesus akan datang lagi. Tapi bukan meramalkan tanggal kedatanganNya ---- nabi palsu. 
Seperti yang dilakukan oleh pendiri dari stasiun TV: Family Channel, orang Amerika, yang sudah berusia tujuh puluh sekian tahun, yang dengan penuh percaya diri meramalkan kiamat akan terjadi pada tgl. 25 Mei – tapi ternyata tak terjadi. Mengundang tertawaan orang. Inilah yang sudah saya sampai di khotbah: Investasi Setan dan Ambruknya Gereja: setan memperbolehkan pemimpin ‘kristen’ jadi ‘hebat’; ‘besar’ dan menghancurkannya secara tiba-tiba. Karena dia memang bukan mengerjakan pekerjaan Tuhan. 

Mari kita tidak mengikuti kemauan diri, menganggap diri pintar, hebat. Karena setan jauh lebih lebih lincah, lebih cerdas dari pendeta yang mengaku-ngaku ‘hamba tuhan’. Saya tak tahu, apa jadinya setelah fakta pendiri Family Channel menyampaikan nubuat kosong itu terkuak? Mungkin menggoncang ratusan juta orang, membuat orang semakin menghina kekristenan. Saya harap, GRII tidak menjadi gereja yang tak beres, mengundang banyak orang mempermalukan Tuhan.

(ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah--EL)

...

Pengkhotbah : Pdt. Dr. Stephen Tong
...


Sumber : http://www.noah.byethost22.com/index.php?hal=RingkasanKhotbah