Sabtu, 28 Januari 2012

JANGAN KAMU BERHUTANG

(Rom 13:8)  Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barang siapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Tuhan berkata kepada Abraham ketika ia berumur sembilan puluh sembilan tahun, “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kej. 17:1). “Akulah Allah Yang Mahakuasa” di dalam bahasa Ibrani adalah El-Shaddai. El-Shaddai dimengerti sebagai kelimpahan, seperti seorang dewa daripada orang Kanaan yang dikisahkan sebagai seorang ibu yang memiliki banyak payudara. Tetapi El-Shaddai ialah Allah sendiri, bukan dewa itu. Dan Allah berkata, “Aku Mahakuasa dan Aku bisa memberikanmu segala sesuatu. Sebab itu, engkau harus menjadi orang yang sempurna di hadapan-Ku.” Waktu Bapa mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dalam dunia, Yesus berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat. 5:48). Baik dalam PL maupun PB, Tuhan menuntut manusia untuk menjadi sempurna.Ada dua pertanyaan patut kita ajukan.

Yang pertama, mungkinkah manusia menjadi sempurna dan hidup sempurna? Konfusius mengatakan bahwa tidak ada kebajikan yang lebih besar daripada orang yang berbuat salah, lalu mengaku, lalu berubah. Tidak ada orang yang tidak berbuat salah, karena itu berarti tak mungkin ada orang yang sempurna. Jikalau tak mungkin, lalu mengapa Tuhan menuntut orang untuk menjadi sempurna? Mungkinkah manusia sempurna? Tidak! Tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang dapat menjadi sempurna dalam moral, karakter, dan keadilan.

Pertanyaan kedua, apabila tidak ada kemungkinan untuk mencapai kesempurnaan, mengapa Tuhan menuntut suatu hal yang tidak logis? Jika tidak ada orang yang mungkin mencapai kesempurnaan, kenapa Tuhan menuntut manusia untuk menjadi sempurna? Ini tidak logis dan tidak masuk akal. Jawabannya, jika dalam PL, karena progressive revelation, memang belum sempurna. Tetapi dalam PB pun Yesus menuntut kita untuk sempurna. Akhirnya, kita melihat tokoh-tokoh dalam PB melakukan dosa dan merasa diri berdosa. Tidak ada orang yang sempurna, bukan? Tetapi ini tuntutan Tuhan.

Kalau begitu, sempurna memiliki arti yang lebih dalam dari pikiran kita yang terikat oleh dosa. Kesempurnaan bukan sesuatu yang utuh sempurna, yang kalau tidak utuh berarti tidak sempurna. Dalam Filipi pasal 3, Paulus mengajak orang sempurna yaitu orang Kristen untuk bermental merasa tidak sempurna. Ini namanya paradoks. Paradoks berarti kelihat konflik, tetapi sebenarnya tidak. Kelihatan tidak harmonis, tetapi sebenarnya harmonis.

Apa paradoksnya? Yaitu orang sempurna harus selalu bersedia mengaku bahwa dirinya tidak sempurna. Orang yang tidak sempurna dan tidak mengaku dirinya tidak sempurna, berpura-pura sempurna, akan terus tidak sempurna, dan akhirnya tidak mungkin sempurna. Orang yang tidak sempurna, namun mengaku bahwa dirinya tidak sempurna, selalu mengkoreksi diri untuk menuju kesempurnaan, akhirnya menjadi sempurna. Orang yang rendah hati tidak merasa dirinya rendah hati. Sayangnya, orang yang sombong tidak pernah sadar dia sombong. Maka dalam Filipi 3, Paulus berkata. “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna… Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian.” (Flp 3:12; 15).

Saya pernah berkotbah mengenai kesempurnaan sebanyak empat kali di Amerika, yaitu The perfection in the original creation; The perfect lost after the fall; The perfection in Jesus Christ as a promise; dan The perfection after eternity totally redeemed. Inilah empat tahap dari teologi Agustinus, yaitu pada permulaan ialah posse peccare, posse non peccare (bisa berdosa, bisa tidak berdosa), kemudian setelah manusia jatuh, non posse non peccare (tidak bisa tidak berdosa), setelah ditebus oleh Kristus, posse non peccare (bisa tidak berdosa), dan setelah disempurnakan oleh Kristus dalam kekekalan, non posse peccare (tidak bisa berdosa).

Mari kita mengerti Kitab Suci dengan tuntas dan memegang teologi yang ketat. Hanya dalam teologi Reformed kita dapat mempelajari kebenaran. Hargailah semua ini, yaitu pengertian-pengertian yang bermutu dan mendalam yang diwarisi dari para nabi dan rasul, dari Yesus dan Paulus, dari Agustinus dan Calvin, karena disinilah kita bisa mendapat pengertian yang paling tuntas, jernih, dan baik.

Paulus berkata, “Aku merasa diri tidak sempurna, aku hanya menuju terus kepada sasaran yang terakhir yaitu Kristus sebagai telos” (Flp. 3:14). Telos berarti the ultimate goal. Telos dalam filsafat Latin berarti the highest good. Who is the highest good? The highest good is only in the only begotten Son of God, Jesus Christ. Kita dituntut untuk menjadi sempurna, namun kita berada dalam keberdosaan. Karena itu kita melihat ada perbedaan kualitas di dalam teologi John Wesley dari teologi John Calvin.  Kesempurnaan bagi John Wesley merupakan asumsi apabila manusia suci 100% di dunia. Kesucian bagi Calvin ialah hal yang tidak mungkin, namun kita harus terus menuntut dengan kualitas kesempurnaan. The quality and mentality of perfection as the basis. To achieve the quality of perfection in the Scripture is not easy. Itu sebabnya, kita harus selalu mengaku apabila kita tidak sempurna, berdosa, dan perlu belajar terus.

Dengan demikian, kerendahan hati dan keadaan memuliakan Tuhan menjadi mungkin. Apabila tidak ada kerendahan hati yang memegang kualitas kesempurnaan dan mengaku diri tidak sempurna, seseorang tidak mungkin rendah hati, selalu sombong, menghina orang lain, lalu merebut kemuliaan Tuhan Allah. Apabila orang-orang Kristen tidak rendah hati,  gereja-gereja pasti akan selalu bertarung dan manusia pasti saling menghina. Perdamaian dan saling mengasihi tidak mungkin tercapai. Sebab itu, Paulus dalam Roma 13:8 mengatakan, “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”

Saya dilahirkan dalam kondisi yang susah. Ibu saya pernah mengatakan, “Sekarang miskin, tidak apa-apa. Namun, jangan sampai hati menjadi miskin. Kantong boleh kosong, jantung tidak boleh kosong. Tidak ada uang, itu soal kecil. Tidak ada niat perjuangan, itu soal besar.” Saya ingat terus dari kecil, dalam kondisi sesusah apapun, tidak boleh meminjam uang. Lalu ketika saya membaca Roma 13:8, saya mengerti ini Firman Tuhan, yaitu jangan berhutang di dalam hal apapun kepada siapapun, tetapi hanya dalam cinta kasih, harus selalu merasa berhutang dan harus membayar.

Apabila kita merasa kurang memberi kasih, kita akan selalu menuntut diri agar tidak boleh sembarangan, tidak boleh sombong, harus rendah hati, dan membayar harga untuk menolong orang lain. Apabila engkau tidak pernah menuntut diri, hanya menuntut dari orang lain, Konfusius pun mengatakan bahwa engkau orang kecil. Di dalam filsafat Konfusius, manusia dibagi di dalam dua lapisan, gentleman dan little man. Gentleman is seeking after righteousness, little man is seeking for profit. Orang kecil, demi mencari untung, membunuh orang. Tetapi orang besar tidak peduli untung rugi pribadi, hanya mementingkan bagaimana melaksanakan keadilan dan kebenaran. Orang besar menuntut diri, orang kecil menuntut orang lain.

Di dalam gereja, kita juga melihat dua macam orang Kristen. Ada orang yang selalu merasa diri penting, sedangkan ada orang Kristen yang selalu merasa kurang mencintai Tuhan, berkorban, dan menyangkal diri, dan harus lebih melayani. Cinta yang tidak pernah merasa cukup adalah cinta yang selalu berkorban. Apabila seseorang merasa dia kurang melayani, maka dia akan melayani terlebih dahulu. Selalu ingin bersumbangsih, ini orang Kristen. Namun ada orang yang tidak mau melayani, tetapi masih ingin dihargai dan membuat orang lain melihat kepada dirinya, bukan kepada Tuhan, betapa buruknya hati orang tersebut. Di dalam melayani, marilah kita belajar bagaimana merendahkan diri dan meninggikan Kristus. Yohanes Pembaptis berkata bahwa Kristus harus semakin besar, tetapi ia harus semakin kecil (Yoh. 3:30).

Kenapa saya, meskipun sudah tua, melayani lebih berat daripada orang lain? Karena saya tahu bahwa saya telah diberi banyak berkat, bakat, dan karunia. Alkitab mengatakan yang diberi banyak, dituntut banyak (Luk. 12:48). Yang diberi sedikit, dituntut sedikit. Apabila saya tidak bekerja lebih berat, bagaimana saya menghadapi Tuhan nanti? Saya tidak merasa orang berhutang kepada saya, saya merasa saya berhutang kepada dunia dan orang lain. Di dalam cinta kasih, harus selalu merasa diri berhutang, baru kita bisa menuntut diri, menyangkal diri, dan minta diri untuk berkorban banyak bagi orang lain. Dunia akan mendapatkan berkat dari orang seperti ini. Itu sebab saya mengambil tiga langkah untuk menjelaskan kesempurnaan. Pertama, barangsiapa yang merasa diri sempurna, pasti tidak sempurna. Kedua, barangsiapa yang meanggap diri tidak sempurna, mungkin dia memang belum sempurna. Ketiga, barangsiapa yang sempurna, pasti tidak pernah menganggap diri sempurna. No one is perfect, only God is perfect.

Kalau demikian, apa artinya sempurna di dalam Kitab Suci menurut teologi Reformed? Apabila John Wesley menyimpulkan bahwa kita di dunia bisa mencapai kesempurnaan, maka menurut teologi Reformed, kita tidak mungkin mencapai kesempurnaan, namun kita harus menjadi orang sempurna. Apa artinya hal ini? Pertama, perfection in quality. Seekor ayam kecil sempurna karena merupakan ayam asli dan memiliki kesempurnaan ayam. Setiap orang jangan melihat orang lain lebih hebat dan kaya, namun harus bisa menuntut kesempurnaan yang telah diberikan oleh Tuhan sebagai the seed of the essential foundation of perfection. Setiap orang memiliki kesempurnaan dalam kualitas. Jangan menghina diri. Kita harus menggali diri kita sendiri menurut kualitas kesempurnaan sebagai potensi yang telah Tuhan berikan.

Kedua, kita harus memiliki motivasi kesempurnaan, the motivation of perfection. Maksudnya, kita harus memiliki suatu motivasi yang jelas, suatu hati yang murni dan tidak ada embel-embel lain ingin menjadi sempurna. This motivation becomes the greatest impulse in your efforts. Manusia yang memiliki potensi namun tidak memiliki motivasi susah sekali. The quality of perfection has been given and implanted in everybody. Namun, motivasi kesempurnaan harus dicari dan dipupuk oleh masing-masing orang.

Ketiga, the progressive perfection. Di dalam mencari kesempurnaan, harus maju. Maju sedikit-sedikit, meskipun perlahan, harus maju terus. Aesop Fables mengajarkan bahwa kura-kura bisa menang daripada kelinci karena kura-kura maju terus, sedangkan kelinci tidur. Ini merupakan pengajaran yang sangat besar. Jangan mengira diri hebat. Kebanyakan anak pintar menjadi anak malas, karena dia sombong dan tidak menjalankan tugas dengan rajin. Kebanyakan orang sukses adalah orang yang ulet dan tekun. The quality of perfection as the seed of perfection. The motivation of perfection as the impulse, the driving power. The perfection of achievement slowly, step by step, as perfection of progress.

Keempat, the perfection of always living upon God and His promises. Our God is God Almighty, the living God, the God of promises. What is promise? Istilah promise dalam bahasa Latin mempunyai dua arti. Pertama, sebelum, dan kedua, janji. Sebelum terjadi suatu misi, diberi janji terlebih dahulu. Promise can be divided into two parts, pre- and mission. Before God grant you a mission, He first tells what it is going to be. Dengan iman melihat suatu kemungkinan, maka terlihat sebelum misi. Itu yang namanya pre-misi, promise.

Saya bersyukur saya telah memikirkan banyak hal jauh-jauh hari. Saya tidak hidup dalam dunia ini dengan sia-sia dan hidup foya-foya. Meskipun saya telah tua dan akan menjadi tambah tua, tidak apa-apa. The growth inside is better than the decay outside. Waktu di luar semakin tua dan jelek, Paulus berkata, hati semakin diperbarui. Waktu tua saya akan menjadi orang yang mengeluarkan mutiara-mutiara, karena saya memupuk bijaksana. Progressive perfection is the goal as our telos. Uncompromised, we go forward, with our effort and struggle and with the promise of God and with the hope and hold on Him to guide us. Orang tua yang selalu berbicara hal yang sama akan tidak disukai. Orang muda yang berbicara hal yang sama berarti sudah tua. The secret of keeping you young is always speaking and thinking something fresh, inspiring others.

Puji Tuhan, Alkitab mengatakan bahwa kita bisa sempurna. Sasaran tidak boleh terlalu rendah, harus tinggi. Semakin tinggi, semakin merambat, terus naik. Sukarno mengatakan, “Jangan memiliki sasaran di bumi, harus memiliki sasaran di langit. Harus mempunyai ide yang paling tinggi di langit. Kalau bisa, di langit lapisan ketujuh! Apabila tidak bisa capai, hanya bisa dilapisan pertama, toh di langit.” Banyak anak muda hidup tidak ada sasaran, hidup untuk foya-foya. Hidup akan hancur. Milikilah sasaran dan berkatalah, “God, I want to have goal that high, I want to achieve that high.”

I am not joking. I have very high goals, I want to achieve and achieve. Setiap tahun adalah aset saya untuk maju. Setiap kalori dalam hidup saya adalah aset untuk mewujudkan apa yang Tuhan mau saya laksanakan di dalam hidup saya. Biarlah semua anak muda di GRII belajar dari orang tua yang sekarang berdiri di depan, karena dia belajar bagaimana mencapai sasaran yang tinggi. Paulus berkata, “Aku tidak berhenti-henti menuntut mencapai tujuan yang dipanggil Tuhan dari atas bagi diriku dan sasaranku ialah Yesus Kristus.” Saya harap malam ini kita mendengar Firman Tuhan dan belajar menjadi orang yang tidak puas diri, merasa diri kurang, tidak pernah merasa sempurna, maka mau maju. The quality in perfection as a potential, with a motivation to be perfect, and with the progress, step by step growth to be perfect, and with a high goal with Jesus Christ as the model of our perfection, kita akan menjadi orang Kristen yang selalu maju. Start from today, ask God to guide you.


Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Rabu, 25 Januari 2012

Kekuatan Tekad

Ketika berumur lima tahun, Glenn Cunningham mengalami luka bakar yang parah di tungkainya. Para dokter yang merawat terpaksa angkat tangan. Menurut mereka, Glenn akan tetap cacat dan terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidupnya. “Ia takkan bisa berjalan lagi,” kata mereka. 

Para dokter memang telah memeriksa keadaan tungkainya dengan seksama, namun mereka tidak memeriksa ke dalam lubuk hatinya. Glenn tidak memedulikan kata-kata mereka. Ia bertekad, pasti ia akan bisa berjalan lagi. Sementara masih terkapar di tempat tidur, dengan kakinya yang kurus kemerah-merahan akibat luka bakar ia berikrar, “Minggu depan aku akan bangun dari tempat tidur. Aku akan berjalan.” Dan itu benar-benar dilakukannya.

Ibunya bercerita betapa ia sering menyingkapkan gordin dan memandang ke luar, memperhatikan Glenn menggapaikan tangan ke atas untuk menggenggam gagang alat membajak tanah yang sudah tak terpakai lagi. Di pekarangan, dengan kedua tangannya Glenn menggenggam gagang bajak. Ia mulai melatih juga kakinya yang cacat. Dan dengan setiap langkah yang menyakitkan, semakin dekat pula ia ke tujuan yang telah diikrarkannya, yaitu bisa berjalan lagi. Tak lama kemudian ia sudah mulai berlari-lari dengan lambat, makin lama makin cepat dengan gerak semakin pasti.

“Aku sejak awal sudah yakin akan bisa berjalan lagi, dan ternyata memang bisa. Sekarang aku akan berlari lebih cepat dari siapapun juga.” Dan itu pun berhasil ia lakukan.

Ia menjadi pelari yang tangguh untuk jarak satu mil. Pada tahun 1936 ia mencatat prestasi 4.06 menit yang merupakan rekor dunia pada saat itu. Ia menerima penghormatan sebagai atlet luar biasa abad 20 di Madison Square Garden, New York City.

Ditulis oleh Jeff Yalden untuk Chicken Soup for the Soul.


Sumber : http://www.nusahati.com/2012/01/the-power-of-determination/
 

Jangan Saling Menghakimi

Nats : Yakobus 4:11-12

Martin Luther menganggap surat Yakobus tidak penting. Itu adalah kesalahannya yang terbesar. Mengapa dia beranggapan seperti itu? Karena dia menilai kitab dari unsur injil yang ada di dalamnya, maka baginya, empat injil adalah yang terpenting. surat Roma yang menguraikan injil juga sangat penting, Kisah para Rasul yang mengisahkan pemberitaan injil juga penting, Yakobus yang tidak banyak berbicara injil, dia anggap tidak penting. Saya kira, kalau saja Martin Luther mau lebih mendalami surat Yakobus, tentu dia tidak akan mengategorikan Yakobus sebagai jerami. Saya menemukan Yakobus membahas keseimbangan antara iman dan kelakuan, bahkan kelakuan adalah wujud dari iman yang sejati: tanpa kelakuan, iman itu mati adanya. Mengapa 100 tahun setelah Reformasi, di gereja Lutheran ada banyak orang Kristen yang hidupnya tak berbeda dengan non Kristen? Karena mereka mengabaikan kelakuan. Sementara orang Katholik, begitu menjunjung tinggi kelakuan, sampai-sampai menganggapnya sebagai salah satu syarat orang diselamatkan. Baik yang mengabaikan atau yang terlampau meninggikan kelakuan, kedua-duanya bukan ajaran Alkitab.

Alkitab mengajarkan kita dibenarkan hanya melalui iman tapi iman yang sejati harus nyata di dalam kelakuan. Setiap kali kita berbicara tentang kelakuan, tentu kita langsung mengaitkannya dengan Taurat, karena Taurat adalah hakim, Taurat mencelikkan mata manusia akan dosa-dosanya. Di saat yang sama Taurat juga menyatakan fungsi positifnya, mencerminkan: 1. keadilan Allah. 2. kesucian Allah. 3. kebajikan Allah —sifat-sifat llahi yang tidak mungkin kita dapati di dalam agama. Karena agama hanya menawarkan keinginan orang untuk merefleksikan sesuatu yang tertinggi. Tapi Taurat, Allah yang tertinggi menyatakan diriNya yang suci, adil, bajik; sifat Allah yang Esa pada manusia. Maka saat orang membaca Taurat, seharusnya bukan merasa bangga atas apa yang sudah dia lakukan, melainkan menemukan kekurangan, dosa, cacat cela dirinya, menyadari Allah yang suci tidak menginginkan hidup kita cacat, Allah yang adil tidak menginginkan hidup kita tidak adil, Allah yang bajik tidak menginginkan kita hidup tidak bajik, dan belajar rendah hati. Apakah kegagalan yang terbesar dari or­ang Yahudi? Menjadikan Taurat sebagai kebanggaan bangsa: hanya kami, satu-satunya bangsa yang Tuhan percayakan Taurat, maka kamu, bangsa-bangsa yang tidak memilik Taurat, tidak berbeda dengan anjing. Apakah Tuhan menginginkan penerima TauratNya menyombongkan diri? Sama sekali tidak. Apa bedanya orang Kristen dan non Kristen? Sebenarnya tidak beda, karena semua manusia dicipta oleh Tuhan, jatuh di dalam dosa, harus binasa, hanya saja, orang Kristen menerima anugerah pengampunan dosa dari Tuhan, bukan karena dirinya lebih baik dari orang lain. Saat satu bangsa membanggakan diri lebih superior dari bangsa lain, pasti akan memberlakukan diskriminasi, dan punahlah damai, kerukunan yang ada di masyarakat. Bukankah ketegangan di masyarakat terjadi sering kali disebabkan oleh agama yang radikal, oleh orang-orang yang memperalat agama? Itulah sifat dosa manusia.

Setelah mengerti Taurat, seorang seharusnya lebih takut pada Tuhan, lebih menyadari keberadaannya yang najis, tak punya pengharapan, karena di hadapan Allah, tak seorangpun yang beres, yang luput dari hukumanNya. Jadi, apakah Taurat diberikan untuk membuat kita putus asa? Tidak! Maksud Allah memberi Taurat adalah memberitahu semua manusia telah gagal, perlu datang padaNya dengan rendah hati, berharap padaNya, menemukan jalan keluar; pengharapan baru. Jadi, tujuan Tuhan memberi kita Taurat bukan untuk menghancurkan kita, melainkan menyadarkan kita sudah berdosa, lalu re­turn to your Creator, kneel down before Him and ask His blessing. Selain itu, setelah kita mengerti hukum Tuhan, bolehkah kita memakainya untuk menghakimi orang: kau sudah berzinah, membunuh, berbohong….? Celakalah orang yang mendengar khotbah untuk orang lain: khotbah pak Tong hari ini bagus sekali untuk si A, sayang dia tidak datang. Minggu berikutnya, dia berpikir: khotbah ini cocok untuk si B…..jadi, kapan khotbah yang dia dengar cocok untuk dirinya? Orang seperti itu, kerohaniannya tak mungkin maju. Itulah yang dimaksudkan ay. 11, jangan saling menghakimi, jangan saling menfiinah {terjemahan lain: mengeritik). Kalau begitu, saat kita tahu seorang saudara melakukan sesuatu yang tidak beres, bolehkah kita memberitahunya? Waktu seorang tertidur di tepi jurang, apakah kau berkata, dia tidur dengan nyenyaknya, jangan ganggu dia! dan ternyata baru kau berjalan 10 langkah, dia terjatuh ke jurang, bagaimana perasaanmu, bisakah kau berkata, tidur di sana adalah kebebasannya, biar dia sendiri yang menanggung resikonya? Tidak! Jadi, setelah kita mengerti Taurat, mari kita belajar, tidak menggunakannya sebagai alat untuk menghakimi, mengeritik, menfitnah orang, membuat orang down, melainkan menasehati, memberi kritik yang membangun; konstruktif. Ini penting sekali. Jadi, soal utamanya bukan boleh atau tidak menghakimi orang, melainkan: kebenaran yang kau tahu itu menjadi berkat atau malah menjadi batu sandungan buat orang? Why we know the law, why we understand the Bible, why we listen to the word of God, seharusnya untuk mencerahkan, membangun, mengubah or­ang. Tapi sering kali faktanya tidak seperti itu, kita memakai firman Tuhan yang baru kita mengerti sedikit itu untuk menyerang, menghancurkan orang. Di gereja, ada orang-orang yang tidak mau studi teologi, tapi mau menjadi Pendeta, pemikirannya tidak sejalan dengan seluruh doktrin, dan tidak mau dikeritik. Alasannya, Alkitab mengajarkan, jangan kamu menghakimi orang. Meski pendengarnya menerima pengajaran salah darinya, dia tetap tidak mau dikritik. Itu sangat berbahaya! Mengapa Alkitab mengatakan, jangan saling mengeritik, saling menfitnah? Ingat: mengapa Allah memberikan Taurat? Menyatakan kesucian, keadilan dan kebajikan Allah, menyatakan kita sudah melanggar Taurat, supaya kita rendah hati bukan menghakimi orang. Jadi, orang yang memiliki Taurat juga harus memiliki kasih. Karena who has love, he can accomplish the law (Rm.13). Orang Israel tahu, Taurat melarang orang berzinah, maka saat mereka menemukan seorang perempuan berzinah, merekapun mendobrak pintu, si pria segera kabur, si wanita ditangkap dan dihadapkan pada Yesus dengan pakaian ala kadarnya, menangis tersedu-sedu, menahan rasa malu. Kata mereka “Rabi, menurut ajaran Musa, orang yang berzinah harus dirajam batu sampai mati”. Siapa tidak tahu perintah itu, mereka adalah orang-orang yang mengerti bahkan menghafal Taurat, tapi apa gunanya mereka mengerti Taurat? mematikan or­ang sambil membanggakan diri telah menjalankan Taurat. Yesus tidak menjawab, karena Dia tahu pikiran mereka yang jahat. Kalau memang orang yang berzinah harus dirajam batu sampai mati, mengapa mereka melepas si pria, hanya menangkap si wanita yang lemah? Taurat menyatakan keadilan Tuhan, mereka yang sudah mendengar Taurat bukan saja tidak mengerti keadilan Tuhan malah melawan keadilanNya, bukankah itu berarti dosa mereka double, mengundang hukuman ganda dari Tuhan. Terlihat di sini, orang beragama yang tidak sungguh-sungguh mengerti apa itu agama akan memperalat agama untuk melampiaskan sifat dosanya, itu lebih berbahaya dari or­ang yang tidak mengenal Allah. Sungguh, kejahatan yang terselubung; yang tidak kita sadari akan sedikit demi sedikit muncul, mana kala kita tidak mengerti prinsip total dari Taurat dengan baik: bukan hanya supaya kita mengenal Tuhan, menyadari keberadaan kita yang berdosa, juga supaya kita datang pada Tuhan, minta pengampunanNya, berharap pada anugerah Yesus Kristus yang sejati. Orang Israel berkata: Rabi, menurut ajaran Taurat, wanita ini harus dirajam batu sampai mati, bagaimana pendapatMu? Kalau Yesus menjawab ya, Dia masuk perangkap mereka. Kalau Yesus menjawab: tidak, Dia melanggar Taurat Musa dan Diapun harus mati. Maka Yesus tidak menjawab ya atau tidak: boleh atau tidak boleh. Dia menjawab dengan bijaksana, siapa di antara kamu yang tidak berdosa boleh pertama-tama melempari dia dengan batu ( bukan merajam batu sampai mati}. Itu artinya, saat mereka hendak melempari dia, perlu berpikir dulu: aku sendiri punya dosa atau tidak. Saat itulah, Roh Kudus memberi pencerahan pada setiap orang yang ada di sana. Ada yang sudah menggenggam batu mau melempari dia, lalu teringat, kemarin dulu, aku baru saja mencari pelacur, aku……Tuhan membuat mereka merasa malu, mereka satu per satu, dari yang tua sampai yang muda pergi. Artinya tak ada orang yang tak berdosa. Sesudah mereka semua pergi, Yesus bangkit berdiri, perempuan itupun memandangiNya dengan gemetaran, Yesus bertanya, tidak adakah orang yang menghakimimu? Aku juga tidak menghakimimu. Mengapa Yesus mengucapkan statement itu? Karena Anak manusia datang bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan. Misi itu Dia jalankan dengan konsisten:

Taurat diberikan agar manusia berpaling, beroleh keselamatan bukan binasa. Terlihat di sini, seluruh Alkitab punya kaitan organik, tak mungkin difragmentasikan. Jadi, bolehkah orang Kristen sambil mendengar khotbah sambil berdosa, sambil mengerti firman Tuhan sambil melanggar Taurat? Perhatikan kalimat berikutnya: pergilah! Jangan berdosa lagi. Inilah solusinya. Plato bertanya, mengapa kita menghukum orang, karena kesalahannya atau supaya dia tidak mengulangi kesalahannya? — dua hal yang berbeda. Di Malaysia, setiap tahun ada orang yang dihukum gantung karena menyelundupkan narkotik, agar dia tidak melakukan hal itu lagi, tapi yang lebih penting: supaya orang lain tidak berani melakukan hal yang sama. Tapi bisakah hukuman mati membuat orang jera? Tidak, semua orang memandang diri lebih hebat dari orang lain: orang lain tertangkap, saya tidak akan tertangkap. Kata Yesus pada perempuan itu: tidak ada orang yang menghukummu? Aku juga tidak menghukummu. Pergilah, jangan berbuat dosa lagi! Bijaksana Kristus tiada taranya, motivasiNya datang ke dunia jelas tercantum di Alkitab: Anak manusia datang bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan: menolong manusia berpaling. Ay. 11 jangan saling menghakimi, jangan saling menfitnah, karena yang menfitnah saudaramu menfitnah hukum. Apa maksudnya? Tuhan memberikan Taurat bukan untuk mematikan, melainkan untuk memberi pengertian pada manusia: kau sudah jatuh di dalam dosa, kau perlu diselamatkan. Misalnya, setelah seorang yang terus menerus batuk pergi melakukan X-ray, ditemukan setengah dari paru-parunya sudah hancur, apa solusinya? Hanya dua: menunggu mati atau mencari dokter yang betul-betul pintar. Tergantung dia memandangnya dari segi positif atau negatif, dia optimis atau pesimis dan sampai di mana imannya. Begitu juga cara kita memperlakukan saudara, kalau kita menemukan dia melanggar hukum ini dan itu, apakah dia harus dihukum mati, karena kita pikir hukum Tuhan untuk memusnahkan orang. Padahal kalau kita berbuat seperti itu, kita menyakiti hati Tuhan, di dalam hal memakai hukum yang Dia beri sebagai dasar untuk mematikan orang. Jadi, kalau kita menghakimi, menfitnah orang, sama dengan menghakimi, menfitnah Taurat — dosa yang amat berat! Kata Paulus, waktu itu, aku memenjarakan, menganiaya orang Kristen, karena pikirku, aku sedang melayani Tuhan. Tapi kata Tuhan, kamu kira kamu sedang melayaniKu? Tahukah kau pelayananmu itu melawan kehendakKu? Jangan menghakimi saudaramu dengan Taurat, karena menghakimi bukan tujuan Taurat diberikan, meski Taurat sendiri mengandung unsur menghakimi. Ingat: Tuhan yang memberi Taurat juga Tuhan yang mengutus Kristus untuk menggenapkan apa yang tidak mungkin digenapkan oleh Taurat. Orang yang satu tangannya memegang Taurat, tangan lainnya kosong, hanya bisa menjadi penghakim.

Sementara, orang yang satu tangannya memegang Taurat, dan tangan lainnya memegang injil; Kristus dan keselamatan akan membawa sesamanya berharap pada pengampunan yang telah Kristus genapkan. Itu sebabnya, jangan menghakimi. Kalau kau menghakimi orang, kau menghakimi Taurat. Dan orang yang menghakimi Taurat bukanlah pelaku Taurat. Orang Israel menangkap basah perempuan yang berzinah itu, apakah hidup mereka sendiri beres? Tidak. Orang yang tidak beres, menghakimi orang lain yang tidak beres, hanya karena dia merasa dirinya sedikit lebih beres dari orang itu, tentu tidak adil bukan? Ay. 12 penting sekali. Terjemahan lain: Pembuat Hukum dan Hakim hanya satu, yaitu Dia yang sanggup menyelamatkan juga sanggup membinasakan — dua sesi dari pekerjaan Tuhan. Hanya Dia yang betul-betul sanggup menghakimi dan yang rela menyelamatkan. Apa bedanya manusia dengan Tuhan? Tuhan tahu dosa manusia tapi Dia bersedia mengampuni dosanya. Manusia tahu dosa sesamanya, dia hanya bisa menghakimi, tidak berkuasa menyelamatkan. Orang yang tahu Taurat lalu menghakimi semua orang dengan or­ang yang tahu Taurat lalu membawa or­ang berpaling pada Yesus Kristus, berbeda motivasi. Jadi, ada dua macam orang Kristen: you know everything in order to con­demn or you know everything in order to correct. Seorang dokter yang baik mendiagnosa penyakitmu dengan tepat, memberimu obat yang tepat, yang diperlukan dan yang menyembuhkan. Mari kita menjadi dokter bagi orang berdosa, bukan menghakimi melainkan menolongnya, membimbingnya berpaling pada Tuhan, hingga zaman ini menjadi lebih baik, karena kehadiran kita yang mengerti firman. Cegahlah kerusakan, tamballah semua lobang, jadilah berkat bagi orang. Inilah berita dari 2 ayat ini: the God Who gave the Law, He is the One Who con­demn and also the One Who save. He sent Jesus Christ not to condemn but to save. Do you want to cooperate with Jesus Christ to edify others, to cure this sinful world, to shine forth your light, to illuminate this dark world, and bring people back to God?Karena kau mengerti firman bukan untuk menghakimi melainkan untuk membawa orang diselamatkan, amin?

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

(ringkasan khotbah ini be/um diperiksa oieh pengkhotbah —EL)

Sumber : http://reformed.keysystem.us/index.php/2010/06/eksposisi-yakobus-37-jangan-saling-menghakimi-pdt-stephen-tong/

http://www.nusahati.com/2011/12/jangan-saling-menghakimi/


Kamis, 19 Januari 2012

Cinta Seorang Ayah

Mastereon – Kisah luar biasa ini dimulai di Winchester, Mass, 43 tahun yang lalu, pada saat proses kelahiran Rick terjadi masalah serius. Leher Rick terlilit tali pusarnya, dan akibatnya sangat fatal. Salah satunya berakibat pada kerusakan otak yang mengakibatkan Rick tidak mampu mengendalikan tungkainya.

Seorang dokter mengatakan kepada Dick dan istrinya bahwa Rick akan “menjadi sayur dalam sisa hidupnya”. Akhirnya mereka memutuskan untuk memasukan Rick ke sebuah lembaga penanganan khusus.

Ketika Rick berusia 11 tahun mereka membawanya ke Departemen Teknik di Universitas Tufts dan menanyakan apakah ada cara untuk membantu anaknya berkomunikasi. ” Tidak mungkin, tidak ada yang terjadi di otaknya”, begitulah jawaban yang didapatkan oleh Dick dan istrinya. “Katakan padanya ini sebuah lelucon,” balas Dick. Mereka melakukannya. dan Rick tertawa. Ternyata banyak yang terjadi di otaknya. Dengan bantuan komputer yang memungkinkannya untuk mengendalikan kursor dengan menyentuh sebuah tombol dengan sisi kepala , Rick akhirnya dapat berkomunikasi. Kata-kata pertama yang Rick tulis adalah “Go Bruins!“.

Ketika salah satu teman sekolah Rick mengalami kecelakaan, pihak sekolah mengadakan kegiatan sosial pengumpulan dana dengan mengadakan perlombaan lari, dan saat itu Rick mengetik pada alat komunikasinya ”Ayah, aku ingin melakukan itu.”

Dick termanggu untuk sejenak, “seorang porker ” yang tidak pernah berlari lebih dari satu mil pada satu waktu, akan mendorong anaknya sejauh lima mil??? Namun, ia tetap ingin mencoba dan akhirnya Dick pun terbaring sakit selama dua minggu. Tapi ketika Rick mengetik sebuah kalimat ”Ayah, ketika kita sedang berlari, aku merasa sepertinya aku tidak cacat lagi!” Dan kalimat itu mengubah hidup Dick. Ia menjadi terobsesi dengan memberi Rick perasaan itu sesering mungkin. Dia bertekad bahwa ia dan Rick sudah siap untuk mencoba Maraton Boston tahun 1979. Tapi sayang, mereka tidak diijinkan oleh panitia.

Selama beberapa tahun Dick dan Rick hanya menggunakan lapangan besar untuk berlari, lalu mereka menemukan cara untuk ikut ke dalam perlombaan resmi. Pada tahun 1983 mereka berlari maraton dan mereka berhasil untuk mendapatkan tiket mengikuti perlombaan yang sama ditahun berikutnya.

Kemudian seseorang berkata, “Hei, Dick, kenapa tidak triathlon?” ,

Bagaimana seorang pria yang tidak pernah belajar berenang dan tidak pandai bersepeda akan mengangkut 110-pon berat anaknya melalui triathlon? Namun, Dick tetap mencobanya.

Delapan puluh lima kali ia mendorong anaknya yg cacat di maraton sejauh 26,2 mil. tidak hanya itu, tetapi Rick juga diderek oleh ayahnya sepanjang 2,4 mil dalam sebuah perahu kecil sambil berenang dan mengayuh sepeda sejauh 112 mil di tempat duduk yang dirancang khusus di setang sepedanya – semua diselesaikan pada hari yang sama.

Dick juga menariknya menggunakan ski lintas alam, menggendong anaknya di punggung untuk mendaki gunung dan sekali membawanya ke seluruh AS dengan menggunakan sepeda.

Sekarang mereka sudah melakukan 212 triathlons,

Pada saat usia masing-masing dari mereka adalah 65 dan 43, Dick dan Rick telah menyelesaikan 24 Maraton di Boston. Dan waktu terbaik mereka, dua jam, 40 menit pada tahun 1992 – hanya 35 menit lebih lama dari Rekor dunia pada saat itu,

Rick sangat mengagumi ayahnya, meskipun dalam keadaan cacat tapi dia dapat melihat dan merasakan kasih sayang ayahnya secara langsung. Dia mengetik pada komunikatornya “My dad is the Father of the Century.”

Sebenarnya Dick tidak dalam keadaan sehat saat melakukan aktifitas-aktifitas olahraga tersebut. Dua tahun yang lalu ia memiliki serangan jantung ringan selama perlombaan. Dokter menemukan bahwa salah satu arterinya 95% telah tersumbat. “Jika anda tidak berada dalam keadaan yang begitu kondusif saat ini, Anda mungkin sudah meninggal 15 tahun lalu”. Jadi, dengan cara berolahraga, Dick dan Rick saling menyelamatkan kehidupan.

Pada saat Hari Ayah, Rick ingin memberikan hadiah terbaik untuk ayahnya. hadiah tersebut merupakan hadiah terbaik yang ingin diberikan Rick dan hal tersebut sama sekali tidak diduga oleh Dick hoyt ayahnya. Hadiah yang tidak akan pernah dapat dibeli, yaitu keinginan sang anak agar ayahnya duduk di kursi roda miliknya dan walaupun hanya untuk sekali saja Rick ingin mendorong kursi rodanya tersebut dimana sang ayah telah mendorong kursi roda tersebut selama 40 tahun lebih. Dan seketika itu juga air mata ayahnya yang tertahan selama 40 tahun mengucur deras.

Anak yang luar biasa, dan ayah yang luar biasa. Ayah dan anak yang berlari dengan menggunakan hatinya akan selalu finish pada tempat yang paling bahagia dan sempurna dibandingkan kesempurnaan lainya didunia.


Sumber : http://www.nusahati.com/2011/12/cinta-seorang-ayah/

Sepuluh Hukum – Hukum Kelima (Part-1)


Empat hukum telah kita bahas berkenaan dengan relasi vertikal antara manusia dan Allah. Seluruh ketidakberesan kehidupan dimulai dari individu yang relasinya tidak beres dengan Allah. Masalah diawali dengan sikap tidak takut akan Tuhan dan tidak mau bertanggung jawab kepada Sang Pencipta. Itu sebabnya, Allah mengawali hukum-Nya dengan empat hukum yang mengacu pada tanggung jawab manusia kepada-Nya.

Hukum kelima mulai membahas relasi antara manusia dengan manusia yang Ia cipta. Hukum ini dimulai dengan: Hormatilah orang tuamu. Kini zaman sudah semakin berubah, di mana manusia semakin berani terhadap orang tua, manusia semakin berani melanggar hukum kelima ini. Untuk itu, kita perlu kembali melihat ke zaman Musa 3.500 tahun yang lalu, mengerti apa yang Tuhan inginkan melalui pemberian Sepuluh Hukum ini.

Di dalam hukum kelima ini, Tuhan memberikan dalil, perintah, prinsip yang penting bagi kita, yaitu: Orang tua adalah wakil Tuhan. Melalui mereka Tuhan mencipta kita. Tidak menghormati orang tua berarti melecehkan perintah Allah. Orang tua adalah sumber keberadaan kita. Tidak mungkin kita eksis jika tidak ada orang tua kita. Ini adalah dalil genetika yang Tuhan telah tetapkan, yaitu: Seorang pria menikah dengan seorang wanita dan melahirkan anak-anak. Ketika manusia melanggar atau mengabaikan hukum ini, pastilah kehidupannya akan menjadi tidak beres. Bangsa yang tidak menjalankan perintah ini tidak akan menjadi bangsa yang besar dan berbudaya agung.

Hormati Orang Tuamu

Hukum kelima adalah suatu perintah untuk menghormati orang tua kita. Tidak peduli apakah orang tua kita itu pandai, kaya, hebat, sukses atau tidak, tetap kita semua harus menghormatinya. Di dalam hukum kelima ini tersimpan dasar rumah tangga yang terhormat, yang Tuhan tetapkan, yaitu anak-anak hanya dilahirkan dari pernikahan seorang pria dan seorang wanita. Kaum homoseksual tidak mungkin melahirkan anak karena telah melawan perintah Allah. Mungkin dalam dua puluh tahun ke depan, gereja yang setia kepada kebenaran Firman Tuhan, yang mau taat kepada ketetapan Tuhan akan mengalami penganiayaan atau pengucilan dari dunia. Gereja-gereja yang lebih patuh kepada kehendak manusia yang tidak bermoral, yang mau mengompromikan kebenaran, dan tidak taat kepada Alkitab, akan menjadi besar dan disukai. Pengkhotbah yang menentang homoseksualitas mungkin akan diseret ke pengadilan dan dijebloskan ke dalam penjara dengan alasan melawan hak asasi manusia. Itu bukan human right (kebenaran manusia) tetapi human wrong (kesalahan manusia). Mungkinkah pria bersetubuh dengan pria atau wanita dengan wanita lalu melahirkan anak? Ini adalah sebuah pelanggaran terhadap natur yang sudah dicipta oleh Tuhan. Di Taiwan ada beberapa gereja yang memberkati pernikahan kaum homoseksual. Ini bukan pemberkatan karena Tuhan pasti tidak memberkati pernikahan yang tidak seturut kepada apa yang Tuhan cipta. Saya sangat simpati terhadap kesulitan kaum homo dan lesbian tetapi tidak pernah menyetujui kelakuan mereka yang melanggar hukum Allah. Kita boleh mengonseling mereka agar mereka bisa datang kepada Tuhan yang sanggup melepaskan mereka dari kesulitan tersebut. Gereja yang benar harus berpegang pada prinsip ini dan tidak berkompromi hingga akhir zaman, tetap setia kepada ketetapan Allah. Gereja yang megah bangunannya, rapi administrasi dan organisasinya, tetapi tidak setia kepada Firman Tuhan akan ditinggalkan oleh Tuhan. Sebaliknya, gereja yang theologinya benar, tidak mengenal kompromi, akan berjalan ke mana pun Tuhan pimpin. Sekarang ini, gedung-gedung gereja di Eropa yang bisa menampung hingga 20.000 orang hanya dihadiri sekitar 200 orang. Apakah abad ke-21 ini adalah abad yang mulia? Tidak. Abad ini merupakan abad yang memalukan, abad yang menakutkan. Manusia begitu berani melecehkan Tuhan dan Kitab Suci.

Orang Tua Wakil Tuhan

Tuhan mengajarkan “Hormati ayahmu dan ibumu” karena orang tua adalah wakil Tuhan. Apakah orang tua atheis juga merupakan wakil Tuhan? Seorang atheis adalah orang yang tidak mengenal Tuhan tetapi mereka tetap dicipta oleh Tuhan. Meskipun orang tua Saudara tidak sesuai dengan standar Saudara, mungkin lebih rendah pendidikannya dari Saudara, tetapi mereka yang memungkinkan engkau berada di dunia ini. Mereka telah berada sebelum engkau berada. Banyak orang yang setelah menjadi kaya menghina orang tuanya yang miskin; atau setelah mengenyam pendidikan yang tinggi lalu menghina orang tua yang kurang memiliki kesempatan belajar hingga ke jenjang yang tinggi. Kita harus ingat bahwa merekalah yang telah melahirkan kita. Allah tidak memberikan batasan bahwa kita hanya menghormati orang tua yang lebih kaya atau lebih pandai dari kita. Allah memerintahkan dengan tegas untuk menghormati orang tua kita. Senada dengan prinsip para Reformator bahwa pemerintah yang bobrok sekalipun masih lebih baik daripada tidak memiliki pemerintah sama sekali. Demikian pula, bagaimanapun orang tua kurang baik, tetap kita harus menghormatinya.

Empat puluh tahun yang lampau Mao Zedong memulai Revolusi Kebudayaan. Selama sepuluh tahun banyak orang tua diadukan oleh anaknya sendiri yang tidak sepaham dengan dia. Akibatnya banyak sekali orang tua yang dianiaya dan dipenjara oleh pemerintah komunis dengan slogan: orang (anak) yang memberontak pasti punya alasan. Kejadian dan sikap ini telah memorakporandakan salah satu sistem kebudayaan umat manusia yang terkuno, yaitu kebudayaan Tionghoa. Saat kejadian itu banyak orang tua yang bunuh diri karena tidak tahan dilecehkan dan dihina oleh anak-anak mereka yang berpihak kepada pemerintah. Revolusi Kebudayaan (1966-1976) terjadi karena mereka melihat adanya kelemahan di dalam kebudayaan dan tradisi Konfusianisme yang dipegang oleh orang Tionghoa. Memang Konfusianisme memiliki banyak kelemahan tetapi bukan berarti kebudayaan yang besar ini boleh dilecehkan begitu saja. Para sejarawan besar dunia seperti Sorokin dan Arnold Toynbee mengakui bahwa setelah menganalisis puluhan kebudayaan yang ada di dunia, maka kebudayaan Konfusianisme atau kebudayaan Tionghoa merupakan salah satu kebudayaan yang paling agung. Kebudayaan besar seperti kebudayaan Romawi, kebudayaan Mesir kuno, kebudayaan Babilonia dan Asiria sudah punah semua. Hanya beberapa kebudayaan agung yang masih eksis, di antaranya kebudayaan Tionghoa yang sudah berusia lebih dari 5.000 tahun. Meskipun mengandung banyak kelemahan tetapi ada hal-hal esensial penting yang sesuai dengan firman Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan masih memelihara kebudayaan ini.

Theologi Reformed mengakui adanya anugerah umum (common grace) dan wahyu umum (general revelation) yang diberikan kepada semua orang, tidak peduli dia umat pilihan atau bukan. Tentu saja, kebudayaan tidak seratus persen setara dengan anugerah umum atau wahyu umum, tetapi kebudayaan merupakan respons manusia terhadap wahyu umum dari Allah. Dalam waktu sepuluh tahun, kebudayaan Tionghoa diracuni oleh Revolusi Kebudayaan dan menyebabkan masyarakat Cina menjadi brutal. Selama pemerintahan Mao Zedong, banyak orang yang mati secara tidak wajar. Ada yang dibakar, dibiarkan mati kelaparan, dilempar dari lantai atas, dan banyak hal lain, sampai sekitar tujuh puluh juta orang yang meninggal. Angka ini memecahkan rekor pembantaian massal di sepanjang sejarah. Pemuda-pemudi menjadi sangat tidak tahu sopan santun lagi dan tidak mengingat jasa orang tua mereka. Padahal ayah dan ibu adalah wakil Tuhan bagi anak-anak mereka. Itu sebabnya Tuhan menciptakan pria yang berwibawa dan wanita yang lembut sehingga keluarga yang memancarkan kedua aspek sifat Allah ini pasti akan bahagia. Tuhan menciptakan pria sebagai perwakilan sifat-Nya yang agung, benar, suci, sedangkan wanita sebagai perwakilan sifat-Nya yang lembut, penuh kasih, sabar, dan tekun. Oleh karena itu, suara pria yang berwibawa membuat anak memiliki rasa aman, sedangkan suara ibu yang lembut membuat anak merasa disayang. Paduan keduanya membuat anak bertumbuh dengan stabil. Anak yang hanya memiliki ibu dan tidak memiliki ayah, atau sebaliknya, hidupnya menjadi kurang stabil. Ia baru bisa stabil kembali jika dia memperoleh anugerah Tuhan.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena sekalipun ayah saya meninggal saat saya baru berusia tiga tahun, namun Dia memberikan saya seorang ibu yang memerankan wibawa ayah dan kasih ibu. Seorang ibu yang bekerja keras dengan gigih untuk membesarkan kami delapan bersaudara. Ketika berusia lima tahun, saya mulai menyadari bahwa setiap pagi ibu saya selalu membaca Alkitab dan berdoa selama satu jam, meminta kepada Allah-Nya, Bapa-Nya di surga untuk menjadikan dia janda yang suci, memelihara hatinya untuk selalu mencintai Tuhan. Dia minta kepada Tuhan untuk memberikan dia kekuatan dan kebijaksanaan agar dapat membesarkan anak-anaknya menjadi orang yang berguna.

Jadi, apabila ayah dan ibu sadar bahwa mereka adalah wakil Tuhan, maka rumah tangganya akan berbahagia dan anak-anaknya pun akan memiliki hari depan yang cerah. Saya sendiri tidak memaksa anak-anak saya untuk membaca Alkitab, seperti ibu saya. Saya hanya menanyakan kepada mereka setiap setengah tahun sekali, mereka sudah membaca Alkitab sampai di mana. Saya ingin mereka melakukan dengan sadar, bukan dengan paksaan. Saya melatih mereka untuk memiliki tanggung jawab di hadapan Tuhan. Saya juga tidak pernah memaksa Anda untuk menjadi anggota gereja saya atau memberikan persembahan, karena saya dipanggil untuk memberitakan firman Tuhan dan menjalankan prinsip-prinsip Alkitab. Dengan demikian, saya menggembalakan jemaat saya melalui pemberitaan dan pengajaran firman yang saya berikan.

Ayah ibu yang menyadari dirinya adalah wakil Tuhan bagi anaknya, tentu tidak akan hidup dengan sembrono, melainkan memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Sebenarnya, anak-anak tahu dan dapat menilai apakah orang tuanya beres atau sedang bersandiwara, apakah mereka sungguh-sungguh berkorban demi mereka atau tidak. Penilaian anak-anak lebih peka dari orang dewasa. Ketika saya masih kecil, setiap kali saya berbuat salah, ibu akan memanggil saya dan bertanya apakah saya sudah mengetahui dan mengakui bahwa saya bersalah. Lalu ibu mengatakan akan memukul saya dan menanyakan berapa pukulan yang layak saya dapatkan sesuai dengan kesalahan saya. Lalu kami tawar-menawar. Pada saat itu saya mengetahui bahwa ibu saya tahu dengan tepat berapa besar kesalahan saya dan menghukum saya dengan setimpal. Ingat, ketika kita menghukum anak terlalu ringan, ia akan meremehkan kita; tetapi ketika kita menghukum terlalu berat, ia akan membenci kita. Oleh karena itu, kita harus selalu ingat bahwa kita adalah wakil Allah dan anak-anak akan melihat Allah melalui kita.

Perintah Tuhan
Tuhanlah yang memberikan perintah hukum kelima ini. Allah adalah Pencipta. Dia menciptakan laki-laki menjadi ayah dan perempuan menjadi ibu. Allah juga yang menciptakan hukum genetika di mana laki-laki dan perempuan bisa melahirkan anak. Maka orang tua harus menyadari perannya sebagai wakil Tuhan. Anak-anak adalah pusaka yang Tuhan karuniakan dan yang akan Dia hakimi, bahkan mungkin ada anak yang akan dilemparkan ke neraka selama-lamanya. Itu terjadi karena kita belum pernah memberitakan Injil kepadanya, sebaliknya malah memanjakan dan merusak dia. Kesadaran serius akan hal ini akan membuat cara kita mendidik anak jadi sangat berbeda. Setiap kali saya melihat anak yang sedang merangkak, saya bukan hanya melihat dia, tetapi melihat bagaimana dia akan menjadi leluhur dari jutaan orang. Apa jadinya jika bayi ini tidak mendengar Injil.

Perintah bagi Anak
Perintah ini ditujukan bukan kepada orang tua tetapi kepada anak. Bukankah orang tua yang menjadi representasi Allah tetapi mengapa perintahnya diberikan kepada anak? Hukum kelima tidak berbunyi: Hai orang tua jadilah teladan bagi anak-anakmu; tetapi: Hormatilah ayah dan ibumu. Setiap anak akan menjadi tua tetapi setiap orang tua tidak akan kembali menjadi anak-anak. Prinsip ini harus diingat oleh setiap anak muda yang masih di dalam proses belajar. Oleh sebab anak-anak belum menjadi orang tua, maka mereka tidak pernah mengerti orang tua. Sebaliknya orang tua pernah menjadi anak-anak sehingga mereka tahu bagaimana menjadi anak. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan mereka untuk menghormati orang tua.

Mengapa banyak anak muda yang tidak menghormati orang tuanya? Ada beberapa sebab: Pertama, hidup orang tuanya tidak beres dan tidak bisa menjadi teladan yang baik baginya. Tetapi perintah ini sama sekali tidak mengajar anak untuk menghormati orang tua yang kondisinya baik, melainkan karena mereka melahirkan engkau. Maka, ketika anak itu bisa lebih mengerti, lebih bermoral, itu semata-mata hanyalah anugerah Tuhan. Bagaimana dengan anak yang lahir karena dulu ibunya diperkosa sehingga ia tidak tahu siapa ayahnya? Orang yang melahirkan atau membesarkan engkau adalah orang tua yang harus engkau hormati. Filsafat Konfusius mengajarkan tiga pernyataan tentang kebudayaan Tionghoa, yaitu: 1) Ketika orang tuamu hidup, peliharalah dengan tata krama; 2) Ketika mereka mati, kuburkanlah dengan tata krama; dan 3) Setelah dikubur, berbaktilah dengan tata krama. Itu sebabnya, orang Tionghoa menghormati orang tuanya di dalam tiga tahap, yaitu: ketika hidup, ketika mati, dan setelah mati. Keadaan ini terkadang menyusahkan keturunan yang kurang mampu karena sering kali upacara-upacara ini menguras dana sampai terkadang harus berhutang. Penghormatan tahap ketiga sering kali menjadi ketegangan dengan kekristenan karena ketika seseorang percaya kepada Yesus menjadi tidak mau memelihara abu orang tua sehingga dianggap kurang berbakti. Masalahnya, apakah menghormati orang tua harus ditandai dengan membuat kuburan yang besar, lalu orang tua disamakan dengan Allah, lalu disembah seperti beribadah kepada Allah? Sebenarnya ketika Konfusius mengemukakan pandangan tersebut, Yang Zhu, seorang filsuf sezamannya menentang dia. Mengapa menunggu orang tua mati baru menyajikan makanan enak lalu dilahap oleh anak cucu? Mengapa tidak memberikan makanan yang enak-enak ketika mereka masih hidup. Tetapi ternyata manusia lebih suka filsafat Konfusius ketimbang Yang Zhu. Sepanjang sejarah, kebudayaan Tionghoa selalu bertentangan dengan Injil Yesus Kristus. Saya dilahirkan di Tiongkok dan mengerti filsafat Tiongkok, tetapi juga dipengaruhi oleh filsafat komunisme, Gerika kuno maupun modern, dan Konfusianisme. Akhirnya Tuhan pimpin saya ke Indonesia dan memakai saya menjadi saksi-Nya. Ini menjadi tugas berat bagi saya untuk membawa berita tentang Kristus dan salib-Nya. Ajaran Konfusianisme bukan ajaran terbaik untuk berbakti kepada orang tua.

Anak berlaku kurang ajar kepada orang tuanya karena dia tidak pernah mengetahui dan menyadari betapa sulit dan betapa besar pengorbanan mereka untuk membesarkan dia. Ia hanya tahu ketika ia dimarahi, lalu ia benci dan sombong karena merasa lebih daripada orang tuanya. Seorang ibu berkata, “Saya bersusah payah mengirim anak saya belajar ke Amerika. Sekarang ia menghina saya karena saya tidak tahu apa-apa.” Sikap anak seperti itu sangatlah kurang ajar. Jangan lupa, ayahmu dahulu pernah susah, berjuang keras agar engkau bisa pandai dan hidup lebih nyaman. Ibumu setiap hari berdoa untukmu, untuk studimu, untuk hidupmu. Jangan engkau menghina dia. Kiranya engkau boleh semakin menghormati ayah dan ibu yang melahirkan engkau.

Ordo dan Hormat
Orang Tionghoa menghargai ordo (urutan) yang diajarkan oleh Konfusius. Yang atas harus penuh pengertian terhadap yang di bawah dan yang di bawah harus berbakti kepada yang di atas. Ini dijadikan dalil keharmonisan masyarakat sehingga masyarakat Tionghoa tertata dengan rapi selama 2.600 tahun. Alkitab juga mengajarkan dua prinsip yang sedikit berbeda, yaitu: atasan harus mengasihi bawahan dan bawahan harus menaati atasan. Kalau orang dunia melihat kaisar sebagai atasan, maka pada akhirnya akan menjadi diktator. Kebudayaan Tionghoa tidak memiliki konsep Allah yang berpribadi. Akibatnya, kaisar menjadi penguasa seperti Tuhan, memerintah dan menguasai orang lain, tetapi tidak sanggup menguasai dirinya sendiri. Ini terbukti di mana belasan kaisar di Dinasti Ming mati karena penyakit kelamin. Alkitab mengajarkan bahwa Kristus sungguh-sungguh menghargai orang lain. Ia lahir di palungan dan mati di kayu salib mengorbankan diri-Nya. Dia tidak menggunakan hak istimewa tetapi justru menjadi hamba dalam bentuk manusia. Dia berbeda dari semua pemimpin. Dialah pemimpin yang menyangkal diri sehingga Dia berhak mengatakan, “Barang siapa tidak menyangkal diri, ia tidak patut mengikut Aku.” Dari zaman ke zaman, semua pengikut-Nya rela berseru, “Engkaulah Allahku, Engkau Tuhanku.” Relasi di Alkitab jelas menyatakan bagaimana menempatkan Allah dan pemerintah. Allah mengasihi pemerintah dan pemerintah harus taat kepada Allah. Demikian pula relasi antara pemerintah dan rakyat. Pemerintah harus mencintai rakyat dan rakyat harus taat kepada pemerintah. Juga relasi antara orang tua dan anak. Orang tua harus mencintai anak dan anak harus menghormati orang tua. Anak yang tidak memelihara orang tua di masa tuanya adalah anak durhaka. Anak harus sadar bahwa waktu engkau melayani mereka, mungkin tidak lebih panjang dari masa mereka membesarkan engkau. Apalagi, kepada siapa mereka mengandalkan hidupnya kalau bukan kepada anak-anaknya? Banyak orang tidak mau menunaikan kewajibannya sebagai anak, sementara menuntut kewajiban orang tua kepada anak. Ketika orang tua sudah sakit-sakitan dan tidak punya penghasilan, mereka malah dihina. Maka, saya mengingatkan bahwa saat gereja menjalankan diakonia harus hati-hati dan bijaksana. Jangan mendukung orang yang kelihatan miskin. Ada dukungan untuk orang tua yang miskin tetapi uang diakonia diambil oleh anaknya. Sampai dua tahun sesudah orang tua itu meninggal tidak ada yang tahu dan mereka terus memberikannya. Ini pemborosan uang Tuhan.

Tantangan terbesar yang dihadapi hukum kelima bukan datang dari kebudayaan Barat melainkan kebudayaan Tionghoa. Apalagi kalimat Yesus, “Jika engkau tidak membenci orang tuamu, saudaramu, suamimu, istrimu, anakmu, engkau tidak layak menjadi murid-Ku.” Kita harus menghormati orang tua tetapi kita hanya berbakti kepada Tuhan. Kita tidak boleh menyamakan manusia dengan Tuhan Allah. Hati-hati, ketika kita tidak menghormati orang tua kita, anak-anak kita juga akan melihat perilaku kita dan mereka kelak akan memperlakukan kita seperti kita memperlakukan orang tua kita. Sering kali ada orang merasa hebat ketika dia melawan dan menghina orang tuanya. Ia tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan menjadi teladan buruk bagi keturunannya. Kelak ia akan mengalami seperti apa yang ia lakukan kepada orang tuanya. Oleh karena itu, hendaknya kita benar-benar memperhatikan hukum kelima ini: Hendaklah engkau menghormati ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan kepadamu. Amin.

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber : http://www.nusahati.com/2011/12/sepuluh-hukum-hukum-kelima-part-1/

Berburu Informasi Via Internet


Informasi tentang Wajib Pajak bagi seorang Account Representative adalah sesuatu hal yang sangat vital, untuk dapat mengetahui keadaan usaha yang berada dalam wilayahnya maka diharapkan pelaksana yang satu ini dapat mengembangkan dirinya. Jika sebelumnya telah dibahas tentang teknik wawancara tersamar dan Investigasi merupakan beberapa cara untuk mendapatkan informasi tersebut. Maka kali ini saya coba memberikan beberapa teknik bagaimana cara mencari informasi melalui media internet secara maksimal yang saya ingat dan terima dari suatu pelatihan.

Pengenalan Dasar Internet

Internet (interconnected-networking) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar tertentu (Internet Protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Untuk bisa terkoneksi dengan internet, pengguna perlu menghubungkan diri ke internet melalui perantara yang dikenal sebagai Internet Service Provider (ISP). Misalnya: telkom speedy, first media, operator seluler. Cara menghubungan diri ke internet dapat dilakukan dengan antara lain dengan:

  • Jaringan broadband (jaringan dengan bandwith besar)
  • Wifi
  • GPRS, 3G, 3.5G, 4G (ponsel)
  • Proxy (jika kita berada dalam suatu jaringan lokal, misalnya jaringan kantor, kita bisa terhubung ke internet melalui komputer yang terkoneksi ke internet melalui proxy.

Jaringan internet melayani berbagai macam jenis layanan yang dibagi menjadi tiga fungsi utama:

  • Informasi
    • Web : informasi text, gambar, video
  • Komunikasi
    • Email : pengiriman dan penerimaan pesan
    • Realtime Komunikasi
    • Chat : melalui text (Gtalk, Yahoo Messenger (YM))
    • VOIP : melalui suara (Skype)
    • VideoChat : melalui video
  • Transfer data
    • FTP / SFTP : transfer file antar komputer
    • Torrent : peer-to-peer file sharing

WEBSITE

Website adalah sekumpulan halaman yang memiliki informasi saling terkait yang ditampilkan menggunakan aplikasi browser. (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, Safari, dsb). Halaman web berisi informasi (dapat berupa text, gambar, video, atau multimedia lain) sesuai dengan tujuan website tersebut dibuat. Website dapat dikelompokkan fungsinya, antara lain:

1. Mesin Pencari;

  • Aplikasi web yang dirancang untuk melakukan pencarian halaman web dan jenisnya. Hasil pencarian berupa daftar link yang mengandung katakunci (keyword) yang kita berikan. Informasi yang dihasilkan berupa link halaman web, gambar, atau jenis file yang lain. Website yang menyediakan mesin pencari antara lain:

    • Google google.com
    • Yahoo yahoo.com
    • Bing bing.com
    • Ask ask.com

2. Portal; adalah aplikasi berbasis web. Aplikasi ini menyediakan akses suatu titik tunggal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen yang di adapat melalu pencarian, kanal berita dan link ke situs khusus. Untuk memudahkan pengguna biasanya disediakan kemampuan pencarian dan pengorganisasian informasi

3. Blog; Singkatan dari web log adalah aplikasi web yang berisi tulisan-tulisan pada sebuah halaman dan bersifat dinamis (yang diperbarui dari waktu ke waktu). Blog biasanya dikelola oleh perorangan dan tersaji di dalamnya kategori-kategori jenis tulisan yang dibuat, sehingga memudahkan pengunjung blog tersebut dalam navigasinya. Walaupun tidak wajib, setiap tulisan dapat diberi komentar oleh pengunjung. Website penyedia blog antara lain: wordpress.com, blogspot.com, livejournal.com

4. Forum; Forum diskusi adalah situs diskusi online dimana pengguna yang telah terdaftar dapat membaca dan membalas posting diskusi secara tertulis dengan mengirimkan pesan atau tulisan. Topik diskusi (thread) dalam forum sangat beragam dan dikelompokkan dalam kategori-kategori. Forum dimanfaatkan untuk mendiskusikan berbagai macam informasi maupun isu. Dalam kasus lain sering dimanfaatkan untuk jual beli melalui penawaran produk. Website yang menyajikan forum antara lain: kaskus kaskus.us dan Forum Detik forum.detik.com

5. Jejaring Sosial; Suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul yang umumnya adalah individu atau organisasi yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti pertemanan, kegemaran, organisasi, sekolah, minat, nilai, ide, dll. Website yang memfasilitasi antara lain:

  • Facebook facebook.com
  • Google+ plus.google.com
  • Twitter twitter.com
  • MySpace myspace.com
  • Linked In linkedin.com

6. Webmail; Sebuah fasilitas untuk memanfaatkan email dalam account hosting dengan menggunakan browser (web-based). Ketika menggunakan webmail, kita akan diberikan beberapa pilihan aplikasi webmail. Pada prinsipnya, aplikasi tersebut dapat digunakan, tergantung kepada kenyamanan kita sebagai pengguna.

7. Media Sharing; meliputi File Sharing, Video Sharing, Picture Sharing, Document Sharing

8. Wiki; Wiki adalah website yang halaman-web-nya dapat dibuat dan diedit oleh banyak pengguna dengan menggunakan web browser. Wiki digunakan untuk berbagai tujuan antara lain kolaborasi bersama untuk membentuk kandungan informasi dalam web yang lengkap. Website yang menggunakan wiki antara lain:

  • Wikipedia wikipedia.org
  • Wikimapia wikimapia.org
  • Wiki How wikihow.com

9. Dokumen Online ; Mendistribusikan dokumen secara online sehingga dapat dibagi pakai dengan orang lain. Website document sharing, antara lain:

  • Scribd scribd.com
  • DocStoc docstoc.com
  • DocShare docshare.com
  • Slide Share slideshare.com
  • PPT Share pptshare.com
  • Slide Serve slideserve.com
  • DoCuter docuter.com
  • Yudu free.yudu.com
  • Calameo calameo.com
  • Issuu issuu.com
  • eBooks Space ebooks-space.com

10. Storage Online; adalah layanan penyimpanan data secara online yang bisa di manfaatkan untuk menyimpan backup file pribadi, backup untuk device portable seperti iPhone, iPad, Android, Blackberry, Windows Mobile, Symbian device dan masih banyak lagi. Contoh Indowebster, 4shared, gudangupload

11. TV Online; merupakan salah satu alternative untuk menyaksikan acara televisi di internet, ada beberapa situs yang menyediakan layanan tv online Indonesia ini, salah satunya adalah mivo tv dan masih banyak lagi situs-situs yang meyediakan siaran televisi secara online streaming di internet.

12. Peta; Map di internet dikembangkan dengan menggunakan bantuan satelit menjadikannya seperti atlas dunia. Menyimpan berbagai informasi dan pengetahuan geografi secara lengkap dan rinci. Berikut alamat situs yang dapat membantu kita dalam menjelajah dunia secara online :

  • Yahoo Map alamat http://maps.yahoo.com/
  • Google Map alamat http://maps.google.com/
  • Bing Map alamat http://www.bings.com/maps/
  • Atlas Dunia alamat http://www.worldatlas.com
  • Maps Of World alamat http://mapsofworld/com
  • World Site Atlas alamat http://sitesatlas.com

13. Internet Banking; salah satu layanan perbankan yang menggunakan teknologi komunikasi dan informasi seperti mobile banking ( transaksi menggunakan handpone, spt atm), sms banking dan telepon banking.

Hal-hal tersebut di atas adalah sesuatu yang wajib diketahui oleh seorang Account Representative sebelum memulai pencarian data dan informasi tentang Wajib Pajak serta wilayah yang menjadi pengawasannya melalui media Internet. Berikut dibahas beberapa teknik pencarian data dan informasi melalui media internet.

Teknik Pencarian Data dan Informasi

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam rangka pencarian data informasi tentang wajib pajak yaitu :

1. Google Alert

Salah Satu fasilitas dari google yang akan mengirim pemberitahuan tentang halaman web dan berita terbaru sesuai dengan kata kunci yang kita masukan ke dalam alert. Pemberitahuan tersebut dikirim melalui email atau umpan web (web feed). Kelbihannya adalah menghemat waktu karena hasil pencarian datasecara otomatis akan dikirim ke kota masuk (Inbox). Jadi, kita dapat memantau perkembangan informasi terbaru (Up To Date) mengenai alert yang kita masukan.

2. Web Crawler

Web Crawler/Web Spider bertugas untuk mengumpulkan semua informasi yang ada di dalam halaman web. Setiap kali web crawler mengunjungi sebuah website, maka dia akan mendata semua link yang ada dihalaman tersebut. Fungsi utama Web Crawler yaitu mendownload isi situs, sehingga dapat berguna untuk browsing secara offline. Dalam pencarian data melalui internet, program ini sangat bermanfaat karena pengguna dapat mengumpulkan semua informasi yang terdapat dalam sebuah website dan dapat mengaksesnya tanpa terkoneksi dengan internet. Web Crawler memiliki banyak jenisnya misal Teleport, WebCopier dll tetapi yang paling populer dan banyak digunakan adalah TeleportPro. Hal ini dikarenakan TeleportPro mempunyai banyak kelebihan dari software lainnya yang sejenis. TeleportPro adalah WebCrawler yang sangat cepat, flexibel dan mudah digunakan. TeleportPro menggunakan algorithma khusus untuk mempercepat pencarian halaman web, mengidentifikasi dan mengklasifikasikan link, dan mendownload file. TeleportPro akan menjelajahi situs dan menyimpan semua informasi yang dibutuhkan, TeleportPro mencari file-file dan link yang belum ditemukan, ini berguna bila ingin mendownload situs secara berkala.

3. Browsing

Browsing manual sebenarnya merupakan cara yang paling baik digunakan mencari data karena pencari data akan lebih fokus dalam mencari data sehingga hasilnya pun lebih optimal. Namun kelemahannya, data yang diperoleh tidak sebanyak menggunakan Google Alert dan web Crawler. Dalam browsing manual, pencari data biasanya akan lebih banyak menggunakan bantuan search engine untuk menemukan data yang dicari. Ada banyak search engine yang bisa digunakan, antara lain : Google, yahoo, bing, Ask, AllTheWeb, AOL, Lycos, Dogpile, Altavisa, Clusty. Selain itu, diperlukan tips dan trik tertentu agar hasil browsing menggunakan search engine tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan, antara lain dengan memaksimalkan query dengan karakter khusus dan penggunaan beberapa opsi dalam pencarian. Berikut ini contoh penggunaan karakter khusus dan beberapa opsi pencarian menggunakan Google Search Engine yang sering diistilahkan GOOGLE HACK. Untuk memudahkan dalam Google Hacking ada aplikasi yang disebut Google Hacks di dalamnya berisi perintah/sintak opsi pencarian tingkat lanjut , sehingga pencari data dapat lebih mudah mencari data tanpa perlu menghafalkan beberapa opsi pencarian tingkat lanjut tersebut.

Pemanfaatan Data Dan Informasi

Setelah mendapatkan data dan informasi tidak serta merta menjadi dasar yang kuat untuk menilai bahwa informasi tersebut telah benar dan akurat, untuk itu seorang Account Representative harus bekerja dengan profesional yaitu dengan meminta validasi/kebenaran yang sah atas data dan informasi tersebut ke perusahaan/instansi terkait yang berotoritas menyatakan bahwa data tersebut benar dan dapat menjadi acuan untuk melengkapi Company Profile perusahaan atau wajib pajak yang dikelola atau mungkin lebih daripada itu.

(Ditulis berdasarkan sekilas resume makalah yang diterima penulis dalam pelatihan satu hari disuatu tempat).

Abad Yang Bodoh


Abad 20 ini saya sebut sebagai abad yang sangat bodoh, a very stupid century. Saya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan ini sebelum menganalisa kepada paruh terakhir abad ini. Abad 20 dianggap oleh umum sebagai abad yang paling maju. Seperti yang kita lihat, perkembangan teknologi dan ilmu amat maju dengan pesat, lebih luas, lebih mendalam dan lebih konkrit dalam 94 tahun terakhir ini.

Di sepanjang sejarah sejak abad Masehi sampai akhir abad 19 perkembangan teknologi dan ilmu tidak bisa dibandingkan dengan 94 tahun terakhir ini. Kalau mata kita hanya tertuju kepada fenomena ini, kita akan tertipu dan tidak dapat melihat kepada esensi yang lebih dalam. Orang yang ditipu secara fenomena, hanya melihat lahiriah belaka. Orang yang bijak mau menembus ke dalam esensi yang sesungguhnya.

Abad 20 dimulai dengan optimisme yang naif dan diakhiri dengan optimisme yang naif pula. Pada awal abad 20 manusia sedang bermimpi dan membayangkan hari depan yang cerah dan kesuksesan yang mungkin dicapai manusia melalui potensi yang ada pada dirinya. Tetapi apa yang diimpikan itu di dalam beberapa belas tahun kemudian mulai disadari terlalu naif. Mengapa demikian? Sebab waktu itu manusia sedang menaruh pengharapan yang begitu besar terhadap ideologi-ideologi yang diajarkan pada abad 19.

Di dalam sejarah filsafat, abad 19 disebut sebagai the age of ideology dan abad 20 disebut the age of analyze. Abad iman, abad kepercayaan, abad rasio, abad pencerahan, abad ideologi dan abad analisa. Tapi saya lebih suka mengatakan abad di mana kita hidup sekarang ini bukan abad analisa, melainkan abad yang bodoh.

Pada permulaan abad 20 manusia begitu yakin yang ditemukan ideologi dan sistem pikiran abad 19. Lalu mereka menganggap itulah kebenaran. Apalagi Imanuel Kant telah mengatakan bahwa dunia mulai dewasa. Kalimat telah menjadi sumber inspirasi bagi Agust
Comte (bapak Positivisme) yang mengatakan bahwa manusia yang sudah matang dan dewasa berada di dalam era scientific. Maka abad 20 manusia dengan optimis menuju kepada penemuan-penemuan scientific dan segala penguraian yang main kompleks, makin rumit dan makin sempurna dalam segala bidang. Jika kita melihat apa yang dicari dan dituntut oleh ilmuwan dan filsuf, politikus, dan sosiolog pada permulaan abad 20 semua mempunyai warna yang sama, mereka percaya dunia ini maju terus berdasarkan sodoran pikiran evolusi.

Evolusi telah menjadi suatu induk pengaruh yang
penetrasi ke dalam 4 bidang besar:

  1. Sejarah dan proses waktu.
  2. Theologi; Bahkan theolog-theolog yang tidak lagi beriman ketat kepada kitab suci berdasarkan Reformasi menganggap Allahlah yang memimpin proses evolusi, Allah memakai evolusi di dalam menciptakan dunia ini. Ini disebut Theistic Evolution.
  3. Sosiologi dan ekonomi; menurut Hegel seluruh dunia ini berada di dalam metoda dialektik. Dialektikal materialisme yang dikemukakan oleh Hegel (guru besar Karl Marx), oleh Marx diadopsi menjadi suatu interpretasi bagaimana menjelaskan perkembangan ekonomi sepanjang sejarah.
  4. Politik; Penetrasi ini juga masuk ke dalam bidang politik dan kemiliteran. Sehingga di dalam sejarah kita melihat orang seperti Lenin dan Mao Tze Dong yang mau memakai pikiran Marx itu untuk memaksa orang menerima komunisme di dalam politik.

Permulaan abad 20 sedang di dalam pengetahuan ilmu biologi, ekonomi, filsafat, politik, sosiologi, semua telah mengambil evolusi sebagai pikiran apriori, yaitu pasti benar, lalu penetrasi ke dalam segala bidang kebudayaan manusia. Mereka mencoba menegakkan suatu mimpi yang besar untuk menyambut satu zaman yang agung akan tiba. Mimpi yang optimistik, dan optimisme yang naif ini lalu mulai dirusak oleh Perang Dunia I. Pada
1914-1918 kita melihat letusan Perang Dunia I menghanguskan begitu banyak hasil dari tumpukan kristalisasi kebanggaan kebudayaan di dalam bangunan, seni, dll. Bukan saja demikian, PD I juga membuat manusia yang terlalu optimistik itu akhirnya sadar siapa manusia itu sebenarnya. Kembali kepada pikiran yang asal, manusia kemudian berusaha menemukan identitas manusia di dalam alam semesta, what is human identity in the universe.

Optimisme yang naif mulai diguncang oleh PD I. Pada tahun 1919, setahun setelah PD I yang memusnahkan 7 juta manusia, dan mengakibatkan berjuta-juta istri menjadi janda dan anak menjadi yatim, yang mengakibatkan stress dan frustasi, kegagalan, loneliness, dan tidak tahu arti hidup, dunia makin sadar kebodohannya. Untuk itu maka di Paris diadakan suatu konferensi perdamaian mengangkat kembali makalah Imanuel Kant, yang berjudul “TO WHAT THE ETERNAL PEACE” (menuju kepada perdamaian kekal). Dalam
konferensi ini mereka memutuskan untuk tidak ada perang lagi. Satu kali perang, hanya 4 tahun, harus menelan 7 juta jiwa. Daripada memakai senjata, lebih baik berunding. Pada waktu hal ini dibahas, mereka merayakan hasil konferensi dengan pawai dan mengatakan
tidak akan ada lagi peperangan. Tapi 20 tahun persis setelah konferensi itu, pecahlah PD II, yang menghancurkan lebih banyak kota, membunuh lebih banyak jiwa, ± 35 juta jiwa. Tetapi baru 3 tahun yang lalu Yelstin mengatakan kalimat yang begitu mengejutkan saya, “Sebenarnya menurut statistik 35 juta jiwa itu adalah adalah angka yang palsu. Karena angka yang sesungguhnya harus ditambah dengan 35 juta kematian yang lain yang belum
pernah diumumkan keluar di Rusia.” Jadi paling sedikit 70 juta orang yang tewas dalam PD II.

Tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi 2 kota di Kiev dan Minsk dan baru 3 minggu yang lalu saya melayani di Moskow dan Leningrad, saya menyaksikan Rusia adalah bangsa yang patut dikasihani sebagai korban dari segelintir pemimpinnya yang menaruh diri untuk menguji suatu teori. Waktu saya berkhotbah di Ukraina, saya tidak berani minum air yang sudah dicemarkan oleh radiasi Chernobyl, jadi saya pergi ke Dollar Shop (membayar harus hanya dengan dollar), di mana harga sebotol air US $3, karena diimpor dari Perancis ke Kiev. Bayangkan berapa mahal hidup di sana.

Waktu saya memikirkan kembali apa nasib manusia, saya menyimpulkan beberapa hal: Negara-negara yang mengidolakan Karl Marx (karena Marx adalah ekonom terbesar dalam sejarah. Tak ada seorang filsuf meneliti dan menganalisa dengan teori yang begitu rumit dan mendetail mengenai segala kemungkinan dan potensi ekonomi lebih tuntas daripada Marx), apa yang terjadi? Terbukti teori ekonom yang terbesar, kalau disetujui sepenuhnya oleh suatu negara, pasti ekonominya bangkrut. Komunisme menyodorkan keadilan yang paling tuntas kepada masyarakat untuk menyongsong hari depan yang indah, di mana komunisme berjanji meratakan kekayaan. Akhirnya terbukti mereka tak pernah meratakan kekayaan, hanya meratakan kemiskinan saja.

Lalu saya melihat, mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi? Tiga minggu yang lalu di Moskow, seorang profesor bertanya kepada saya mengapa kalau Allah memperbolehkan manusia diuji oleh teori yang salah, Allah tega memilih RRC yang mempunyai penduduk yang paling banyak untuk disiksa dan menderita puluhan tahun? Ini kalimat yang tajam. (Di Indonesia, kadang-kadang saya menerima pertanyaan dari otak yang tajam, tapi itu jarang sekali). Jikalau Allah memperbolehkan manusia dicobai oleh semacam filsafat yang salah, mengapa tidak memilih bangsa yang kecil, mungkin St. Marino, Vaticano, dan kerajaan Monaco yang penduduknya sedikit. Mengapa justru Allah memperbolehkan Tiongkok ada di bawah eksperimen komunisme yang mengakibatkan berpuluh-puluh juta
manusia mati di situ? Saya tahu pertanyaan ini tidak mudah dijawab. Saya hanya menjawab, Allah tidak pernah membuang siapapun. Sebenarnya, manusialah yang membuang Allah. RRC mencatat ratusan kali menganiaya orang Kristen, memenjarakan pendeta, melawan Tuhan, menolak misionari dan membunuh orang-orang yang mengabarkan Injil. Profesor itu mulai sadar, ini memang benar. Pada waktu manusia tidak lagi memperallahkan Allah sebagaimana seharusnya dihormati, maka Allah memperbolehkan manusia di dalam pilihan menolak Allah untuk secara tidak sadar ditolak oleh Allah. Yang arif menjadi pasif, yang berinisiatif menjadi yang dibuang. Inilah paradoks bijaksana Allah yang melampaui marifat manusia. Pada waktu manusia merasa tidak perlu Allah dan menganggap diri cukup pandai mengatur segala sesuatu dengan sikap otonom, Allah membiarkannya untuk menjadi eksperimen membuktikan kesalahannya.

Dan antara PD I dan PD II timbullah satu generasi yang disebut “the Lost Generation.” Lost generation menjadi suatu pangkalan suburnya filsafat eksistensialisme, di mana suatu jalan telah terbuka bagi pemuda-pemudi untuk menuju atheisme tanpa mereka sadari dan
munculnya topeng-topeng agama tapi di dalamnya ada kekosongan yang luar biasa. Akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun mereka baru sadar semuanya tidak seperti yang diimpikan. Saya menyimpulkan seluruh arus pikiran eksistensialisme yang pernah merajalela pikiran kaum intektual di seluruh dunia tahun 50-an sampai tahun 80-an dari Eropa ke Amerika dan akhirnya ke Asia ini, hanya dalam 2 kalimat, “Eksistensialisme selalu memperbincangkan kekosongan seperti kosong itu ada. Eksistensialisme selalu memperbincangkan keberadaan seperti ada itu tidak ada.”

Mengapa abad 20 ini saya sebut sebagai abad yang bodoh? Karena abad 20 adalah abad yang tidak menghasilkan pemikir yang penting. Saya tidak perlu setuju teori filsafat yang mengatakan “A man is what he thinks”, karena sebagai theolog Kristen, saya mempunyai definisi “A man is what he reacts before God.” Kalau kita hanya berhenti pada kalimat “A man is what he thinks” seperti kaum idealist atau rasionalis, atau jika kita hanya berhenti pada “A man is what he eats” seperti materialisme, itu terlalu dangkal. Tetapi meskipun ada filsafat yang mengatakan, “A man is what he thinks”, rasionalisme dan idealisme hanya memberitahukan kepada kita bahwa manusia selalu menjadikan diri pusat (anthroposentric of life-style), tanpa menghasilkan sesuatu dari pikirannya. Di mana pemikir-pemikir agung abad 20? Seolah tidak ada yang berpengaruh besar. Dan abad 20 sudah menjadi abad yang menjual diri. Abad 20 sudah menjadi abad yang berkompromi kepada abad 19. Abad 20 menjadi abad di mana kita tidak mempunyai otonomi atas diri kita sendiri. Abad 20 menjadi abad di mana kaum intelektual mengosongkan pikiran lalu diisi dengan apa yang disodorkan pemikir abad 19. Abad 20 tidak menghasilkan seorang pemikir yang bisa memberikan arah kepada umat manusia. Abad 20 hanya menghasilkan orang-orang yang mengosongkan otak lalu membuat Marx, Kierkegaard, Nietszche, dll. menjadi pemimpin pikiran mereka. Sehingga selama abad 20, kita hidup, bergerak, mencari segala langkah, dan menemukan segala teknologi, tapi apa yang kita temukan itu dibanding dengan abad 19 berlainan sekali. Pemikir-pemikir abad 20 hanya memikirkan wadah tidak memikirkan isi. Membuat kapal terbang, komputer, radio, satelit, roket, dan segala macam penemuan besar, hanya untuk menjadi wadah, bukan menjadi isi. Kapal terbang dibuat untuk mengangkut para pedagang yang pergi ke sana sini secepat mungkin,
untuk mengangkut turis yang pergi ke sana kemari karena kebanyakan uang. Komputer untuk mengisi data-data yang berhubungan perdagangan komersil. Pemikiran-pemikiran yang berkembang pesat di abad 20 kebanyakan bersumber dari abad 19. Dan kita memakai seluruh abad ini menjadi tempat praktek para pemikir yang sudah mati. Selama 70 tahun Asia membuat diri menjadi budak abad 19. Dari 1919-1989 pemuda pemudi yang berada di Tien An Men berpawai dan berteriak. Apa yang mereka teriakkan persis sama. Akibatnya mereka digilas oleh tank. Darah, daging, dan tulangnya sampai remuk, lalu diangkut dan dibakar di Beijing. Itulah penindasan komunisme terhadap pemuda pemudi di sana.

Yang diteriakkan tahun 1919 adalah “Kami menginginkan demokrasi, kebebasan” juga diteriakkan oleh pemuda di tahun 1989. Istilah yang sama, slogan yang sama, mimpi yang sama. Berarti selama 70 tahun apa yang diimpikan belum tercapai. Abad 20 menjanjikan apa? Abad 20 memimpikan apa? Abad 20 mendapatkan apa? Kita melihat dalam perkembangan seluruh umat manusia, betul kita perlu eksperimen, pengalaman. Tetapi pengalaman mengajar kepada kita bahwa pengalaman kita banyak kebodohan. Hegel mengatakan satu kalimat, “Sejarah mengajarkan satu pengajaran terbesar kepada umat manusia yaitu manusia tidak pernah pengerima pengajaran dari sejarah.” Kita telah membuang 80-90 tahun untuk mempraktekkan komunisme, akhirnya baru kita sadar bahwa komunisme itu salah! Kita memakai 90 tahun mempraktekkan eksistensialisme akhirnya baru sadar bahwa itu salah! Kita memakai 90 tahun untuk mempraktekkan evolusi, akhirnya baru sadar bahwa evolusi salah! Kita memakai 90 tahun untuk mempraktekkan positivisme dan berkembang menjadi logical positivisme, akhirnya baru sadar kalau itu salah! Bukankah abad 20 ini abad yang bodoh? Bukankah abad 20 ini abad yang kita hamburkan dengan eksperimen yang membawa kita kembali kepada permulaan, belum tahu apa-apa?!

Sekarang hanya tersisa 6 tahun sebelum kita menutup abad 20, yang pernah menghasilkan banyak perkembangan teknologi ini. Kita mempunyai kapasitas, kita mempunyai instrumen, kita mempunyai segala bangunan yang hebat, tetapi isinya apa? Jikalau ada tape recorder tidak ada perkataan penting yang direkam, tape itu tetap kosong. Jikalau ada kapal terbang yang mempercepat lalu lintas, tapi tidak ada program yang bisa berguna bagi seluruh dunia, hanya mempercepat perkembangan kekayaan orang yang rakus tak habis-habis, itu tidak ada gunanya. Jika mimbar makin bagus, gedung gereja makin besar, tapi yang dikhotbahkan tidak menstimulir pikiran, tidak membawa otak manusia kembali kepada firman Tuhan, hanya mengumpulkan lebih banyak persembahan untuk pendeta, itu tidak berguna. Jikalau mimbar didirikan tapi bukan untuk menyampaikan firman, tapi tidak membawa keadilan dan kemajuan sungguh-sungguh untuk meningkatkan moral manusia, jikalau ilmu pengetahuan makin lama makin
maju, kedokteran makin lama makin maju, bisa menyembuhkan banyak penyakit akibat hidup amoral, kedokteran menjadi wadah untuk menolong perkembangan imoralitas juga. Semua wadah itu perlu kembali dengan satu prinsip mengisi inti yang memuliakan Tuhan. Setelah dunia barat berkembang, sekarang mereka mulai sadar lagi bahwa perkembangan ini membawa manusia ke mana? Ada 4 hal yang berteriak kepada manusia: You are in danger, you are in danger, you are in danger and you are in danger. What kind of danger? Fusi, polusi, AIDS, immoralitas barat. Apa yang kita terima dari kerusakan lingkungan adalah akibat sains. Pada waktu kita mengembangkan sains, hanya ilmuwan Kristen yang mengerti dan memakai sains untuk memuliakan Allah. Fusi dan polusi menyadarkan sebagian orang jika hanya ada sains dan kemajuan teknologi saja ini tidak berguna dan berbahaya. AIDS, imoralitas, kriminal yang presentasinya saat ini telah berkembang bersama dengan kemajuan suatu negara. Waktu berada di Leningrad (St. Petersburg) saya naik kapal di atas sebuah sungai yang begitu indah, ada museum Harmitage yang nomor 2 terbesar di seluruh dunia (adalah istana yang asli yang dipakai menyimpan koleksi seni sejumlah 2.947.000 buah karya seni. Ada tiang yang dilapis emas, marmer dan granit yang berbeda bentuknya). Namun pada sisi kota yang lain, nampak sebuah penjara. Waktu kapal lewat di sana, seorang penerjemah saya dalam bahasa Inggris ke Rusia berkata, “Stephen, inilah penjara terbesar di kota ini. Bisa menampung 100.000 orang. Saat ini isinya lebih dari 40% dari kapasitas, hingga berjejal-jejal. Jika ada narapidana baru masuk, terpaksa harus mengusir yang lama.” Saya membaca sebuah surat kabar yang mengatakan negara yang memiliki tindak kriminal terbesar adalah Rusia, kedua Amerika. Di Rusia perbandingannya 100.000:574, tiap 100.000 orang Rusia, yang harus dipenjara adalah sejumlah 574 orang. Di Amerika tiap 100.000 orang, yang dipenjara 543 orang. Bagaimana dengan Indonesia? Puji Tuhan! Tiap 100.000 orang, hanya 22 yang dipenjara, lumayan!

Inilah manusia. Manusia maju, negara maju teknologinya sekaligus maju kriminalitasnya. Negara maju teknologinya, tindakan kriminalnya lebih canggih lagi. Kota New York setiap hari ±450 mobil hilang. Di kota London setiap hari 347 mobil yang hilang. Sepuluh tahun yang lalu di New York setiap tahun ±2.000 pembunuhan dan LA 970 orang dibunuh. Sekarang di Amerika ±190 juta senapan yang ada di tangan orang sipil. Negara itu berpenduduk 250 juta jiwa, tapi punya senjata api 190 juta orang. Jika 1% dari 190 juta orang pemilik senapan itu ada yang gila, berarti ada 1,9 juta manusia gila yang sementara waktu tidak menembakkan senjatanya dengan brutal. Saya tidak tahu abad 20 mau ke mana? Dan sekarang ini makin dekat habis, manusia terus mendapat ancaman: engkau dalam bahaya! Engkau dalam bahaya! Engkau dalam bahaya! Futurologis yang bukan Kristen seperti Alvin Toffler, Naisbitt semua menunjukkan ada hari depan yang indah, tanpa memberi peringatan dari firman Tuhan, itu yang saya kuatirkan. The world needs Christian prophetic ministry. This world needs young people who dedicated their lifes to God. This generation admitt your guidance. And if you want to guidance the world, you need to be guided by Holy Spirit with the Bible. Saya sedang menanti satu generasi yang otaknya tajam luar biasa, lalu takluk di bawah firman Tuhan dan berkata, “Tuhan pakailah saya untuk menjadi perabot-Mu, alat-Mu.” Pada waktu saya melihat mahasiswa sekolah theologi yang mau cepat-cepat keluar untuk mendapat gelar S.Th. dan jadi pendeta dan mendapat gaji yang cukup besar tiap bulan, saya lihat itu tidak ada harapan. Waktu saya melihat mahasiswa yang belajar memakai uang orang tuanya yang bekerja membanting tulang, hanya supaya kepala yang bundar menjadi persegi, lalu pulang ke desa dan membanggakan diri, saya bilang no hope! Istri alm. Dr. Francis Schaeffer mengatakan, “Tiap tahun USA menghasilkan ribuan Ph.D., tapi di mana pahlawan yang berjuang untuk kerajaan Tuhan, untuk Kristus? Saya tidak lihat.” Saya ingin mencucurkan air mata dan berdoa di hadapan Tuhan. Waktu saya lihat mimbar yang bagus dan mewah tapi diberikan khotbah yang tidak karuan dan tidak sesuai dengan Alkitab, saya begitu sedih. Biar seluruh dunia membenci saya, biar pendeta-pendeta membuat isu Stephen Tong tidak ada Roh Kudus, saya berkata kepada Saudara, yang membuat saya gigih berkhotbah, melayani berpuluh-puluh tahun itulah Roh Kudus, bukan roh saya. Tapi yang membuat orang-orang kelihatan ada Roh Kudus tapi hidup, keuangan, dan seks tidak karuan, tapi masih berani naik mimbar, berani menafsir Alkitab tidak karuan, itu pasti bukan dari Roh Kudus. Pemuda pemudi yang kritis dan betul-betul mau taat pada pimpinan Tuhan, mulai hari ini bangun, jangan tidur! Pada waktu seluruh dunia sedang menyambut zaman baru (new age), inilah pertama kali barat berkompromi dengan timur. Dulu barat menghina, menjajah, mengagresi, infasi timur, sekarang mulai berubah. Barat mulai datang ke timur, bertapa, bermeditasi.

Waktu saya melihat pemuda pemudi dari Asia belajar di Toronto dan sulit berbahasa Inggris, lalu mengikuti kuliah sambil merengut, lalu saya melihat di Borobudur ada seorang barat yang gundul sedang meditasi, saya membandingkan, yang satu buka matanya pakai pikiran dan yang satu tutup mata tanpa pikiran, inilah globalisasi. Timur mencari ilmu di barat, barat sedang mencari ketenangan di timur. Dunia sedang berglobalisasi. Yang timur sedang mengisi otak di barat, yang barat sedang mengisi hati di timur. Kita kembali mendengar Yesus Kristus berkata, “Barat, engkau mencari Jalan atau hanya ketenangan hidup? Timur, engkau Kebenaran atau hanya titel dan pengetahuan? Aku memberikan jawaban: Akulah Jalan, Akulah Kebenaran, dan Akulah hidup. Tidak ada seorangpun dapat kembali kepada Bapa kecuali melalui Aku.” Saya tetap memegang Alkitab, the answer is only in Jesus Christ. Except Christ, there is no answer. Setelah kita mendapat isyarat you are in danger, manusia tidak mau belajar dari sejarah.

Sekarang kita akan menuju abad 21, seperti abad 20 dimulai dengan naif, menunggu lagi hari depan yang cerah. Sebagai seorang hamba Tuhan yang dilahirkan untuk menyaksikan berakhirnya abad 20, saya geleng kepala. Hai umat manusia, ke manakah engkau? Optimisme, hari depan cerah karena evolusi. Tuhan berkata, “Kembali kepada-Ku, di sinilah tempat pangkalan pengharapanmu. Di sini sasaran imanmu dan di sini ada cinta kasih yang memberi kepuasan pada jiwamu. Pada waktu Gramedia sudah mencetak ribuan buku mengenalkan New Age Movement, saya melihat pendeta-pendeta yang katanya pemimpin Gereja masih belum tahu apa arti istilah itu. Gerakan Zaman Baru sudah merupakan suatu air bah yang melanda seluruh pelosok kebudayaan, tetapi sedikit sekali pemimpin-pemimpin Kristen, khususnya kaum intelektual Kristen yang melihat berapa besar ancaman dan perbedaan antara arus itu dengan kekristenan tradisional.

New age movement menjadi penipu baru untuk umat manusia. Pada waktu kita melihat buku-buku new age movement diterjemahkan ke dalam bentuk komik, novel, tulisan cerita, dan dalam bidang periklanan serta slogan TV, banyak orang yang tidak sadar. Selama 2 tahun terakhir apa yang menonjol di TV sudah banyak dipengaruhi oleh new age movement. Berapa besar bahayanya jika kita tidak sadar dan tidak mencegahnya? Siapakah yang menjamin kamu layak menjadi terang dunia? Jangan menipu diri, belajar, mengabdi dan serahkan hidupmu kembali kepada Tuhan.

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber : http://www.nusahati.com/2011/11/abad-yang-bodoh/