Bersamaan dengan itu, seekor buaya besar juga sedang berenang ke arah yang sama. Ibunya dari dalam rumah memandang ke arah jendela dan melihat anaknya dan buaya tersebut semakin lama semakin mendekat satu dengan yang lain. Dengan ketakutan yang luar biasa, dia berlari ke dekat pinggir danau tersebut sambil berteriak kepada anaknya dengan sekuat tenaga. Ketika mendengar teriakan ibunya, anaknya sadar dan berbalik berenang ke arah ibunya.
Namun terlambat sudah. Buaya besar tersebut juga sudah berhasil menjangkau dia. Dari dermaga, ibu itu menggapai lengan anak lakinya bersamaan dengan buaya besar tersebut menyambar paha dari anaknya. Terjadilah tarik-menarik yang sangat mengerikan antara keduanya. Buaya besar tersebut jauh lebih kuat dari ibunya, namun demikian ibunya bertahan mati-matian untuk tidak menyerah dan membiarkan anaknya terlepas. Seorang petani yang kebetulan lewat di sekitar lokasi mendengar teriakan ibu tersebut, bergegas turun dari mobilnya dan menembak buaya besar itu.
Secara luar biasa setelah berminggu-minggu di rumah sakit, anak laki-laki tersebut berhasil diselamatkan dan disembuhkan. Pahanya penuh dengan bekas luka dari serangan buaya yang sangat ganas itu dan di bagian lengannya juga terdapat bekas luka cakaran dari kuku-kuku ibunya yang menancap pada daging lengannya sebagi usaha mempertahankan nyawa anaknya yang dikasihinya.
Setelah lewat masa-masa traumanya, seorang wartawan surat kabar yang mewawancarai anak laki-laki tersebut meminta dia untuk menunjukkan bekas luka-luka di pahanya. Anak tersebut kemudian mengangkat celananya, namun dia secara bangga juga berkata kepada si wartawan, “Lihat bekas luka-luka di tanganku yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut” Ini terjadi karena ibu saya tidak pernah menyerah.. dan mau melepaskan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar