Senin, 21 Mei 2012

Belas Kasih




Di India utara ada sebuah desa yang memiliki kondisi alam kurang bersahabat, membuat desa hidup dalam kemiskinan. Untuk mencari makanan sehari-hari penuh dengan perjuangan. Semua orang ingin mengubah keadaan tapi tidak ada yang tahu bagaimana melakukannya.

Tidak jauh dari desa tersebut ada sebuah jalan antar kota. Karena kondisi jalan jelek, banyak mobil dan truk yang jatuh di sana. Suatu hari sebuah truk penuh dengan makanan kaleng terguling ke pinggir jalan dan kaleng-kaleng berserakan di mana-mana. Karena sopir terluka, dia menumpang kendaraan menuju ke rumah sakit dan meninggalkan makanan kaleng berserakan di tanah. Ketika penduduk desa menemukan makanan kaleng “gratis”, mereka membawanya pulang. Selama beberapa hari setelah kecelakaan itu, setiap keluarga memiliki makanan kaleng di meja makan malam mereka. “Keberuntungan” ini mengilhami para penduduk desa. Sebagai pepatah lama mengatakan : “Bertahan dengan apa saja yang ada di dekat, baik itu gunung atau danau.” Sekarang penduduk desa berpikir bahwa mereka bisa hidup dari jalan raya tersebut. Mereka mulai sering pergi ke jalan raya, berharap menemukan truk rusak dan penuh makanan.

Tapi kecelakaan tidak terjadi sesering yang mereka inginkan. Hanya melihat truk makanan datang dan pergi, Penduduk desa kecewa tidak mendapatkan apa-apa. Suatu hari, seseorang datang dengan ide yang cerdik. Mereka pergi ke jalan dengan sekop dan cangkul, dan menggali banyak lubang di malam hari. Tak lama kemudian, lebih dan lebih banyak mobil dan truk pecah ban di sana. Karena jalan yang buruk, truk-truk melaju sangat lambat menghindari terjadinya kecelakaan. Penduduk desa kemudian dengan mudah mengikuti dan mencuri beberapa barang di truk.

Lambat laun, keadaan semakin memburuk. Awalnya, mereka mencuri makanan hanya untuk konsumsi mereka sendiri. sekarang mereka mulai mengambil barang-barang lain dan menjualnya di pasar. Akhirnya, pencurian berubah menjadi murni perampokan. Jalan dekat desa menjadi bagian paling berbahaya di sepanjang jalan raya tersebut. Setiap bulan, polisi menerima beberapa laporan tentang perampokan. Suatu hari, polisi menangkap dua penduduk desa saat mereka merampok sebuah truk dan memenjarakan mereka.
Penahanan itu tidak membuat penduduk desa lainnya jera. Mereka menjadi lebih licik dalam melakukan kejahatan ini. Mereka mengorganisasi diri mereka dan menugaskan orang-orang untuk mengawasi polisi. Setelah perampokan, mereka menyembunyikan barang atau mengubah kemasan sehingga polisi tidak bisa menemukan bukti. Pemerintah lokal mencoba berbagai cara menghentikan tindak kejahatan ini. Karena penduduk sudah terbiasa dengan cara hidup seperti ini, perampokan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Selama satu musim dingin, karena reputasi desa, banyak pengemudi truk menghindari jalan desa dengan memilih jalan memutar. Hasilnya, penduduk desa tidak mendapat apa-apa selama beberapa hari berturut-turut. Suatu hari, sebuah truk penuh dengan pati fosfat lewat. Pati fosfat digunakan untuk industri dan beracun. Para penduduk desa kebanyakan tidak berpendidikan, dan menurut mereka, pati adalah makanan yang bisa dimasak dengan berbagai cara. Jadi, mereka menghadang truk, dan sebagaian meloncat ke atas truk dan mengambil lebih dari 20 kantong.

Pengemudi yang masih muda ini menghentikan truk dan mengejar para perampok. Penduduk desa lainnya mengambil kesempatan ini, mereka membongkar semua kantong-kantong pati yang tersisa. Ketika pengemudi pergi ke desa, ia memohon kepada penduduk desa untuk mengembalikan pati tersebut. Saat ini, semua penduduk desa sudah menyembunyikannya dan tak seorang pun mengaku sebagai pencuri. Permohonan pengemudi ini tidak mendapat perhatian. Akhirnya, ia mengatakan kepada penduduk desa bahwa pati tersebut tidak dapat dimakan dan ini hanya dipakai untuk industri. Orang bisa meninggal jika mereka memakannya, jadi bagi penduduk desa ini adalah tidak bermanfaat. Pengemudi mengatakan kepada mereka kebenaran, tetapi penduduk tidak percaya kepadanya. Bagaimanapun, pati itu kelihatan dan rasanya persis sama seperti pati biasa yang bisa dimakan.

Pengemudi menjadi sangat takut ketika penduduk desa tidak percaya kepadanya. Dia ingin melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, tetapi ia juga khawatir seseorang akan memakan pati dan mati. Walaupun ia tidak akan bertanggung jawab atas kematian siapa pun, dia tidak mau seseorang meninggal karena suatu kesalahan bodoh. Dia pergi dari pintu ke pintu untuk memberitahu orang-orang kebenaran, bahkan ia berlutut dan berkata: “Saya tidak peduli tentang pati itu bahkan jika Anda tidak mengembalikannya, hal yang terburuk bukan pada kerugian ekonomi saya. tapi saya memohon kepada Anda untuk tidak memakannya, karena jika tidak, anda akan meninggal.”

Melihat desakan pengemudi itu, beberapa penduduk desa mulai ragu akan diri mereka sendiri. Seseorang memberi makan ayam dengan pati tersebut dan ayam mati dalambeberapa menit. Pengemudi itu mengatakan kebenaran! Penduduk desa terkejut, dan hati mereka sangat tersentuh. Mereka telah mencuri barang-barang pengemudi ini dan seharusnya pengemudi itu membenci mereka. Bahkan jika mereka mati karenapati beracun, mereka merasa pantas mendapatkanya. Namun pengemudi ingin menyelamatkan nyawa mereka yang sangat buruk, dia bahkan memohon dengan berlutut kepada mereka . Ini semacam rasa cinta dan belas kasih, serta kerendahan hati membuat penduduk desa merasa malu.

Penduduk desa mengembalikan semua pati ke truk. Sejak hari itu, orang-orang di desa tidak pernah merampok truk lagi. Ketika seseorang tergoda untuk mencuri, yang lain akan berkata: “Pikirkan tentang orang baik itu. Kita merampok dia, tetapi ia menyelamatkan hidup kita. Apakah kita masih ingin melakukan hal buruk ini? Apakah kita benar-benar jahat?”

Sekarang jalan dekat desa ini menjadi aman kembali. Setelah semua upaya-upaya penegakan hukum dan persuasi pemerintah gagal, pengemudi muda dengan belas kasih mengubah segalanya.

Kebiasaan orang-orang dapat diubah jika kita tahu bagaimana mendekati mereka. Belas kasih dapat bangkit dalam diri orang jika itu dilakukan dengan tepat. Ada belas kasih dalam hati setiap orang, tetapi satu-satunya cara untuk beresonansi dengan hal tersebut adalah melalui belas kasih. Jika kita ingin orang lain menjadi baik, kita yangpertama menunjukkan rasa belas kasih kepada mereka. Tidak peduli seberapa jahatnya orang itu, belas kasihnya dapat dibangkitkan dan ia dapat membuang pikiran – pikiran jahatnya. Kami percaya setiap orang memiliki belas kasih dalam hatinya, dan jika kita semua mampu menunjukkan kepada orang lain, dunia akan menjadi tempat yang indah.

Sumber : http://www.nusahati.com/2012/01/belas-kasih/

Tidak ada komentar: